Mau up besok...tapi kayaknya ga cocok buat hari senin yang hectic.
So.. please enjoy
*****
"Eitss...jangan diminum....stoppp" ucap seokjung.
Dita berhenti minum, manatap seokjung dengan ekspresi bingung dan kemudian melihat jus strawberry yang ada di tangannny.
"Kenapa hyung? Jangan pelit dunk." Seokjin mendekat. "Kalo ga boleh diminum sama dita, sini biar aku minum. Hyung pasti gak bisa melarang aku untuk meminumnya." seokjin mengambil gelas berisi jus dari tangan dita dan segera meminumnnya hingga habis.
Seokjung terkejut dan menepuk dahinya.
"Kalian....."seokjung bingung. "Kalian sudah dewasa. kalau terjadi sesuatu, semoga kalian bisa menyelesaikannya dengan baik." Ucap seokjung singkat dan berbalik meninggalkan dita dan seokjin.
Seokjin dan dita kembali sibuk dengan cucian piring mereka. Kunjungan ke rumah orang tua seokjin kali ini berbarengan dengan keluarga kecilnya seokjung. Dan untuk pertama kalinya seokjung dan istrinya bertemu dengan dita. Kesan pertama mereka terhadap dita adalah baik dan menyenangan. Secara keseluruhan oke.
Beberapa kali tubuh seokjin dan dita bersentuhan saat mencuci piring. Dan dita merasa geleyar aneh.
Tak berapa lama dita merasa tubuhnya panas dan jantungnya berdetak dengan cepat.
Dita menoleh ke arah seokjin, seokjin masih fokus mengelap tangannya yang basah.
Seokjin merasa dita menatapnya, sehingga seokjin menggerakkan badannya menghadap dita.
Dita menatap bibir seokjin intens, matanya dipenuhi gairah. Dita berkali kali menjilat bibirnya serta mengigitnya menahan dorongan nafsu yang tiba tiba menyergap tubuhnya.
Beberapa kali dita menutup dan membuka matanya menahan pengaruh darahnya yang mengalir deras dan mendidih.
Dita melangkah menjauhi seokjin. Namun langkahnya tertahan. Seokjin meraih tangan dita. Dita menahan nafasnya, detak jantungnya berdegup dengan kencang.
Seokjin membalik tubuh dita menghadapnya. Dia menatap dita dengan intens. Matanya menyusuri mata bulat, hidung mungil, pipi halus, dan bibir dita mungil dita yang terbuka dan seakan mengatakan "cium aku".
Begitu sebaliknya dengan dita. Mata dita menyusuri mata monolid, alis tebal, hidung mancung, pipi cubby, dan bibir tebal seokjin.
Otak mereka seakan berhenti bekerja.
Dita menyentuh lembut bibir seokjin dengan tangan kanannya. Jari jari lentiknya menyusuri bibir seokjin perlahan dari sudut kanan ke kiri.
Sentuhan jari dita menyebabkan tubuh seokjin menggeliat dan bergetar. Sensasinya belum pernah dia rasakan sebelumnya.
Dita memejamkan matanya dan menjijit kemudian mencium bibir seokjin. "Now or Never" dita memberanikan diri.
Sekali lagi sensani itu mengalir ke seluruh saraf tubuh seokjin.
Seokjin dan dita sadar bahwa ada sesuatu di dalam minuman strawberry yang mereka minum, namun....
Tanpa menunggu lama, seokjin meraih pinggang dita, mendekatkan tubuh dita ke tubuhnya, dan mencium bibir dita dengan rakus. Seokjin memegang tengkuk dita dan memaksanya mendongak sehingga dia bisa mencium dita sampe puas.
Lidah mereka bertaut, menyusuri tiap sudut bibir dan mulut lawannya. Suara decapan dan sesapan menggema di dapur.
"Aku selalu bertanya, seperti apa rasanya bibir yang selalu tersenyum manis ini, ternyata bibir dita manis seperti vanila dan strawberry." Ucap seokjin dalam hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/323788193-288-k696060.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditionaly Love [Complete]
FanficCinta atau bukan, semuanya sudah terjadi. Dan sebagai orang dewasa, aku harus mempertanggung jawabkan akibat daŕi perbùatan yang suďah aku lakukan