Hyomi tidak tau kenapa dia merasa hampa. Pikirannya sedikit linglung dengan tingkat stres yang ada di ambang batas.
Sudah sekian hari sejak pertemuan terakhir nya dengan Johnny, dan lelaki itu menghilang begitu saja tanpa kabar. Johnny sama sekali tidak menanyakan anak-anaknya, tidak juga meminta ijin untuk menjemput salah satu dari mereka.
Ini membuat Hyomi kepikiran, apakah jawaban Hyomi saat itu telah menyakiti perasaan Johnny?
Hyomi menghela nafas, jemarinya mengetuk-ngetuk meja selagi otaknya melakukan introspeksi diri. Namun beberapa saat kemudian pikirannya telah berpindah haluan.
Sisi rasionalnya telah aktif, dengan sekumpulan kebencian yang lama dia redam. Buat apa Hyomi merasa bersalah? Dan buat apa juga dia menantikan pesan dari orang yang telah menyakitinya ??
Tidak peduli apakah Johnny sakit hati dan ingin enyah dari hidup Hyomi harusnya itu tidak mempengaruhi kualitas hidup Hyomi kan?
Ya. Itu benar. Dia telah sendiri selama 10 tahun dan dia baik-baik saja tanpa Johnny. Hyomi tidak akan membiarkan dirinya merasa terbiasa dengan kehadiran Johnny hingga perasaannya akhirnya luluh. Tidak akan pernah.
"Mama.."
"Ma.. "
"MA !!"
Nada tinggi itu terpaksa Mark gunakan karena sejak tadi Hyomi tidak menoleh saat di panggil. Dan ternyata cara itu berhasil. Hyomi akhirnya mendapatkan kembali kesadarannya.
"Hm?? Kenapa Mark ?? " Wanita itu menutup laptop di hadapannya sembari melirik putra sulungnya.
"Haechan pergi ke club lagi mah. Mark udah larang tapi dia bandel." Si sulung dari keluarga Suh itu menunjukkan wajah kesalnya.
"Haisssh.. dasar anak nakal. ". Hyomi mendesah frustasi.
Haechan memang di besarkan oleh Johnny sejak kecil dan sangat jarang dia bertemu Hyomi.
Hidup di negara bebas sepeti Chicago mungkin telah memberikan Haechan dampak negatif. Ditambah dengan kebebasan yang Johnny berikan padanya.Anak itu tidak pernah kapok meskipun sebelumnya tersandung masalah karena kebebasan yang dia anut.
Hyomi ingin sekali bersikap bodo amat. Membiarkan Haechan merasakan apa itu hukum sebab akibat, namun sisi keibuannya memaksa Hyomi untuk peduli.
Wanita itu bergegas, di waktu yang nyaris tengah malam, dia mengambil jaketnya.
"Ayo Mark, temenin mama. "
Hyomi tidak pernah mengira dia akan menaiki ini lagi setelah usianya nyaris berada di kepala 4. Motor sport hitam manly milik Mark benar-benar menyakiti punggungnya.
Ah.. orang bodoh mana yang membuat dudukan motor ini menukik kedepan hingga menyiksa seluruh ruas tulang punggung penumpangnya ???
Hyomi menegakkan tubuhnya begitu dia turun. Selera anak muda memanglah aneh. Bisa-bisanya Mark menabung berbulan-bulan cuma untuk membeli motor aneh ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Bring Mommy Home?? | Johnny Suh
FanfictionSebagian besar laki-laki berpikir jika wanita itu makhluk yang rumit. Wanita itu susah di mengerti. Dan wanita itu semakin terlihat menyeramkan jika sudah menyandang status sebagai seorang ibu. "Hidup akan lebih simple tanpa ada aturan dari ibu." I...