episode 24

166 16 2
                                    

Tengah malam bright merasa ada yang mengusap rambutnya. Ia pun membuka mata perlahan dan di sambut tatapan sang pujaan hati

"Kavin...."

"Aku ganguin kamu ya ? " bright menggeleng sambil tersenyum. Ia bangun dari tidurnya

"Aku seneng kamu datang "

"Selamat ya tim kamu masuk final "

"Tapi aku sedih tadi kamu gk nonton " bibirnya cemberut. Kavin terkekeh kecil

"Maaf aku sibuk belajar "

Bright mengelus rambut kavin gemas

"Pacar aku ini emang rajin banget ya sampai lebih memilih belajar dari pada kasih semangat buat pacarnya "

Kavin tersenyum lebar menampilkan bunny teeth nya

"Iya aku minta maaf. Di maafin gk ? "

"Di maafin gk ya ? " goda bright. Kavin memberikan cubitan di perutnya

"Dasar nyebelin ! "

"Hahahaha "

Bright menatap kavin penuh cinta

"Tanpa kamu minta maaf aku akan selalu maafin kamu kok jadi gk usah ngambek ok ? "

Kavin mengangguk "ok. Sekarang kamu tidur lagi sana "

"Tidur samping aku aja sini. Besok pagi pulang ke rumah "

"Maaf bright aku harus pergi. Selamat malam bright vachiraawit "

Perlahan bayangan kavin hilang dari pandangan bright

"Iya...selamat malam "

Bright merebahkan tubuhnya untuk kembali tidur. Walaupun kavin tidak tidur di sampingnya, setidaknya ia bisa bertemu kavin

Keesokan paginya davika membawakan sarapan untuk bright. Saat buka pintu ternyata anaknya masih tidur

"Sayang...bangun yuk waktunya kamu sarapan "

Bright mengerjapkan matanya. Davika tersenyum

"Ayo bangun kita sarapan "

Ia bangun dan menyandarkan tubuhnya

"Minum dulu airnya "

"Makasih mae "

Bright menengguk air tersebut. Setelah selesai ia memberikan davika untuk di taruh di nakas

"Ayo mae suapin aaa " bright memakannya

"Mae...aku mau cerita " ucapnya di sela mengunyah

"Cerita apa sayang ? " davika memotong daging ayam

"Tadi malam kavin ke kamar aku loh mae " seketika davika menghentikan memotongnya

"Kavin...ke kamar kamu tadi malam ?? " bright mengangguk

"Iya. Dia datang tadi malam dan menggucapkan selamat atas kemenangan tim basket aku masuk ke final "

Davika menatap sedih bright

"Aku seneng banget mae kavin sudah tau berita itu "

Beliau mengusap rambutnya "kan mae sudah bilang tanpa kamu kasih tau dia...akan tau sendiri "

"Iya juga ya. Berita itu pasti sudah nyebar ke seantero sekolah "

Begitupun berita tentang bright yang memukul arm sampai masuk IGD. Bahkan sekarang para guru dan kepsek sedang berunding

"Mr. Mile bagaimana bisa bright memukul arm ? Apakah anda tidak menjaga bright dengan baik ? Anda tau sendiri keadaan bright sekarang. Orang tua arm sangat marah dan mereka akan membawa kasus ini ke ranah hukum " ucap kepsek

"Maafkan saya pak. Saya lalai menjaga bright "

"Saya sudah melarang anda dari awal untuk mengikut sertakan bright. Namun anda tetap dengan keputusan anda "

"Saya hanya memberikan kesempatan untuk bright agar bisa ikut tanding  pak"

"Tapi mr. Mile keadaan bright sekarang beda ! Dia sekarang seperti orang gila ! " ucap salah satu guru kasar

"Maafkan saya pak kepsek dan semuanya saya pamit undur diri " mile pergi dari ruangan itu terlebih dahulu

Sungguh dalam hatinya hanya berniat memberikan kesempatan bright untuk bertanding

Saat mile berjalan di lorong ia bertemu dengan mike dan lainnya

"Mr "

"Kalian "

"Mr...pasti di ruangan itu sedang membahas bright ya ? " tanya ohm hati-hati

Mile mengangguk lemah

"Apakah...bright akan di keluarkan dari sekolah mr ? "

"Saya tidak tahu fong. Kita berdo'a saja semoga keadaan ini baik-baik saja "

Mereka mengaminkan





Happy reading all💜💜💜












Memory [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang