18. Terbayang

185 29 0
                                    

Hyomi adalah orang yang sangat menghargai waktu. Dia disiplin dan hampir tidak pernah terlambat.

Tapi khusus hari ini wanita itu bangun kesiangan. Ahh... Tidak, mungkin bukan bangun kesiangan melainkan dia masih tidur sampai sekarang.

Jillian tidak mengerti apa yang terjadi pada ibunya, yang jelas hanya dia yang kerepotan pagi ini.

Mark dan Haechan yang memiliki jadwal kuliah siang tidak akan terpengaruh dengan jadwal bangun ibunya, tapi untuk Jillian yang harus sekolah pagi, hal ini sangat mengganggu.

Gadis itu memutuskan untuk kembali naik ke atas. Berdiri dengan wajah dongkol di depan pintu kamar Hyomi lalu mengetuk pintu beberapa kali.

"Ma... Mama ... "
Jillian mulai berteriak beberapa kali hingga pintu itu terbuka. Tapi bukan wajah ibunya yang terpampang di balik pintu, melainkan wajah mengantuk papanya.

"Loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Loh.. papa tidur di sini ??" Jari telunjuk Jillian mengambang di udara dan terarah pada Johnny.

"Iya."

"Tidur sama mama?"

Lelaki itu menguap dan kembali mengangguk.

"Ehh... Sudah baikan emang? " Jillian mengangkat sebelah alisnya.

"Hm.. belum."

"Kok tidur bareng?" Pertanyaan Jillian tidak ada habisnya hingga membuat Johnny menatapnya lelah.

"Siapa yang ngelarang???"

Gadis itu menggaruk belakang kepalanya.

"Yaa.. ga ada sih.. tapi kan??? "

"Kenapa pagi-pagi sudah ribut? " Kini giliran Johnny yang memotong. Saat-saat Jillian mengganggu keintimannya dengan Hyomi membuatnya sedikit kesal.

"Mm.. itu.. mama mana?"

"Tidur."

"Jill laper pah.. ga ada sarapan."

Johnny berdecak.

"Jill.. kamu kan sudah besar,  buat mie instan kan bisa. Atau papa tambahin uang jajannya, beli aja makan di luar."

"Tapi pah... Jill biasa makan masakan mama.."

"Mama kecapean Jill, kamu jadi anak yang pengertian dong."

Jillian menghela nafas. Dia akhirnya mengalah. Berjalan lesu ke dapur dengan Johnny yang membuntutinya.

"Memangnya mama ngapain sampai kecapean ?? " Jillian yang cemberut masih berusaha mengulik alasan di balik absennya sang ibu.

"Anak kecil ga perlu tau. "

"Jillian sudah 16 tahun pah, enam-belas-tahun. " Gadis itu menegaskan dengan penuh penekanan.

"Iya.. masih kecil, belum cukup umur buat tau. Udah sana cepat sarapan, papa antar ke sekolah."

How to Bring Mommy Home?? | Johnny SuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang