Caution: fanfiction story. Not related with the idol real life
Mari kita menggalau bersama bestie....🤣
*****
Sebagai idol generasi ke 4 yang debut di usia dewasa dan agensi kecil, membuat semua orang mengangap sebelah mata group senum.
Over proud dan over over lainnya mereka sematkan kepada group senum dan penggemar senum a.ka. lockeys. Mereka benci semua pencapaian yang senum raih. Selalu dibilang menang vote saja tapi realitanya tidak terkenal di korea.
Tapi dita tidak peduli dengan anggapan mereka, karena impian dita untuk perform di panggung telah terwujud. Tidak peduli panggung itu kecil atau besar, yang penting penggemar dita mencintainya. Dita tak ingin mereka a.k.a. toxic person menjatuhkan mentalnya.
Tapi, secara tak sengaja kenyataan itu kadang muncul, menyeruak, dan menyadarkan dita.
Saat ini, disini, di dapur rumah seorang idol kpop terkenal seantero dunia, dita sibuk memasak menyiapkan makan malam dan camilan.
"Nona..masakanmu enak sekali...bolehkah aku memintanya lagi..pisang gorengnya enak" Ucap irene yang sibuk memandang pisang goreng yang baru diangkat dari penggorengan
"Kamsahamnida" dita tersenyum manis namun jujur dia sedikit kecewa karena sunbaenya tak mengenalinya.
"Eh..." ucap irene yang terkejut setelah melihat dita dengan lebih jelas.
Dita tetap dengan senyum manisnya yang mengembang bak dikasih baking soda.
"Nona...kamu idol juga ya?" Irene meneliti wajah dita.
"Anyeong sunbae..secret number dita imnida" dita membungkuk memberi hormat.
"Anyeong dita....maaf aku tidak langsung mengenalimu...secret number ya...aku tau..." irene tersenyum sekilas dan kembali fokus pada pisang goreng yang mengeluarkan kepulan panasnya.
Irene memindahkan beberapa pisang goreng ke piringnya, mengacuhkan dita yang masih sibuk dengan penggorengannya, dan kembali menuju ruang tengah dimana semua orang berkumpul.
Dita hanya bisa menghela nafas dan tersenyum tipis.
Selang beberapa saat
"Dita..."
Dita menoleh dan tersenyum
"Nnee...oppa...waeyo?"
"Aku juga mau pisang goreng." Ucapnya
"Nnee...tunggu."
Dita melangkah mengambil piring kemudian memindahkan beberapa pisang goreng dan menyerahkannya kepada laki laki yang tak sabar menunggu di sampingnya.
"Gomawo..." senyumnya menyeruak dan matanya berbinar memandang warna kuning keemasan pisang goreng.
Dita memandang punggung laki laki yang dia panggil oppa berlalu dari hadapannya dan hilang ke ruang tengah dengan tersenyum tipis.
Idol pria yang sangat terkenal di langit dan di bumi,0 yang dikenalnya lewat lea unnie. Idol yang cool di awal namun kocak saat sudah mengenalnya dengan baik. Idol pria yang selalu memberi dita semangat dan dukungan. Yang baik dan dewasa. Tempat sharing, berkeluh kesah, dan bertukar pendapat.
Dita sangat kagum dan menghormatinya. Dita serasa bertemu dengan seorang kakak laki laki, sehingga dita tidak berani berharap lebih karena idol pria itu sudah punya pacar. Dan juga dita sedang berjuang meraih mimpinya. Sehingga dia mengesampingkan perasaannya, khususnya terkait hubungan asmara antara laki laki dan perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditionaly Love [Complete]
FanfictionCinta atau bukan, semuanya sudah terjadi. Dan sebagai orang dewasa, aku harus mempertanggung jawabkan akibat daŕi perbùatan yang suďah aku lakukan