19. That Man

131 16 1
                                    

Tidak ada hal yang benar-benar membuat Johnny sepanik ini. Semua ini gara-gara ancaman gila dari seorang CEO perusahaan video porno terbesar di Jepang yang sedang mengancam akan memperkosa putrinya.

'Yuta sialan !!'

Johnny mengumpat keras sepanjang jalan sampai dia tiba di apartemennya.
Dan........

........tidak ada yang terjadi di sana. Ancaman Yuta hanya omong kosong belaka. Tapi ada satu hal yang membuat Johnny memicingkan matanya. Yaitu dari diamnya Jillian yang dia anggap tidak wajar.

"Kamu apain dia ?" Johnny menatap Jillian sesaat lalu kemudian menjatuhkan tatapan tajamnya ke arah Yuta.

"Engga, Belum. " Yuta menatap enteng. Tak ada keseriusan di matanya apalagi dari ucapannya.

"Jadi dia yang dulu sekecil ini ??" Lelaki berdarah jepang itu membuat tanda kecil menggunakan ibu jari dan telunjuknya, lalu matanya memicing lucu.

"Iya. Kamu kan sempat gendong dia pas bayi." Kata Johnny.

"Jadi om ini pernah gendong Jill pah?? " Jillian menatap Johnny penuh ketertarikan.

Sejak Yuta menerobos masuk ke dalam apartemen papanya, gadis itu sama sekali tak menaruh curiga pada Yuta. Padahal penampilan Yuta yang urakan lebih mirip preman dari pada manusia normal pada umumnya. Tapi bukannya curiga, Jillian malah terpesona padanya dan membuka pintu lebar-lebar untuk Yuta.

"Pernah. Kamu juga pernah pipis pas dia gendong." Jelas Johnny.

Jillian justru tersenyum malu-malu.

"Aku ga nyangka dia udah Segede ini. Rasanya baru kemarin dia lahir."

"Dunia ini emang udah tua. Makanya buruan nikah." Johnny tersenyum mengejek.

Lelaki itu berjalan ke lemari es untuk mengambil air dingin disana. Lalu kembali ke ruang tamu untuk menjamu tamunya.

"Nikah sama aku aja om."

Dan ucapan Jillian sukses membuat Johnny tersedak.

"Jill, om Yuta itu seumuran papa."

"Ooh.. jadi namanya om Yuta ya. Om.. pacaran sama Jill yuk. " Jillian sama sekali tidak mendengarkan. Tatapannya pada Yuta tampak memuja, seperti bunga matahari yang selalu mengikuti arah cahaya matahari.

Yuta tertawa keras. Merasa lucu dengan keturunan terakhir dari klan keluarga Suh tersebut.

"Dia bar-bar seperti Hyomi."

Johnny setuju dengan pernyataan itu, tapi Hyomi dulu tidak se-genit Jillian.

"Om yuta bakal tinggal disini pah? Jill ikut ya ?? "

"No. Papa mau pulangin kamu ke mama sekarang."

Johnny jelas menolak mentah-mentah. Ketika ada seorang pakar video porno di rumahnya, akan lebih baik jika dia tidak meletakkan putri kecilnya disana.

Memang Yuta bukan seorang pedofil, tapi laki-laki tetaplah laki-laki. Mereka memiliki nafsu yang tak terduga.

"Ahh.. papa... Jillian mau disini."

"Kamu ga tau seberapa bahayanya orang di depanmu itu Jill."

Jillian secara otomatis menatap Yuta yang duduk di hadapannya. Memperhatikan rambut gondrongnya yang terurai, hidngnya yang mancung, bibir seksinya kemudian berakhir menatap gestur lelaki itu ketika duduk. Semuanya tampak sempurna di mata Jillian. Dia benar-benar terpesona.

"Makanya Jill mau disini biar tau..."

"Jillian Suh." Nada Johnny akan selalu meninggi ketika perintahnya di bantah oleh seseorang. Dan ketika ini terjadi, Jillian tidak akan berani melawan.

How to Bring Mommy Home?? | Johnny SuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang