Happy Reading 📖
.
.
.
.
1 bulan kemudian
San Fransisco California
07.00 a.m.Hari terus berganti menjadi minggu dan minggu telah berubah menjadi bulan, maka sudah hampir memasuki satu bulan ini kedekatan antara dua orang yang dengan terpaksa tinggal bersama semakin menjadi dekat. Belum ada ikatan yang serius di antara mereka, tetapi justru Sana yang belum menginginkan hubungan serius itu terjadi di antara dirinya dan Dahyun
Seperti ada sebuah tembok besar yang menghalangi mereka sampai membuat Dahyun masih terlalu sulit untuk menghancurkan tembok besar yang begitu tebal menghalangi hati Sana. Namun tentu saja Dahyun tak akan menyerah sampai di sana, pria itu benar-benar ingin menaklukkan hati seorang wanita yang berhasil membuat hidup nya jungkir balik seperti saat ini
Ya, Sana adalah satu-satunya wanita yang membuat Dahyun jungkir balik. Karena di saat wanita lain sangat sulit mencuri hati yang telah lama mati, tetapi justru Sana yang tiba-tiba hadir dengan sejuta pesonanya mampu mengobrak-abrik hatinya tanpa permisi. Hingga pria dingin seperti Dahyun mampu tergila-gila dibuatnya
Suasana pun masih terasa begitu pagi hari itu, dan Sana masih terbaring dengan nyaman di sebuah ranjang king size dengan di baluti oleh selimut tebal guna menghangatkan tubuhnya yang tidak terbalut sehelai kain pun. Sedangkan di sampingnya Dahyun dengan asik membelai lembut wajah Sana, hingga sentuhan lembut itu mampu membuat kedua mata dengan bulu mata lentik itu perlahan mengerjap terbuka
"Morning.." Ujar suara bariton yang menyambut pendengar nya pagi itu
Sedangkan Sana hanya bisa membuka tutup matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya, sampai beberapa detik sambil melenguh pelan Sana menyandarkan tubuhnya pada sandaran ranjang lalu mulai menatap jelas wajah Dahyun yang kini tengah tersenyum hangat padanya
Dalam pandangan Sana entah kenapa pagi ini Dahyun terlihat begitu tampan dan berkarisma dengan balutan pakaian kantor nya, tidak seperti semalam yang terlihat begitu seksi dan liar saat tengah bercinta dengan nya
"Kau.. akan pergi?" Tanya Sana lirih dengan suara khas bangun tidurnya itu
Sontak pria tampan di depannya pun tersenyum dan mengangguk dengan sebelah lengan yang tengah mengelus punggung tangan Sana
"Hemm.. aku harus datang cepat ke kantor pagi ini. Dan maaf tidak bisa sarapan pagi bersama mu dan Vanka"
Mendengar itu lantas dengan pelan Sana menganggukkan kepalanya "Hem.. It's okay"
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL TUAN MUDA [On Going]
Romance"Aku pria brengsek, tapi apa aku berhak untuk jatuh cinta pada mu?" "Bukankah kita sama-sama seorang pendosa? Tapi kenapa seolah kau berkata seperti sedang jatuh cinta pada seorang bidadari?" Mature Content Saida story