Gefahrlich ♟️ 28

87K 5.9K 767
                                    

****

Say hay dulu dong kita sebelum membaca👋

Selamat membaca, dan jangan lupa komen di setiap paragrafnya ya🤭

Gimana kabar pencarian lo? Udah dapat hasil gak?" Tanya Tian duduk di samping Varez yang fokus pada benda pipih di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana kabar pencarian lo? Udah dapat hasil gak?" Tanya Tian duduk di samping Varez yang fokus pada benda pipih di tangannya.

"Belum," jawab Varez benar adanya.

"Lo sendiri gimana, udah ada titik terang Aina di mana?" Ujar Rana menatap Tian dan Raka yang sejak pagi menemani Xyan mencari Aina.

"Masih sama seperti lo."

Varez dan Khavi berusaha keras untuk mendapatkan keberadaan Aina, kedua cowok itu merasa bersalah akibat hilangnya Aina. Walau bagaimana pun kedua cowok itu juga terlibat karena telah menuduh Aina tentang kejadian yang menimpa Rana.

Xyan pun semakin jarang berbicara pada keduanya dapat di hitung jari selama seminggu ini Aina menghilang Xyan bicara pada keduanya. Xyan juga sangat jarang masuk ke sekolah, sekalinya masuk juga Xyan selalu membolos untuk mencari Aina.

Sesekali Xyan berjunjung ke markas Filos untuk memberi arahan dan meluruskan masalah yang muncul. Setelahnya Xyan akan pergi tanpa banyak bicara lagi dengan yang lainnya. Xyan pun juga sangat sulit untuk di hubungi, hanya Liam yang bisa dengan cepat mengabari Xyan.

Setiap ada masalah di markas pun Liam yang langsung menghubungi Xyan untuk datang. Panggilan dari yang lainnya selalu tidak sampai dengan Xyan, mungkin Xyan telah memblokir nomer mereka.

Xyan sengaja membangun benteng di antara mereka, jujur saja cowok itu sedikit kecewa. Sahabat yang selalu bersamanya menentang bahkan pernah menghina Aina, bahwa Aina tidak pantas bersama dirinya, Aina hanya memasang topeng polos agar bisa dekat dengan Xyan.

Awal melihat kejadian Rana yang terjatuh, Xyan juga sempat menuduh Aina. Namun cowok itu kembali berpikir, dengan keadaan seperti sekarang, Aina tidak mungkin melakukan semua itu.

Varez dan juga Khavi pun mengerti mengapa Xyan bersikap dingin padanya mereka. Kedua cowok itu ingin kembali mendapat kepercayaan Xyan dengan membantu mencari Aina. Hanya Aina harapan mereka satu-satunya, hanya Aina yang bisa membujuk Xyan untuk memaafkan mereka.

Namun sebelum itu, mereka harus menemukan keberadaan Aina dan mendapatkan maaf dari Aina. Maaf dari Aina mungkin mereka akan mendapatkan dengan cepat namun tidak dengan maaf dari Xyan.

"Xyan lagi dimana sekarang?" Tanya Rana menatap Raka.

"Gak tau, kita semua mencari buat nyari Aina biar mudah. Jadi gue sama Tian misah dari Xyan," ujar Raka.

"Xyan dimana Liam?" Rana beralih menatap Liam yang sedang makan.

Liam menelan makanannya sebelum berbicara. "Lagi nyari Aina, di ujung kota."

"Setelah ini lo mau pergi buat bantuin Xyan lagi?" Tanya Rana.

"Hm," jawab Liam di sela kunyahannya.

"Gue ikut lo ya, gue juga mau bantuin Aina. Gue enggak nebeng sama lo kok, gue bareng sama Audi, Shila dan Linka nanti," ujar Rana.

Gefahrlich[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang