Sebagian besar laki-laki berpikir jika wanita itu makhluk yang rumit. Wanita itu susah di mengerti. Dan wanita itu semakin terlihat menyeramkan jika sudah menyandang status sebagai seorang ibu.
"Hidup akan lebih simple tanpa ada aturan dari ibu."
I...
Perceraian itu bukan cuma tentang mematahkan sebuah hubungan. Perceraian itu juga bukan cuma melibatkan dua pihak. Ada anak-anak yang menjadi korban nyata dari perpisahan orang tuanya.
Berawal dari sebuah pemikiran pendek yang akhirnya membuahkan penyesalan dari banyak pihak. Ya, Johnny sangat sadar akan kesalahannya itu.
Dia menikah di usia muda, pemikirannya masih labil saat itu, dan Johnny juga belum selesai dengan masa mudanya.
Lelaki itu berlaku egois. Johnny lebih sering bermain bersama teman-temannya daripada menemani Hyomi yang sibuk mengurusi Mark dan Haechan yang masih kecil dan Jillian yang masih bayi saat itu.
Hyomi sering kali mengomel, marah-marah tidak jelas dan membuat Johnny stres. Dia tidak suka di kekang, dia juga tidak suka di atur-atur. Jiwanya sebagai pria muda memberontak saat itu dan akhirnya dia mengambil keputusan secara sembarangan.
Kini semakin dia dewasa semakin Johnny sadar kalau dia membutuhkan Hyomi lebih dari apapun. Setiap dia sakit, setiap dia tidur Johnny benar-benar membutuhkan sosok itu.
Ini sudah 10 tahun berlalu sejak perceraiannya. Mark dan Haechan sudah dewasa dan punya kehidupan sendiri. Dua anak bujangnya itu jarang ada di rumah dan sejujurnya itu membuat Johnny merasa kesepian.
"Pah. " Mark tiba-tiba mendatanginya ketika Johnny melamun di depan mesin kopi.
"Apa??"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Johnny menjawab tanpa menoleh.
"Uang buat beli roti tawar nya kurang pah."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Johnny menatap putra sulungnya itu dengan berkacak pinggang.
"Ya kenapa ga kamu tawar ?? "
"Mana bisa di tawar pah, kan Mark beli nya di supermarket. "
"Ya kan namanya roti tawar, harusnya bisa dong di tawar, kalo ga boleh di tawar harusnya namanya roti pas bukan roti tawar."
Mark memutar matanya, begitu jengah dengan candaan papanya yang semakin hari terasa semakin aneh.
