Nungguin ya? 🤣
Kira kira ada adegan lovey dovey ga ya? 🤭*
****
Disinilah mereka, duduk berdampingan di sofa kamar seokjin.
Sudah 10 menit yang lalu adit tertidur lelap. Dan seperti yang sudah mereka rencanakan, mereka butuh waktu berdua untuk berbicara empat mata.
30 menit berlalu, dan mereka hanya saling pandang tanpa suara. Mereka terpaku dengan wajah orang di depannya. Mata seokjin dan dita bercahaya dan berwarna seperti pelangi. Jelas sekali terpancar kebahagaian dan kerinduan di mata mereka.
"Opp...."
"Cup..." Seokjin mencium sekilas bibir dita
"Oppa...." dita memukul pelan bahu seokjin dan memutar bola matanya yang menandakan dia sebal dengan apa yang seokjin lakukan.
"Aku tidak tahan untuk tidak menciummu. Bibirmu sungguh menggoda. Jangan suka bengong atau membuka mulut sembarangan di depan laki laki, dia pasti merasakan apa yang kurasakan dan aku cemburu." Seokjin terkekeh merasa tidak bersalah.
Seokjin menyentuh lembut rambut panjang gelombang dita dan menciumnya.
"Oppa....ini bukan saatnya bercanda dan mesra mesraan"
"Aku tidak bercanda, aku serius...tapi
sambil bermesraan boleh kan" seokjin tersenyum menggoda dan memonyongkan bibirnya.Dita terdiam, tak mampu mencerna ucapan seokjin antara merayu atau ungkapan hati yang sejujurnya. Apalagi bibir tebal di hadapannya itu, sungguh dita ingin menyentuhnya tapi harga dirinya menahannya untuk melakukan.
"Jangan sampe terperangkap jebakan batman lagi." Jerit suara hati dita.
"Jadi...darimana semua permasalahan ini dimulai?" Tanya seokjin serius
"Dari kita melakukannya di kamar ini 3 tahun itu. Itulah akar masalahnya." Jawab dita serius dengan wajah yang merona karena mengingat pergulatan panas mereka.
"Apa kita akan melakukannya lagi disini?" Seokjin mengerling nakal.
"Yaa...apa otak oppa isinya begituan aja?" Dita berseru sebal
"Aku sudah tidak melakukannya selama 3 tahun. Aku jadi on ketika dekat denganmu. Dan kejadian waktu itu bukanlah kesalahan, walau kita dalam pengaruh obat, tapi aku sadar ada yang aneh dengan hatiku. Obat hanya berpengaruh sedikit, selebihnya karena aku mau." Ucap seokjin yang menatap dita dalam.
Dita tak tahu harus menangis atau tertawa setelah tahu kejujurannya dan ternyata seokjin adalah laki laki mengenaskan selama ini.
"Apa maksud oppa apa yang kita lakukan bukan kesalahan?"
"Maaf, waktu itu aku pengecut. Tidak bisa jujur padamu tentang perasaanku. Kupikir dengan kau selalu disampingku itu sudah cukup. Tapi ternyata tidak. Setelah kau pergi dariku, aku sadar ada sisi di dalam hatiku yang kosong dan hampa. Entah sejak kapan perasaan itu muncul. Kebersamaan kita membuat aku nyaman, terlalu nyaman malah. Saat itu aku merencanakan akan jujur padamu setelah menyelesaikan hubunganku dengan irene, tapi ternyata dia hamil dan kami memutuskan menikah." Seokjin menggenggam erat kedua tangan dita menahan rasa sedih yang menyeruak.
Airmata dita tak terasa menetes. Dia mengingat malam di saat dia mau jujur kepada seokjin tentang kehamilannya, namun yang terjadi malah dia mendengar berita kehamilan dan pernikahan seokjin dan irene.
"Berarti aku wanita penggoda buat oppa, dan kita berselingkuh di belakang irene sunbae"
"Sebelum kita berselingkuh, dia berselingkuh dulu dariku." Seokjin menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditionaly Love [Complete]
Fiksi PenggemarCinta atau bukan, semuanya sudah terjadi. Dan sebagai orang dewasa, aku harus mempertanggung jawabkan akibat daŕi perbùatan yang suďah aku lakukan