9. Self-Aware

150 26 0
                                    

"pah.."

Johnny tampaknya sedang banyak pikiran hingga dia merespon dengan lambat panggilan Jillian.

"Hmm?"

Mereka kini tengah berhenti di depan gerbang sekolah Jillian. Masih ada sekitar 20 menit lagi sebelum bell masuk sekolah berbunyi. Dan saat itu Jillian memanfaatkan keadaan untuk mengobrol sedikit dengan papanya.

"You still love her?"

"Who?

"Mama."

Wajah Johnny berubah sendu dengan tatapan matanya yang tidak fokus. Tapi dia terlihat tidak ragu ketika menjawab pertanyaan Jillian.

"Yes."

"Kenapa ga balikan aja??"

Jillian tau pertanyaan ini terlalu frontal. Bahkan rasanya tidak sopan jika ia tanyakan pada orang tuanya sendiri. Tapi Jillian benar-benar tidak tahan. Dia sangat ingin mengutarakan isi hatinya pada Johnny.

"Ga semudah itu Jill."

"You have a girlfriend? "

"No. Of course not. "

"Lalu? "

Johnny menyisir rambutnya kebelakang dengan tatapan bimbang. Sampai sekarang pun dia berpikir kalau anak-anaknya tidak seharusnya tau tentang masalah kedua orang tuanya.

Tapi mereka sudah dewasa. Mereka memiliki hak untuk tau permasalahan orang tua mereka, dan Johnny juga punya hak untuk bicara atau memendam ini seorang diri.

"Mama mu membenci papa. Ini karena kesalahan papa di masa lalu yang sulit dia maafkan."

"Papa selingkuh??"

Ohm... Maan...!!!
Johnny ingat Hyomi tidak memiliki lidah yang tajam dan dia juga tidak. Lalu dari siapa lidah tajam di bungsu ini menurun?

"Jangan sembarangan, Papa ga mungkin selingkuh. "

"Ya terus kenapa?? Kenapa bisa cerai?"

Johnny diam, rasa-rasanya seperti sedang di interogasi oleh anak sendiri. Pria itu mengalihkan tatapannya pada gerbang sekolahan Jillian bersamaan dengan bell masuk yang sudah berbunyi.

Johnny harus berterima kasih pada siapapun yang membunyikan bel itu.

"Udah masuk tuh.. ga mau terlambat kan?"

"Pah.." Jillian menatap Johnny kesal. Sementara Johnny tersenyum kemenangan karena bisa terbebas dari pertanyaan kritis putrinya.

Johnny pergi seorang diri ke pusat perbelanjaan untuk mengisi waktu luangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Johnny pergi seorang diri ke pusat perbelanjaan untuk mengisi waktu luangnya. Menyusuri toko demi toko tanpa minat kemudian masuk ke sebuah toko buku.

Katakanlah Johnny sedang iseng karena tiba-tiba pergi ke toko buku padahal dia tidak suka membaca. Kaki jenjangnya menyusuri rak demi rak dan berhenti pada rak buku best seller dengan cover berwarna putih.

How to Bring Mommy Home?? | Johnny SuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang