Berita tentang Karina menyiram Winter sudah tersebar luas, bahkan sampai guru-guru pun tahu karena mendengar gosip dari mulut ke mulut.
Si anak baru yang mencari masalah dengan kakak kelasnya yang terkenal bandel dan selalu dipanggil oleh guru BK.
Winter Gladis si cewek seribu alasan itu sedang duduk terdiam, memikirkan cara apa lagi ia harus membalas kelakukan Karina yang sudah mempermalukannya. Gadis itu begitu fokus sampai tidak memperhatikan Pak Gilang sedang menerangkan materi (walaupun memang sebenarnya Winter selalu tidak memperhatikan)
"Stress gue lama-lama, ke kantin aja yu." Ajak Winter pada kedua sahabatnya, yang pastinya langsung diiyakan ajakannya itu.
Dan sisi lain, Karina malahan tidak sama sekali memikirkan kejadian tadi pagi, ia malah justru asyik tertidur di mejanya. Dan tidak peduli dengan orang-orang yang membicarakannya. Udah biasa sih mau gimana lagi kan.
Yena yang duduk disebelah Karina itu mengintip, memastikan juga apakah si Karina ini tertidur atau malah berpura-pura.
Berbicara soal Karina, mari kita melihat sifatnya dari sudut pandang Yena dan juga Gisel sebagai sahabatnya. Karina di mata kedua sahabatnya itu berbeda tentunya dengan cara pandang orang lain. Karina Hermawan, orang yang selalu ada ketika sahabatnya butuh. Orang yang tidak segan meminjamkan uang, meluangkan waktu bahkan menyumbangkan tenaga dan pikirannya hanya untuk kedua sahabatnya.
Karina juga asyik dan sedikit jamet, walaupun sudah dicap bandel oleh guru-guru tapi dia juga punya etika tentunya, dia hanya bersenang-senang menikmati masa SMA-nya. Dan dia juga sedikit misterius dan sulit ditebak, fakta bahwa Karina belum pernah berpacaran sama sekali itu tentunya mengejutkan semua orang.
"Rin, Lo kaga lapar apa?" Tanya Yena, mencoba membangunkan Karina.
"Hmm." Karina yang merasa terganggu menegakkan tubuhnya, lalu mengusap wajahnya dan menatap Yena, "Lo bilang apa tadi?"
"Lapar kaga? Gue sama Gisel mau ke kantin nih." Yena menawarkan minumannya pada Karina yang baru saja bangun, siapa tahu sahabatnya itu haus.
Karina meminum sedikit air yang ditawarkan Yena, "Boleh deh, warung belakang aja ya. Biar bisa" Karina mendekatkan telunjuknya ke bibir, mengisyaratkan gerakan merokok.
"Gas lah." Gisel langsung berdiri.
Dan mereka mereka bertiga meluncur ke warung belakang.
"Lo lagi. Kenapa sih gue ketemu sama Lo mulu??!! Sekolah ini warungnya engga cuma satu!"
Karina menghela nafas lalu menggosok kedua telinganya, karena cewek didepannya ini berteriak dan itu sedikit menyakiti telinganya.
Winter, cewek yang memperlihatkan wajah kesal sambil berteriak menghentakkan kakinya ke lantai. Dirinya sungguh bosan bertemu Karina terus dari kemarin.
Seharusnya sih biasa saja, tapi kelakukan yang diperbuat oleh Karina padanya hari ini tidak bisa dilupakan begitu saja.
"Ini warung emang punya Lo, hah? Siapapun boleh dong datang kesini, dan jangan lupa kalau gue ini kakak kelas Lo." Balas Karina, dirinya begitu malas jika harus berdebat dengan Winter.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Only About US
Romantizm→_→ when K fell first but W fell harder. Grey, 2022