4. New Family

492 75 10
                                    

Dita sangat dekat dengan keluarga seokjin. Bagaimana mereka bisa dekat, Itu semua gara gara hihang hoheng (pisang goreng 😅) dan cookies.

Seokjin orang yang tertutup, tapi dengan dita, seokjin bisa terbuka. Awalnya dia heran dengan anak gadis yang suka senyum. Semua disenyumin. Dan tentu saja senyum dita sangat manis dan menarik. Setiap kali letemu canggung dan tak tau harus ngobrol apa. Namun, lama lama dia tertarik dengan keahlian memasak, dan kerapian dita dan tentu saja bonusnya adalah dita anggun dan cantik. Seokjin ingin selalu bertemu dan dekat dengannya. Ditambah lagi dita adalah orang asing yang jauh dari keluarga, seokjin merasa menjadi malaikat pelindung dita. Jiwa ke oppa an-nya langsung muncul. Secara tidak sadar ego seokjin membuat dita terjebak menjadi dongseng nya. Seokjin ingin dita tetap berada di dekat dia padahal seokjin sudah punya pacar. Tidak bisa dijadiin pacar ya dijadiin adik adik an.

Dita sering mengirim makanan ke seokjin, dan makanan itu kadang seokjin bawa ke rumah orang tuanya. Dan orang tuanya bertanya siapa yang buat makanan makanan itu. Hal itulah yag memicu seokjin mengenalkan dita kepada keluarganya.

"Eomma...aku bawa seorang putri buat eomma."

"Putri? Maksudmu menantu?"tanya eomma seokjin bingung

"Bukan...dia adekku...adek perempuanku..eomma sekarang punya anak perempuan"

Seokjin merangkul dita dan tersenyum lebar. Sedangkan dita yang dirangkul hanya bisa tersenyum canggung.

Nyonya kim bingung dengan tingkah anaknya. Tidak biasanya dia membawa perempuan ke rumah. Apalagi perempuan itu hanya adik. Dengan sifat seokjin yang pendiam dan pemalu, ini sesuatu yang luar biasa. Nyonya kim memperhatikan dita dengan teliti dari atas ke bawah, dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Dia bukan orang korea ya? Matanya bagus dan bulat, gadis yang manis dengan kecantikan yang berbeda. Beneran dia bukan pacarnya?" Gumam nyonya kim

**30 menit sebelumnya

Sebelum mereka sampai ke rumah orangtua seokjin. Mereka terlibat perdebatan.

"Oppa...kita mau ke mana?"

"Antar pesanan hihang hoheng"

"Ha...kemana????"

Seokjin hanya tersenyum dan mengedipkan mata. Sedangkan dita menatap satu kotak pisang goreng yang ada di pangkuannya. Tiba tiba

"Aku ga mau ikut." Ucap dita

"Kenapa?"

"Jawab dulu dengan jelas kita mau kemana?"

"Tenang saja...kita ke tempat yang aman."

"Oppa...." dita sedikit berteriak

"Apa......"

"Kita mau kemana???" Dita mendelik mulai marah

"Nanti kamu juga akan tau ketika kita sudah sampai."

"Aku mau jawaban sekarang." Dita cemberut

Seokjin melirik dita.

"Kita mau ke rumah eomma."

"Eomma??? Eommanya siapa?

"Eomma ku lah...."

"Ha???? Oppa please.... jangan bercanda"

"Aku serius"

"Kenapa aku harus ikut ke rumah orang tua oppa?"

"Karena dia orang tuamu."

"Orang tuaku? Mama papa kan di jogja."

"Kau kan adikku...jadi mereka sekarang jadi orang tuamu juga." Seokjin senyum sumringah.

"Jangan seenaknya gitu...." dita mendelik tanda tak suka.

Unconditionaly Love [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang