3 hari kemudian mereka berangkat ke jepang. Davika mengelus rambut bright lembut
Mereka sedang berada di pesawat
"Sayang kamu seneng kan ke jepang ? " bright mengangguk tipis
"Nanti setelah kita sampai, kita jalan-jalan dan makan masakan jepang sampai puas ok ? " bright lagi-lagi hanya mengangguk
Ia kembali menatap jendela yang hanya kelihatan awan. Keduanya hanya menghembuskan nafas pelan
Setengah jam berlalu davika bingung karena tidak ada pergerakan dari bright. Setelah di lihat ternyata anaknya itu tertidur
Davika masih mengelus rambutnya. Pulang dari rumah sakit bright mengurung diri di kamarnya dengan tatapan kosong
Dr. Lee beberapa kali datang untuk menemui bright bertanya keadaannya, namun bright enggan menjawab pertanyaan Dr. Lee
Bahkan saat dokter lee ingin memeriksanya bright malah mengusir beliau dan mengunci pintu kamarnya
Erik memegang telapak tangan sang istri
"Kamu siap kan ? "
Davika menatap erik sendu "pho...."
"Demi kesembuhan bright sayang. Kamu harus yakin "
Bright terlihat begitu pulas tidurnya
Jepang
Mereka sudah sampai di ibu kotanya jepang yaitu tokyo. Saat ini lagi musim semi
Bunga-bunga,tumbuhan mulai bermekaran
"Kita ke hotel tempat kita menginap dulu ya bright. Besok baru kita jalan-jalannya ok ? " tanya erik. Bright mengangguk
Setengah jam perjalanan mereka sudah sampai di salah satu hotel penginapan. Di dalam nya terdapat 2 kamar tidur
"Hah~akhirnya kita sampai juga, badan mae pegel banget nih "
Davika dan erik sedang merebahkan diri mereka di ranjang
"Iya pho juga sama. Nanti pijat ya sayang "
"Siap "
Keduanya terdiam memikirkan bright
"Pho...apakah rencana ini akan berhasil ? "
"Pho harap akan berhasil sayang "
"Semoga saja..." harap davika
Erik memeluk davika dari samping
"Kita berdoa ya sayang semoga rencana ini berhasil "
"Aku hanya khawatir sama bright..."
"Kamu harus yakin, bahwa ini yang terbaik untuk bright " Davika membalas pelukan erik
Sementara itu bright menatap pemandangan kota tokyo dari jendela kamar hotelnya sambil melamun
Setetes air mata kembali membasahi pipinya
"Gk mungkin....ini gk mungkin...."
Tubuh bright luruh. Ia menekuk lututnya dan memeluknya erat
"Hiks....ini gk mungkin..."
Bright masih terbayang-bayang ucapan kavin saat di taman. Ucapan itu membuat dadanya sesak
Pagi harinya davika ke kamar bright untuk mengajaknya sarapan. Saat membuka pintu beliau terkejut anaknya tidur meringkuk di depan jendela
Davika bergegas kehadapan bright. Berati bright semalaman tidur di lantai
"Sayang...sayang...bangun sayang..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory [END]
RomanceJika aku mempunyai mesin waktu, maka akan ku putar ulang kembali saat ku bersamamu.... #Bright Vachirawit # 5- Winmetawin Selamat membaca ya 💜💜💜 OH IYA CERITA INI HANYA KHAYALAN AUTHOR SEMATA YA BUAT HIBURAN AJA OK 🤗🤗🤗