episode 16

185 18 4
                                    

Bright lagi-lagi merengek kepada davika agar ia di perbolehkan sekolah

"Mae... bright mohon... biarkan bright sekolah ya mae.... please "

Davika lama-kelamaan juga gk tega. Beliau mengelus rambut bright lembut

"Iya...mae akan bilang sama pho biar kamu di izinkan sekolah "

Bright gembira. Senyumannya melebar

"Yey~sekolah~ bright boleh sekolah~ akhir nya seneng banget sekolah lagi. Bisa ketemu temen-temen yang gk ada akhlak, belajar walaupun bikin otak pusing...."

"Di tambah bisa ketemu kavin lagi deh yey~ "

Davika tersenyum miris mendengar ucapan bright yang terakhir

"Iya kamu bisa sekolah lagi sayang "

Malam harinya davika dan erik mengobrol di kamar mereka membahas tentang keinginan bright untuk bersekolah

"Pho... bright ingin sekolah lagi..."

Erik menghembuskan napasnya

"Pho bisa saja izinkan tapi.... apakah pihak sekolah mau memberikan izin ? Mereka sudah tau keadaan bright seperti ini "

"Tapi bagaimana jadinya pho...mae gk tega hiks...." Davika menangis

"Kita besok ke sekolah bright ya memberikan penjelasan kepada mereka " davika menggangguk

Keesokan harinya mereka datang ke sekolah bright saat istirahat

Para murid menatap mereka heran. Teman-teman bright menyapa

"Om, tante apa kabar ? " Mike

"Eh kalian semua Kabar kami baik. Kalian bagaimana ? " Erik

"Kami baik. Ehm bagaimana keadaan bright ? " Boss

Keduanya saling mengembuskan napas "keadaan nya masih sama seperti dulu ia... belum bisa melupakan kavin..." sedih Davika

Mereka semua pun juga menunduk sedih

"Oh iya om dan tante kenapa kesini ? Ada keperluan ? " Fong

"Atau...tante dan om mau mengeluarkan bright dari sini ya ? " Tanya ohm khawatir

"Tidak. Kami datang ke sini mau minta izin pihak sekolah untuk memperolehkan bright sekolah "

Semuanya terkejut "yang bener Tante ?! "

Davika menggangguk "iya "

"Tante dan om tenang aja bright akan aman sama kami dan kami akan jagain bright " ucapan boss di anggukkan oleh mereka

"Baiklah. Kami mau ke ruangan kepala sekolah dulu ya "

"Iya. semoga berhasil ya " Mike

Ruang kepsek

Keduanya sudah berada di ruangan kepala sekolah

"Kami mohon pak... izin kan bright sekolah...." Erik

"Tapi tuan keadaan bright kan..."

"Keadaan anak saya baik-baik saja. Gk perlu di khawatir kan " davika

"Tapi nyonya bright mengalami perubahan emosional. Jika terjadi sesuatu bagaimana ? "

"Maksud anda apa ?! Apa anda berpikir bright akan mengamuk dan rusuh di sekolah iya ?! "

Davika gk terima. Ia mengerti arah pembicaraan kepala sekolah

"Sayang... tenang ya..." Erik mengelus punggung davika

Akhirnya Kepala sekolah mengangguk pelan

"Baiklah. Kami berikan bright kesempatan untuk kembali ke sekolah, tapi...jika terjadi sesuatu mohon maaf kami harus mengeluarkan bright "

Davika dan erik mengembuskan napasnya lega

2 hari kemudian bright sedang di rapihkan oleh davika

"Kamu belajar yang rajin ya sayang...harus fokus belajar nya " bright tersenyum

"Iya mae ku sayang... bright akan fokus belajar kalau bright gk fokus kavin bisa marah hihihi "

Davika hanya menanggapi dengan senyuman

"Setiap pergi dan pulang sekolah pho atau phi off yang akan menjemput kamu ya "

"Kok begitu ? Kan aku bisa bawa motor sendiri. Lagian kalau gitu kavin sama siapa ? "

"Ehm...kavin...sama pho nya sayang " bright menggangguk

"Oh gitu... berarti...selama aku gk sekolah kavin selalu di antar jemput oleh om dave ya ? "

"Ya... seperti itu "

"Baiklah gk apa-apa "

"Ya udah kita turun ke bawah ya sarapan dulu "

Davika dan bright ke meja makan. Di sana sudah ada erik dan off

"Pagi bright "

"Pagi pho "

"Pagi bright "

"Pagi phi aki hahaha " ledek bright

"Wah... mulai ngeselin ya ? " Off pura-pura marah

"Heh sudah. Ayo kita sarapan " davika

"Baik "

Bright sarapan dengan tenang tak di sadari bahwa ketiga orang di depannya menatap sedih






Happy reading all 💜💜💜











Memory [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang