Es Campur

8.5K 370 8
                                    


Mulai,



Setiap anak biasanya akan senang atau gugup saat memasuki dunia SMA, takut jika tidak akan mendapatkan teman atau malah mereka biasanya merasa excited karena mendapat teman baru.

Tapi menurut gadis bernama Winter Gladis yang baru saja menjadi anak kelas 10 dan akan melakukan Masa Orientasi Sekolah sekitar 5 hari lamanya, kehidupan anak SMA itu sama saja sebenarnya, yang berbeda hanya usia, pelajaran, dan juga lingkungan sekolahnya. Teman? Pasti ada lah teman baru, tapi tentunya dua gadis yang sudah kenal denganku sejak SMP juga akan menjadi temanku lagi sekarang. Bosan sih sebenarnya tapi mau bagaimana lagi.

Niskala Ningning dan juga Joyul, mereka berdua adalah sahabatnya Winter Gladis. Mereka bertiga bisa terbilang nakal dan sedikit susah di atur. Namun, kepintaran dan juga visual mereka menutupi sifat nakal mereka, ckck memang kalau orang good looking itu bisa melakukan apa saja.

Saat melaksanakan MOS di hari pertama, mereka bertiga sudah menjadi pusat perhatian, tentunya juga siswa dan siswi sekolah Smansa tidak akan melewatkan ketiga gadis cantik bersuara merdu itu.






Dan sekarang, tidak terasa lima hari sudah berlalu, dan tentunya sangat melelahkan bagi seluruh anak kelas 10 di SMA Smansa. Banyak senior-senior yang menjahili juniornya, contohnya adalah meminta tanda tangan pada 50 orang, menghitung berapa banyak tangga yang ada di sekolah, bahkan sampai mereka harus menghapal nama-nama pedagang yang ada di sekitar dan di dalam sekolah. Sangat melelahkan dan jika boleh jujur itu menyebalkan.

Dan di hari kelima ini adalah hari penutupan, seluruh anak kelas 10 diwajibkan untuk mengikuti upacara.

Namun, ada murid-murid yang memilih pergi ke kantin untuk makan daripada mengikuti upacara disaat cuaca sedang panas. Mereka tidak ingin kulit mereka terbakar sinar matahari.

"Kalau misalnya ketahuan guru, tanggung jawab ya, Win." Katanya Joyul, gadis penyuka musik itu masih terlihat ragu untuk tidak ikut upacara.

Winter yang berada disampingnya, merangkul pundaknya, "Tenang aja Joyul! Guru-gurunya juga kan pada ikut upacara." Balas si gadis yang memiliki rambut blonde itu

Ningning masih saja sibuk mengaduk es campur miliknya yang belum terasa manis, tidak peduli dengan kegelisahan yang dirasa Joyul dan juga tidak begitu peduli dengan Winter yang sedang asik memakan batagor.









"KE TAMAN BELAKANG SEKOLAH! CEPET DONG AH!"

"BELI MINUMAN DULU KE KANTIN! YEN!"

"SIAP!"


Gadis-gadis yang sedang mengobrol sambil makan itu langsung mengalihkan perhatian mereka pada kakak kelasnya yang sedang berlari menuju kantin, salah satu kakak kelas itu membeli tiga botol air mineral dan langsung berlari lagi tanpa membayar minuman itu.

Winter memutar bola matanya, merasa terganggu dengan kehadiran kakak kelasnya yang rusuh itu. Namun saat ia menatap kembali ke depan; guru BK sedang berjalan cepat menuju kantin. Tentunya dengan memegang penggaris kayu sebagai senjatanya beliau.

"Kabur! Ikutin kakak kelas itu, cepatan njing!" Winter bangkit, sedikit panik saat guru BK itu hampir sampai.

Ningning tidak lupa membawa es campur nya, mereka bertiga berlari mengikuti ketiga kakak kelas itu menuju taman belakang sekolah.




















































"Huftt untung engga tumpah." Ucap Ningning, merasa lega karena berhasil menyelamatkan es campur miliknya agar tidak tumpah saat berlari tadi.

Winter menggeleng sekali melihat tingkah sahabatnya, lalu ia menatap ketiga kakak kelasnya yang sedang berjongkok di bawah pohon, mereka juga sedang memperhatikan Winter dan kedua sahabatnya.

"Siapa nih?"

"Anak baru keknya. Heh dek, Lo kenapa kaga ikut upacara hah?"

Joyul menatap tajam kakak kelasnya, songong banget, pikirnya.

"Aduh-aduh dek, sini kakak nasehatin ya. Kalian ini masih anak kelas 10, baru aja masuk, baru beres MOS malah udah bolos upacara aja. Mendingan sana balik ke lapang sekarang terus ikut upacara." Ucap kakak kelas bernama Karina Hermawan, hm dari bet kelasnya sih dia kelas 11 IPS 3.

Winter maju selangkah, ia merasa kesal melihat wajah Karina yang memang terlihat seperti mengejek dirinya dan juga kedua sahabatnya.

"Gue engga mau dinasehati sama orang yang baru aja cari masalah dan dikejar sama guru BK." Balas Winter, nadanya seperti menantang dan tentunya ia tidak akan takut pada kakak kelasnya itu.

"Upss." Joyul dan Ningning juga ikut membalas, mereka berdua tersenyum remeh sambil menutup mulut dengan telapak tangan.

Karina pastinya kagok sendiri, ia melirik sahabatnya tapi kedua sahabatnya justru buang muka dan pura-pura tidak peduli.

"Mendingan sekarang Lo balik ke kelas deh." Winter membalikan perkataan yang baru saja Karina katakan beberapa saat tadi.


Oh tapi jangan salah, bukannya malu karena ia kalah debat dengan Winter, Karina malah tertawa tidak jelas. Bahkan sampai terbahak-bahak dan kedua sahabatnya juga ikutan tertawa.

Tingkahnya yang tiba tiba itu mmbuat Winter menaikkan alisnya, berpikir dimana letak lucunya? Ketiga kakak kelasnya itu, kesurupan kah?



"Apanya yang lucu?" Tanya Winter.

Bukannya berhenti, tawanya Karina malah semakin menjadi. Dan itu membuat Winter semakin kesal, gadis itu ingin sekali menonjok wajah Karina sekarang.

Winter masih memperhatikan Karina, sampai kakak kelasnya itu berhenti tertawa.

"Si pendek dan mungil ini ternyata berani juga, ya." Kata Karina pada kedua sahabatnya yang mengangguk menyetujui perkataannya.

Seketika saat mendengar perkataan Karina; Winter langsung merebut es campur milik Ningning dan menyiramkannya ke arah Karina.

"Anjirt!" Karina kaget, ia merasakan seragamnya basah. Bahkan dinginnya es campur itu sudah ia rasakan.

Dan orang-orang yang melihat itu sama kagetnya, mereka hanya menyaksikan bagaimana Winter yang tidak merasa bersalah setelah menyiram Karina.

Malahan gadis itu tertawa kecil dan menyibakkan rambut panjangnya. "Upss, maaf kak Karina, gue engga sengaja." Ucapnya, dengan wajah yang dibuat-buat seperti memang perbuatannya tadi itu adalah ketidaksengajaan.

Kedua sahabatnya sudah menahan tangannya Karina, karena terlihat jika Karina sedang menahan emosi sekarang. Rahangnya mengeras dan kedua tangannya mengepal emosi.

Joyul yang melihat Karina seperti itu langsung menarik-narik seragam Winter, "ayo." Katanya pelan.

Winter mengangguk, dan sekali lagi menatap Karina, "bye kak Karina, semoga engga lengket ya kulitnya." Setelah berkata demikian, Winter pergi bersama kedua sahabatnya. Tawa ketiga gadis itu terdengar, dan membuat Karina semakin emosi saja.

Di siram cewek pakai es campur, dan di tertawa kan langsung. Sungguh kejadian yang tidak akan pernah Karina lupakan.



To be continue...

















KETEMU LAGI!! HEHE.

Jika penasaran mari kita tunggu next chapter nya dan jika tidak penasaran, saya mengucapkan terimakasih karena sudah mampir.

♡╣⁠[~_~⁠]⁠╠♡

It's Only About US Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang