Jillian lagi-lagi mengiriminya pesan. Di antara ketiga anaknya memang Jillian lah yang paling dekat dan tidak canggung pada Johnny, yah.... meskipun keduanya hampir tidak pernah bertemu selama bertahun-tahun. Gadis kecilnya itu tidak segan menceritakan semua yang dia alami di sekolah bahkan membicarakan tentang laki-laki yang dia suka di sekolah.
Jillian
Pah.... Mama sakit..Sebaris kalimat itu membuat tubuh Johnny tiba-tiba menegang. Lelaki itu meletakkan rotinya di atas piring lalu mulai mengetik dengan 2 tangan.
Johnny
Mama kenapa ?
Sudah dibawa ke dokter?Jillian
Dia nolak ke dokter pah..
Mama demam tinggi, wajahnya pucat, matanya merah, pokoknya parah banget lah pah... Mama cuma bisa berbaring di kamar.Papa ga bisa pulang gitu?
Jill bingung pah..
Johnny menghela nafas berat. Dia menyeruput kopinya dengan emosional lalu menyugar rambutnya kebelakang. Mark menatapnya dengan penuh tanya.
"What's wrong?"
"Mama mu sakit. Jill baru aja ngabarin papa."
Mark langsung menegakkan tubuhnya. Kedua matanya membulat.
"Sakit apa? Apa parah?"
"Belum tau, tapi dia cuma bisa berbaring di kamar."
"Terus gimana pah?? Apa dia dibawa ke rumah sakit?"
Johnny menggeleng, dia kembali menyugar rambutnya dengan wajah serius.
"Papa akan pulang beberapa hari ke Korea, kasihan Jill kebingungan. Kamu mau ikut papa?"
"Iya aku ikut. Sekalian buat ngurus kepindahan Haechan juga. " Kata Mark tanpa ragu.
Lelaki bersuara khas itu sedikit menyeringai setelah Johnny pergi dari meja makan. Dia mengambil ponsel di sakunya lalu mengetik sebuah pesan untuk sang adik.
Mark
Jill... Papa percaya
tapi aku khawatir kita akan dapat
Masalah kalau ketahuan bohong.
Jillian kangsung membalas beberapa detik setelah pesan Mark terkirim.
Jillian
Kakak tenang aja,
Biar Jill yang urus papa.Penerbangan dari chicago ke Seoul cukup melelahkan. Mark mengalami sedikit jet lag dan berjalan seperti zombie saat baru turun dari pesawat. Sementara Haechan terlihat lebih bersemangat dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Bring Mommy Home?? | Johnny Suh
FanfictionSebagian besar laki-laki berpikir jika wanita itu makhluk yang rumit. Wanita itu susah di mengerti. Dan wanita itu semakin terlihat menyeramkan jika sudah menyandang status sebagai seorang ibu. "Hidup akan lebih simple tanpa ada aturan dari ibu." I...