episode 14

230 21 4
                                    

Situasi masih sama erik memeluk davika sambil terus menerus mengusap punggung sang istri

"Tuan erik, nyonya davika saya sarankan anak kalian di bawa ke psikolog "

"Dokter lee bicara apa sih !? Anak saya gk gila ! " Teriak davika marah

"Tapi bright mengalami halusinasi yang cukup parah. Ia masih berpikir bahwa kavin masih hidup padahal dalam kehidupan nyata kita semua tau...."

"Kalau kavin sudah meninggal "

Ya...kavin meninggal karena kecelakaan tersebut. Luka di kepala yang parah membuatnya menghembus kan nafas terakhir

Bright tidak tau kalau kavin sudah tiada karena saat itu juga bright mengalami koma selama sebulan

Setelah sebulan kemudian Bright akhir nya sadar dari koma. Awalnya ia menanyakan keadaan kavin ke semua orang

Bukannya mendapatkan kabar baik justru hatinya bagaikan di tusuk ribuan anak panah

"Kavin sudah meninggal Bright "

Jawaban mereka semua sama namun bright langsung marah besar kepada mereka bahkan mike sahabatnya sendiri babak belur di hajar oleh bright

Ia tak terima kalau sang pujaan hati meninggalkan nya untuk selamanya sampai akhirnya kejiwaan bright terguncang dan ia mengalami halusinasi

Davika menatap wajah bright sedih seperti biasa bright Ngomong sendiri seolah-olah kavin berada di sampingnya

"Kavin...masa aku gk boleh sekolah sama mae dan pho..."

"Kamu masih sakit bright, jadi gk boleh sekolah dulu "

"Tapi kita gk bisa ketemu dong..." Bright ngambek

Kavin tersenyum kecil

"Gk usah ngambek....aku juga kan gk sekolah "

"Kamu gk sekolah ? " Kavin menggangguk. Bright tersenyum senang

"Ya udah kalau gitu di sini aja ya sama aku, jangan kemana-mana "

"Iya bright...."

Bright Kembali tersenyum namun ia tak sadar senyumannya membuat davika dan erik tambah menangis

"Saya tidak tau pasti kapan ini semua berakhir, kita hanya bisa pasrah dan berdoa semoga kejiwaan bright segera pulih " gumam dokter lee

Di depan pintu kamar bright sang kakak off mengusap air matanya. Ia sangat sedih meninggal nya kavin membuat sang adik sangat kehilangan sampai mengalami halusinasi

"Kavin... Raga lo memang sudah meninggal namun jiwa lo sangat melekat di hati bright "

Off pergi dari sana sambil mengusap air matanya. Ia memilih ke tempat gun untuk mencurahkan isi hatinya

Tok...tok... tok...

Gun membuka pintu

"Phi off ? " Off memeluk gun

"Hiks...."

"Masuk dulu phi "

Mereka duduk di ruang tamu. Gun tau walaupun off dan bright sering berantem tapi kasih sayang mereka gk usah di ragukan

"Aku sedih gun...aku pengen bright kaya dulu hiks..."

Gun mengelus punggung off

"Phi harus kuat...kalau phi kaya gini siapa yang akan menemani bright ? Saat ini dia sedang butuh kita. Kita harus bisa membuat bright seperti dulu "

Off menggangguk "terima kasih gun..."

"Sama-sama phi kita berjuang sama-sama ya untuk membuat bright pulih ya phi "

Off menggangguk

Sementara itu min kembali menangis sambil memeluk bingkai foto sang anak

Ia masih tidak bisa melupakan kavin anak semata wayangnya

Dave mengelus rambut min

"Mommy kita harus kuat. Jangan seperti ini mommy "

"Tapi daddy... mommy kangen kavin hiks "

Dave menahan air matanya sambil mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar kavin

Mereka berdua lagi berada di kamar kavin. Mereka setiap hari datang ke sini apalagi min

Ia akan terus memeluk foto kavin sepanjang hari dan mencium nya. Meluapkan isi hatinya yang begitu kangen sama kavin







Happy reading all 💜💜💜

Jadi kavin itu sudah meninggal ya karena kecelakaan dan bright yang gk terima akhirnya mengalami halusinasi. Ia merasa seolah-olah kavin masih hidup

Aku gk tau ini nyambung apa kagak semoga kalian suka ya😭🙏

Note : JIKA ADA TULISAN MIRING ITU TANDANYA BRIGHT LAGI NGOMONG YA SAMA KAVIN TAPI CUMA HALUSINASI 😊








Memory [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang