Gefahrlich ♟️ 26

83.8K 5.9K 679
                                    

****
Hallo:)

Targetnya belum tercapai, tapi banyak usaha komen jadi aku hargai mereka yang komen dan up malam ini.

Dan ini up untuk kalian yang udah vote dan komen♡

Xyan melajukan motornya menuju markas Ceros, di belakangnya ada keempat sahabatnya yang setia berada di belakang Xyan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Xyan melajukan motornya menuju markas Ceros, di belakangnya ada keempat sahabatnya yang setia berada di belakang Xyan. Begitupun dengan seluruh anggota Filos yang ada di belakang.

Rahang cowok itu mengeras membayangkan wajah ketakutan Aina. Gadis itu tak punya salah apa-apa dan kini harus menanggung semuanya. Xyan berjanji akan membawa Aina pulang.

Hari ini mereka akan kembali  mengulang kejadian satu tahun lalu yang mengakibatkan dua kubu itu saling menatap penuh benci. Kejadian yang akan kembali mengulang pertumpahan darah yang pernah terjadi di tempat yang sama.

Kedua geng yang dulunya telah menyelesaikan masalah mereka, namun kembali datang untuk menuntaskan apa yang menurut mereka belum selesai. Tidak ada kata damai di antara mereka.

Rintik hujan yang turun mengiringi mereka menuju tempat yang sama di mana awal dan akhir semuanya nanti, suara motor menggema di jalan yang mereka lewati. Begitu sangat sepi, dengan di kelilingi hutan.

Gerombolan itu telah sampai di sebuah gedung tua, beberapa orang menyambut mereka dengan senyum remeh. Salah satu dari mereka memasuki gedung itu untuk memberitahu ketua mereka.

Tidak bisa menunggu, Xyan langsung saja memaksa masuk kedalam, beberapa orang mencegah Xyan untuk masuk namun Khavi, Raka dan beberapa anggota Filos lainnya mengatasi mereka hingga Xyan tanpa harus menguras tenaganya menghadapi anggota Ceros lainnya.

Xyan terus berjalan mencari seseorang yang menjadi tujuannya untuk datang. Gedung itu terlihat kosong di bagian bawahnya, Xyan tidak menemukan apa-apa selain beberapa anggota Ceros yang datang untuk mencegahnya masuk.

Suara tepukan tangannya dari lantai atas membuat Xyan menatap pelakunya. Gatra tersenyum sambil turun dari tangga menemui rivalnya itu.

"Suatu ke banggaan untuk gue bisa menyambut lo datang Xyan," Gatra semakin menunjukkan senyumannya saat sampai tepat di hadapan Xyan.

"Dimana?" Tanya Xyan tak ingin berbasa-basi dengan cowok di hadapannya ini.

"Siapa yang lo cari sampai datang ke sini, gue enggak inget kalau gue nyulik seseorang," ujar Gatra masih mempertahankan senyumannya sengaja untuk memancing emosi Xyan.

"Dimana!" Geram Xyan menarik kerah baju Gatra, cowok itu selalu mempermainkan emosinya.

"Ups, santai brother," Gatra melepaskan cekalan Xyan pada bajunya.

"Siapa yang lo cari di sini? Oh cari cewek lemah lo itu?" Ujar Gatra tersenyum tipis.

Bugh

"Di mana cewek gue sialan," tak dapat lagi menahan emosinya, Xyan tidak suka seseorang menghina Aina apalagi tepat di hadapannya sendiri.

Gefahrlich[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang