Kavin menaruh kepalanya di pundak bright sambil tangannya menggenggam jemari bright. Mereka duduk di pinggiran danau
"Lain kali kalau ada apa-apa Ngomong ya sama aku jangan langsung jauhin aku... "
"Iya maaf....aku cuma takut kamu malah jauhin aku...."
"Enggak akan. Lagian kan hubungan kaya gini sudah biasa di masyarakat kita "
Kavin menggangguk
"Masih sakit gk bibir nya ? " Kavin menggeleng lucu
"Sebenarnya mau buat lebih jelas tapi nanti ketahuan orang tau kamu lagi "
"Ish jangan....sakit tau bibir aku "
Bright tertawa
"Kamu mau kasih tau hubungan kita sama orang tua dan teman-teman ? "
"Ehm... seterah kamu sih.... tapi orang tua kita bakalan setuju gk ya ? "
"Semoga saja setuju "
kavin menggangguk "iya semoga "
"Oh iya aku mau tanya sama kamu boleh ? "
"Mau tanya apa sih sayang ? "
"Ish jangan panggil itu malu " kavin menyembunyikan wajahnya di ceruk leher bright
"Hahaha ya udah mau tanya apa ? "
"Ehm...." Kavin bingung takut bright marah
"Kenapa ? "
"Gk jadi deh " bright menangkup wajah kavin
"Ingat kita harus saling ungkapkan apapun yang ada di hati kita biar suatu saat tidak terjadi salah paham lagi "
"Ya udah deh aku mau tanya sama kamu, ehmm waktu itu kamu peluk tu kenapa ? " Bright bingung
"Peluk tu ? "
"Iya, yang waktu itu kamu izin ke toilet lama banget "
"Yang mana ? "
"Ish yang aku mulai menjauhi kamu bright saat hari itu juga...." Kavin gemes sendiri. Bright mengingat-ingat
Cling
Bright tertawa
"Ish kok malah ketawa sih " kavin cemberut
"Oh... jadi kamu cemburu liat aku pelukan sama tu ? "
Kavin diam. Gk salah sih yang bright katakan ia memang cemburu
"Dengerin ya aku gk punya hubungan apapun sama tu, aku peluk dia karena hanya ingin kasih penjelasan ke dia. Biar dia tenang "
Flashback
Bright bingung harus bagaimana menghadapi tu
"Tu maaf gua gk bisa jadi pacar lo "
"Kenapa bright ? Apa aku kurang cantik ? Aku akan ke salon tiap hari. Kamu mau ya jadi pacar aku "
Bright menggaruk tengkuknya
"Tu maaf gua gk bisa "
"Kenapa ? "
"Karena ada seseorang di hati gua "
"Siapa dia ? "
"Maaf gua gk bisa kasih tau. Yang penting gua sangat mencintai nya "
Tu menangis terisak
"Hiks....gua beneran suka sama lo bright "
Bright peluk tu
"Tu dengerin gua, cinta itu gk bisa di paksakan. Semua orang berhak mencintai seseorang begitu juga lo. Tapi gua juga berhak mencintai seseorang yang gua cinta tu "
"Gua gk mau kalau misalnya gua jadi pacar lo tapi ternyata hati gua bukan buat lo, lo juga yang akan sakit "
"Lo harus percaya suatu saat akan ada yang mencintai lo dengan tulus tanpa paksaan. Lo harus percaya "
Tu menangis "maaf Bright....gua salah karena maksa lo untuk jadi pacar gua. Seharusnya gua bisa mengerti lo juga punya perasaan "
"Lo juga punya seseorang yang lo cintai. Gua minta maaf "
"Gk apa-apa tu. Kita berjuang sama-sama untuk mendapatkan seseorang yang bisa membuat kita bahagia "
"Kita berjuang ya, ayo kita cari seseorang tersebut dan mengatakan padanya kalau kita mencintai nya "
"Tapi ingat kita tidak boleh memaksanya "
Tu menggangguk "makasih bright. Gua akan mencari kebahagiaan gua dengan seseorang yang juga mencintai gua "
"Semangat " tu tersenyum "semangat "
Flashback off
Kavin menunduk "maaf ya aku udah salah sangka sama kamu. Aku kira kamu suka sama tu makannya aku menjauhi kamu "
"Gk apa-apa. Lagian aku dengar tu lagi dekat sama seseorang dan aku yakin kamu pasti tau itu "
"Siapa ? "
"Kamu ingat panggilan khusus anak-anak untuk orang itu ? "
"Panggilan apa ? "
"Si jangkung "
Kavin berpikir hingga "aku tau ! Panggilan itu hanya untuk satu orang di sekolah kita dan itu untuk ketua OSIS kita ! Dew jirawat ! "
Bright tertawa "pintar nya "
"Ya iyalah. Siapa yang gk tau panggilan itu. Semua murid pasti akan langsung tau panggilan khusus itu buat siapa lagi kalau bukan sang ketua OSIS yang killer "
"Kamu pernah di hukum ? "
"Pernah. Gk bawa dasi eh iya saat itu kan dasi aku di ambil sama kamu ! "
Bugh
"Aww....sakit punggung ku sayang..."
"Rasain ! Aku di suruh keliling lapangan tau sepuluh kali ! Eh dengan jahatnya kamu malah ketawain aku dari balik jendela kelas "
Kavin cemberut
"Hahaha iya maaf ya....jangan ngambek dong...." Bright memeluk kavin
"Ya udah. Kalau gitu kita pulang yuk hari makin sore "
"Ok deh "
Bright menyalakan motor nya dan kavin langsung memeluk bright erat di belakang
"Sudah siap ? "
"Siap ! "
"Let's go ! Kita pulang "
Mereka pun meninggalkan taman tersebut tanpa mereka ketahui bahwa taman itu adalah tempat awal dan akhir dari kisah mereka
Happy reading all 💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory [END]
RomanceJika aku mempunyai mesin waktu, maka akan ku putar ulang kembali saat ku bersamamu.... #Bright Vachirawit # 5- Winmetawin Selamat membaca ya 💜💜💜 OH IYA CERITA INI HANYA KHAYALAN AUTHOR SEMATA YA BUAT HIBURAN AJA OK 🤗🤗🤗