"Welcome home" ucap seokjin dengan penuh semangat
Dita melihat tiap sudut apartemen yang sangat dia kenal. Tak berubah dan masih sama. Timbul rasa hangat di hatinya. Matanya menyusuri sofa tempat dimana dulu dia dan seokjin sering menghabiskan waktu menonton apa aja, dapur dimana dia sering memasak, dan lemari es. Dia membukanya dan menatap isinya dengan sedih, kosong.
"Adit sudah tidur, aku akan membawanya ke kamar. Malam ini menginaplah disini." Ucap seokjin penuh arti.
Dita menatap seokjin yang menggendong adit ke kamar. Kemudian menyusulnya.
Bau maskulin menyeruak begitu dita memasuki kamar. Dita memperhatikan tiap sudut kamar dengan teliti.
"Satu satunya ruangan di apart oppa yang belum pernah aku masuki." Gumamnya
"Jangan khawatir, tempat tidurnya baru dan hanya aku yang menidurinya" ucap seokjin agar dita tak berprasangka dan jijik bahwa tempat tidur nya bekas seokjin dan irene.
Dita hanya mengangguk pelan tanda mengerti.
Seokjin merebahkan tubuh adit, melepas kaos kaki dan sepatunya, menyelimutinya, dan menghidupkan AC di suhu nyaman.
"Dita-apa kau ingin mandi?" Ucap seokjin dan membuyarkan lamunan dita.
"Mandi? Tapi aku tidak bawa baju ganti." Jawab dita bingung
"Tenang...semua yang kau dan adit butuhkan sudah ada."
"Mandilah...atau kau ingin kita mandi bersama lagi?" Ucap seokjin dengan mengangkat alisnya dan tersenyum jahil.
"Jangan harap." Otomatis dita mundur dan menjauh
"Geser pintu itu..handuk dan baju ada disitu."
Dita mengikuti arah telunjuk seokjin, dan mencoba membuka pintunya. Isinya membuat dita terpana. Sebuah walk in closet bernuansa putih. Di sisi kanan terjejer rapi baju seokjin, dan di sisi kiri terjejer rapi baju wanita. Dita pikir itu pasti milik irene.
"Dita...kau ingin makan atau minum sesuatu?" Ucap seokjin di ambang pintu
Dita menoleh dan menggeleng.
"Oppa...baju gantiku mana?"
"Itu" jawab seokjin sambil menunjuk sisi kiri
"Ini? Bukannya ini punya irene sunbae?" Tanya dita bingung
"Bukan...itu semua baru dan punyamu. Apa kau tidak ingat kalau aku dan irene pisah rumah sejak anaknya lahir. Dan itu 2 tahun lalu" Jawab seokjin kesal
"Ahhhh...mianhae" dita meringis merasa bersalah.
"Anggaplah rumahmu sendiri....ahhh bukan....ini adalah rumah kita." Jawab seokjin dengan senyum lebar.
Dita membalas dengan senyum simpul dan mengambil handuk, kaos pendek, dan celana pendek dari lemari.
Segera dia masuk ke kamar mandi dan menguncinya. Antisipasi supaya tidak ada penyusup yang masuk seperti waktu di jeju.
Setelah selesai, dita tak mendapati seokjin di kamar. Segera dia ke ruang tengah untuk mencarinya.
"Oppa tidak mandi?" Tanya dita yang mendudukkan dirinya di samping seokjin.
"Lihatlah...berita kita masih trend." Seokjin menatap layar tv serius
Dita mengambil remote dan mematikan tv "Sudah...jangan nonton berita lagi. Membuatku sedih."
Seokjin menoleh dan tersenyum
"Nee gongju-nim...kalau begitu saya permisi mandi dulu..wait for me!" Seokjin mengerling nakal
Seokjin berdiri dan menuju ke kamar mandi yang ada di kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditionaly Love [Complete]
ФанфикCinta atau bukan, semuanya sudah terjadi. Dan sebagai orang dewasa, aku harus mempertanggung jawabkan akibat daŕi perbùatan yang suďah aku lakukan