episode 33

156 15 2
                                    

Di luar kamar pasien off menunggu sambil memejamkan matanya. Ia begitu khawatir dengan nong-nya itu. Apalagi mendengar teriakan bright tadi, Sungguh hatinya sangat kacau

Erik keluar menemui off

"Pho bagaimana keadaan bright ? "

"Kamu pasti mendengarnya kan tadi ? " off mengangggu pelan

"Doakan nong mu ya off "

"Selalu pho "

Tak lama datang dave, min dan teman-teman bright

"Erik "

"Dave ? Kalian ? "

"Bagaimana keadaan bright erik ? "

"Keadaannya sangat memburuk min..."

Davika keluar sambil menangis

"Pho hiks..."

"Sayang "

Mereka berdua berpelukan

"Bright pho hiks...."

"Ada apa sayang ? "

Flasback

Di dalam kamar davika terus mengelus rambut lembut bright

"Mae..."

"Ya sayang ada apa ? "

"Mae...masa kavin bilang sama aku kalau dia sudah tiada. Dia itu berbohong kan ? "

Davika terdiam

"Mana mungkin kavin ninggalin aku mae. Mae kan tau sendiri aku sudah membuat rencana masa depan dengannya. Kami akan hidup bersama, aku akan menikahinya dan akan mengajak jalan-jalan ke hawaii. Itu pasti sangat menyenangkan. Mana mungkin kavin meninggalkan aku kan mae ? "

"Dia pasti berbohong. Apa dia sudah gk mencintai aku lagi mae ? Apa aku punya salah sama dia ? Kalau iya aku akan melakukan apapun supaya kavin maafin aku "

Bright memegang tangan davika lemah. Perlahan obat penenang berkerja membuatnya sedikit demi sedikit kehilangan kesadaran

"Tolong bantuin aku mae...bilang sama kavin aku sangat...mencintainya..."

Mata bright terperejam. Davika kembali menangis terisak

Flasback off

Mereka mendengar cerita davika pun ikut sedih. Kavin benar-benar sangat berarti bagi bright

"Om, tante, boleh tanya ? Bright ketemu dimana ? "

"Ada di taman mike. 2 orang mengantarkan bright ke rumah sakit "

"Taman ? "

Erik mengangguk

"Boss. Cek tanggal ! Sekarang tanggal berapa ? "

"Ada apa mike ? " tanya off penasaran

Boss melihat di handphone nya

"Sekarang tanggal 5 juni mike..."

Ohm dan fong terkejut. Sedangkan para orang tua bingung

"Ada apa ? "

"Hari ini...satu tahun mereka jadian tante min.." jawab ohm pelan

Mata min membulat sempurna "satu tahun mereka jadian ? "

"Iya. Seminggu yang lalu bright bilang ke kami kalau dia ingin merayakannya " fong

"Jadi dia merayakannya di taman. Dan taman itu adalah tempat jadian mereka " boss

Davika mengusak rambutnya kasar. Beliau benar-benar tidak menyangka bright akan melakukan itu. Bahkan sampai rela kabur dari rumah saat hujan turun begitu derasnya

"Hiks...bright !!! "

Erik mengelus punggung davika untuk menenangkannya

"Sayang sabar..."

"Cukup bright ! Mae mohon cukup hiks..."

Erik memeluk davika erat. Off juga ikut memeluknya

Off sadar davika sangat lelah atau bisa di bilang menjadi stress karena bright. Namun di sisi lain ia juga begitu kasihan dengan nong-Nya

Min melangkah pergi sambil mengusap air matanya

"Sayang kamu mau kemana ? "

Dave menyusul min yang saat ini di samping rumah sakit

"Sayang ? "

"Pho hiks..." min memeluk dave erat

Beliau paham kenapa min menangis. Karena pasti ia merasa bersalah sebab anaknya membuat bright seperti ini

Namun jika bisa memilih mereka juga tidak mau ini terjadi

"Pho...apa yang harus kita lakukan ? Aku gk tega lihat bright kaya gini hiks..."

"Kita hanya bisa berdoa sama tuhan semoga bright baik-baik saja "

Dave terus mengusap punggung min. Seketika min teringat sesuatu

"Pho "

"Ya sayang ada apa ? "

"Aku tahu bagaimana caranya supaya bright melupakan kavin "

Dave bingung "bagaimana ? "








Happy reading all 💜💜💜

Memory [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang