Sudah 1 bulan dita kembali ke Indonesia. Dia memilih tinggal di bali dan bukan di jogja.
Dita memilih bali sebagai tempat tinggalnya karena dia tak mau keluarganya jadi gunjingan orang di jogja, dan juga dia ingin menepi dan menenangkan diri. Dia ingin menjalani kehamilannya dengan hati bahagia.
Untuk menghilangkan rasa jenuh, dia menyibukkan diri dengan bekerja freelance. Prinsipnya adalah tetap sibuk, tetap waras, namun tetap punya pemasukan. Dita menjadi freelance designer di perusahaan kakaknya yaitu membuat desain produk kunci creative. Hal itu dia pilih dan jalani karena dita ingin hidup mandiri, hidup tanpa belas kasihan orang lain.
Dita membeli rumah dari hasil tabungannya selama menjadi idol, di pedesaan yang dikelilingi sawah dan suasana yang asri dan alami, jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota besar yang penuh dengan asap tebal dan masalah yang rumit.
Orang tua dan saudara saudaranya sering berkunjung ke rumahnya. Untuk menjenguk maupun untuk liburan.
Dita punya 1 asisten yang membantu dita membersihkan rumahnya yang sekaligus sebagai teman apabila dita butuh bantuan serta berjaga jaga apabila ada hal darurat terjadi.
Seminggu sekali dita belanja ke pasar untuk berbelanja sekaligus jalan jalan. Melihat sayuran segar yang berwarna warni dan berjajar rapi. Menikmati jajanan pasar dan makanan daerah. Dan semua orang yang dia temui tidak ada yang mengenalnya sehingha dita bisa dengan bebasnya bepergian dam berjalan jalan tanpa rasa khawatir.
"Jegeg (cantik dalam bahasa bali)...ayo dibeli sayur-nya...seger seger loch." Kata ibu penjual sayuran merayu.
Dita tersenyum mendengarnya. Semua orang menyapa ramah.
Dia bertemu dengan orang orang desa dengan kesederhanaannya. Yang sepertinya tak mengkhawatirkan seperti apa masa depan mereka nantinya. Mereka menjalaninya seperti air yang mengalir dengan berprinsip bahwa hidup yang baik akan mendatangkan karma yang baik. Apa yang kita tabur akan kita tuai.
Hari ini dita sedang bersantai, dia sedang meminum kopinya dengan mengelus lembut perutnya yang sudah masuk trimester ke dua. Dita memandang hamparan sawah di hadapannya dengan mata berbinar binar. Wajahnya sumringah, gairah hidupnya kembali lagi.
Sambil terus menyesap kopinya yang hanya boleh 1 cangkir satu hari, dita berseluncur ke dunia maya. Dan yang dia temukan pertama kali adalah trending #2 headline "Dita Secret Number Memutuskan Keluar dari Grup." berdampingan dengan trending #1 "Foto foto Pernikahan Seokjin dan Irene yang diselenggarakan secara Private."
Dita membaca berita tentangnya dengan wajah yang membeku.
"Akhirnya muncul juga berita keluarnya aku dari grup." Gumamnya dengan tangan yang terus menjelajah mengusap layar hapenya, membaca semua komen dan reaksi lockeys.
"Mianhae lockeys...maafkan aku." Matanya berkaca kaca.
Riuh cuitan lockeys di twitter, feed instagram, dan reaction di tik tok memenuhi kabar sosial media. Lockeys yang sangat kehilangan dengan kabar keluarnya dita dari secret number yang tiba tiba seperti dihantam bom atom.
"Vine...kejamnya dirimu."
"Dita-ya....teganya kau meninggalkanku pas aku lagi sayang sayangnya.
"Dita...aku ga rela......"
"Dita...balik ga lu........"
"Dita :( "
"Ada apa dengan dita?"
"Dita...how dare u"
"Dita...jangan pergi"
"Dita...aku di sini setia menunggu."
![](https://img.wattpad.com/cover/323788193-288-k696060.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditionaly Love [Complete]
FanfictionCinta atau bukan, semuanya sudah terjadi. Dan sebagai orang dewasa, aku harus mempertanggung jawabkan akibat daŕi perbùatan yang suďah aku lakukan