22. Rival

145 25 0
                                    

Hyomi baru saja akan pulang dari kantor ketika hujan tiba-tiba turun. Kondisinya memang sedikit tidak kondusif karena selain air, langit hitam ini juga menghadiahi bumi dengan angin kencang dan kilatan cahaya yang membelah awan.

Mobil Hyomi masih ada di bengkel, kemarin dia meminta Mark untuk melihat sejauh mana proses perbaikannya tapi Mark tidak memberinya kabar.

Ini sedikit menjengkelkan ketika dia telah terbiasa menjadi wanita mandiri tapi keadaan memaksanya harus bergantung pada orang lain.

"Kak Mark ga bisa di hubungin." Jillian menghampiri ibunya lalu menunjukkan tampilan layar ponselnya.

Sebenarnya hari ini Jillian sedikit aneh. Secara mengejutkan gadis introvert itu memaksa untuk ikut ke kantor ibunya. Padahal biasanya dia betah berada di kamarnya seharian saat hari libur.

Tapi Hyomi tak mempermasalahkan itu, toh hari ini dia hanya datang untuk menandatangani kontrak bukunya yang baru.

Tapi siapa sangka, dia yang berencana mengunjungi kantor sebentar malah harus tertahan 2 jam di lobby akibat hujan badai. Jillian mulai uring-uringan lalu memaksa Mark menjemput mereka.

"Kakakmu lagi kuliah mungkin, ga usah ganggu dia, kita tunggu hujan reda aja." Kata Hyomi.

Wanita itu mengambil tempat duduk di sofa single lalu duduk dengan menyilangkan kaki.

"Tapi Jill mau pulang mah."

"Ya sabar Jill, ini masih hujan."

Bungsu dari keluarga Suh itu cemberut
Dia berjalan lesu ke sofa lalu sedikit membanting tubuhnya disana hingga permukaan Sofanya memantul akibat gerakan Jillian.

Disaat seperti ini entah kenapa Hyomi malah teringat Johnny. Lelaki itu mungkin akan langsung bergegas jika Hyomi menghubunginya dan minta di jemput.

Setelah 10 tahun perceraian mereka, Johnny memang sudah banyak berubah. Dia menjadi sosok yang sangat dewasa, sabar dan perhatian. Jauh berbeda dari dirinya yang dulu.

Sejujurnya Hyomi sempat terpesona untuk kedua kalinya, terutama setelah mereka menghabiskan malam bersama waktu itu. Tapi wanita itu terus memperingatkan dirinya tentang bertapa sulitnya pernikahannya dulu.

"Loh.. Hyomi ? Belum pulang?"

Kedatangan seseorang rupanya menginterupsi lamunan Hyomi. Wanita itu mendadak berdiri dan menunduk sopan pada seseorang yang telah menegurnya.

"Iya, masih hujan, mobilku masih di bengkel."

Dia adalah Jung Jaehyun. Si pria karismatik yang telah 7 tahun menjadi bos nya.

"Mau pulang bareng?"

Tawaran Jaehyun membuat Hyomi sedikit kikuk. Wanita itu menatap hujan di luar ruangan sebentar lalu kembali menatap Jaehyun. Dia terlihat bimbang tapi juga menimbang-nimbang tentang tawaran itu. Namun belum sempat Hyomi menjawab, Jillian telah menginterupsinya.

"Kakak mau jemput mah." Kata Jillian.
Gadis itu masih duduk di tempatnya dan melemparkan tatapan sinis ke arah Jaehyun.

"Mm.. saya ga keberatan buat antar kalian pulang, daripada kalian harus nunggu lama..."

"Enggak. " Suara Jillian meninggi ketika dia memotong ucapan Jaehyun. Bahkan Hyomi terkejut atas perilaku buruk putrinya.

"Jill, bicara yang sopan." Tegur Hyomi.

Jillian acuh tak acuh menanggapinya. Gadis itu bahkan membuang mukanya dan bersikap tidak peduli.

"Mm.. maaf ya Jaehyun. Sepertinya Jill lagi badmood."

How to Bring Mommy Home?? | Johnny SuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang