Dita memandang bayangan dirinya yang ada di dalam cermin. Dita tersenyum manis. Dia tak percaya dia memakai hanbook di hari chuseok. Nyonya kim mengirimkan hanbook pink kepada dita dengan pesan.
"Pakailah saat chuseok dan datanglah ke rumah. Eomma dan appa menunggumu."
Sebenarnya dia enggan datang. Tapi karena eomma sudah mengirimkan hanbook khusus untuk dirinya, rasanya tak sopan jika menolak.
Sudah hampir 1 bulan dita menghindari seokjin. Kejadian hari itu sungguh memalukan buat dita. Dita tak sanggup kalo harus bertemu dengan seokjin. Bayangan kejadian itu tercetak jelas di pikirannya.
*****flashback
"Oppa...apakah kita...kita..."suara dita tertahan.
Seokjin kaget dan terduduk. Tubuh polosnya yang tak tertutup sehelai kainpun terlihat oleh dita.
"Aaaaa....." dita kaget dan menutup kedua matanya.
"Dita-ya mianhae" seokjin berusaha menggapai tubuh dita, namun dita menghindar dan segera memakai pakaiannya dan pergi.
*****back to dita's room
Dita merasa kotor dan juga bersalah kepada irene. Bagaimana bisa dia tidur dengan orang yang sudah dia anggap seperti kakak dalam keadaan sadar sepenuhnya.
Desahannya dan desahan seokjin terus terngiang ngiang di telinga, dan kadang memasuki mimpi mimpinya. Dan hal itu membuat dita frustasi.
Dita tak menceritakan hal yang dia alami ke member nya. Karena dia beranggapan bahwa orang korea sudah biasa dengan hal itu. Dan juga dia tak ingin membuat mereka khawatir.
Dita kembali bersiap. Dia mengikat pita hanbooknya dengan rapi, memasang aksesorisnya, menyisir rambutnya yang hitam legam bergelombang, dan terakhir memoles lipstick merah muda di bibir mugilnya.
Sekali lagi dia menatap cermin di depannya dan tersenyum puas.
"Dita....everything is ok..dont worry." Ucap dita sambil menepuk dadanya lembut.
*****Kim's House
"Dita..masuklah..." nyonya kim membuka pintu dan menyuruh dita masuk rumah.
"Nne eomma...."
"Yeobo...dita datang......" ucap nyonya kim
"Selamat datang dita..terima kasih." Ucap tuan kim kepada dita
"Annyeong appa..kamsahamnida" dita membungkuk memberi hormat.
"Kamu cantik sekali dengan hanbook ini. Aku memang tak salah menilai. Kamu sangat cocok memakai hanbook warna pink...kamu semakin manis...kalo eomma laki laki, pasti sudah jatuh cinta padamu." Nyonya kim mengitari dita dan mengamati dita secara menyeluruh dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Mendapat pujian dari nyonya kim memuat dita tersipu malu. Mukanya bersemu merah. Dita tak bisa menahan senyumannya.
"Eomma...kamsahamnida....oh ya..aku bawa hihang hoheng." Ucap dita.
Eomma tersenyum lebar. "Tata di meja makan ya."
5 menit kemudian.
"Eomma...aku datang." Ucap seokjin
"Seokjin disini....." jawab nyonya kim
Seokjin dan irene langsung menuju ruang tengah. Disana sudah ada tuan kim, nyonya kim, seokjung, ahreum, seon, dan dita.
Dita sedang memangku seon dan mengajaknya bermain. Seon tertawa setiap kali dita menyanyikan lullaby dan menggoda seon. Suara dita menenangkan. Seokjung dan ahreum senang karea ada bala bantuan dalam mengasuh seon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditionaly Love [Complete]
FanficCinta atau bukan, semuanya sudah terjadi. Dan sebagai orang dewasa, aku harus mempertanggung jawabkan akibat daŕi perbùatan yang suďah aku lakukan