Gefahrlich♟️ 01

255K 13.4K 264
                                    

*****

Hallo berjumpa lagi kita🖐

Pagi di hari Senin di mana awal semester yang telah kembali masuk setelah hari libur beberapa minggu karna semester akhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi di hari Senin di mana awal semester yang telah kembali masuk setelah hari libur beberapa minggu karna semester akhir. Setelah sekian lama itu, kini salah satu sekolah ternama di kota telah ramai dengan siswa siswa yang siap mengikuti pelajaran.

Bell pertanda upacara akan segera mulai telah terdengar di seluruh penjuru sekolah. Seluruh siswa mulai berjalan menuju lapangan untuk berbaris melaksanakan kegiatan hari Senin pagi yaitu upacara bendera.

Pada barisan kelas sebelas, seorang cewek tak hentinya mengoceh memarahi seseorang, sedangkan yang di marahi hanya tersenyum cerah menatap sahabatnya.

"Ngapain senyum - senyum?"

Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Rana lucu kalau lagi marah-marah, udah kaya kucing," ujar Aina.

Ainaya Saflina pemilik mata teduh yang selalu tersenyum, gadis yang cukup pendiam di kelas tapi bukan karena memiliki sifat dingin namun Aina memang cenderung sulit berbaur dengan keadaan sekitarnya. Dalam keadaan apapun Aina hanya selalu terlihat tersenyum.

"Gue enggak ngelawak ya, nurut aja deh Aina. Gue anterin kok sampai ke uks," ujar Rana terus membujuk Aina.

Rana Leodra, sahabat Aina sejak semester akhir kelas satu. Sejak Rana menjadi siswa baru, Rana selalu dekat dengan Aina. Dengan kesabaran yang cukup tinggi akhirnya Rana bisa sangat dekat dengan Aina setelah beberapa kali penolakan yang ia dapatkan dari Aina.

"Aina, lo nurut aja sama Rana. Kalau emang lo nggak sehat ke uks aja," ujar Liam sang ketua kelas.

"Gak usah di fikirin lagi, ayok."

"Gak usah, aku baik-baik aja kok," cegah Aina menahan tangan Rana yang menarik lengannya.

"Kenapa kalian masih ribut? Upacara sudah mau di mulai," ujar seseorang dari belakang.

"Untung lo datang, tolong bawa nih anak ke uks Shila. Dia enggak bisa ikut upacara liat aja mukanya udah pucat gitu tapi tetep mau ikut," ujar Liam menunjuk Aina.

Shila beralih menatap Aina, "Ikut gue ke uks, jangan ngebantah. Ini demi kebaikan lo juga," ujar Shila, tanpa ekspresi.

"Jangan natap kayak gitu Shila, lo bikin dia takut," tegur Rana.

Shila menatap Aina yang menunduk, membuatnya merasa tak enak dengan cepat Shila menetralkan wajahnya, "Maaf, sini gue anter ke uks aja ya." Ujar Shila menjadi lembut.

Gefahrlich[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang