11. Goodbye

426 64 11
                                    

Caution: Fanfiction, not related to the idol life

*****

Dita sedang di ruang tunggu keberangkatan internasional bandara incheon. Matanya tak berkedip melihat tayanga tv yang tidak jauh dari tempat duduknya.

Semua stasiun tv sedang memberitakan seokjin dan irene yang akan menikah. Berita pernikahan mereka memenuhi portal media di seluruh dunia. menjadi trending 1 di seluruh dunia. Berbagai macam ucapan selamat dan komentar dilontarkan oleh penggemar.

"Wah...pasangan yang serasi ya.." ucap orang yang ada di samping kiri dita.

"Wah....cantik dan ganteng." Orang yang ada di depan dita menambahkan.

"Anak anaknya pasti bakal cantik dan ganteng." Imbuh seorang imo yang dekat tv.

Mendengar suara suara orang itu, tak terasa airmata dita jatuh. Dita menangis dalam diam.

Mama dita yang melihat apa yang terjadi, hanya bisa menepuk bahu dita lembut.

"Menangislah sayang....lepaskan semua rasa sakit yang ada di dirimu." ucap mama dita lirih

Dan seketika itu juga tangis dita semakin kencang dan tergugu.

"Dita...apa kau yakin tidak akan memberitahunya tentang kehamilanmu? Apa kau ikhlas dia bahagia dia tas penderitaanmu?" Tanya mama dita sambil melihat tv dimana gambar seokjin sedang ditampilkan

"Mama......" ucap dita yang cemberut diatas tangisnya.

"Apa kau tidak punya teman dekat atau pacar yang mau menikahimu?" Mama dita menatap dita serius.

"Mama..bagaimana bisa mama bilang seperti itu. aku tidak mau menyeret orang lain ke dalam masalahku." Dita emosi

"Baik..baik...mama mengerti. yah.....kalau dibilang kecewa..mama pasti kecewa...tapi pasti kamu lebih kecewa lagi." Ucap mama dita berkaca kaca.

"Mama....aku mau berdamai dengan diriku dan keadaanku lebih dulu. Suatu saat nanti aku pasti memberitahunya." Jawab dita

"Iya....pasti cucuku nanti punya mata monolid, hidung mancung, pipi cubby, dan bibir plum." Ucap mama dita mencoba berkelakar.

"Ma....." dita cemberut

"Iya..iya...ayo kita berjuang" ucap mama dita lembut dan tersenyum.

"Aku harus kuat. Kalo aku lemah pasti dita akan lemah dan kehilangan pegangan." Ucap mama dita dalam hati.

Dita memandang langit seoul yang akan segera dia tinggalkan. Dita memutuskan bahwa dita sebagai idol sudah cukup dan sekarang waktunya untuk menepi.

"Aku menyerah pada mimpiku sebagai performer, namun aku akan mewujudkan mimpiku yang lain." Gumam dita.

Satu demi satu bayangan member senum berkelebat memenuhi pikirannya. Teringat akan kejadian 3 hari lalu saat dita memberitahu keputusannya dan berpamitan kepada para member.

"Unnie....waeyo? wae? wae? kenapa kau memilih untuk berhenti? meninggalkan kami? meninggalkan lockey? hanya demi janin yang ada di perutmu? dia telah merusak hidupmu? kenapa kau tak menggugurkannya saja? Kenapa kau memilih anak dari laki laki yang tidak mencintaimu? laki laki yang tidak bertanggung jawab? laki laki sialan yang memilih menikah dengan orang lain? F*ck...sh*t...s*bal...." Jinny meracau, berteriak, memaki, memukul bantal sofa yang dia pegang dengan emosi yang memuncak. Wajahnya penuh dengan air mata.

Lea mendekap jinny erat. Minji, soodam, dan zuu menangis dalam diam. Banyak sekali pertanyaan dan protes yang ingin mereka ucapkan, namun mereka tak ingin dita menjadi tambah sedih.

Unconditionaly Love [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang