Sudah terhitung dua Minggu setelah berbaikan nya Karina dan juga Winter, hubungan mereka berdua baik-baik saja, hanya sebatas kakak kelas dan adik kelas saja.
Karina masih melakukan tugasnya, merencanakan sesuatu yang bisa membalikkan keadaan nantinya. Tentu dibantu juga oleh Yena dan Gisel, ngomong-ngomong soal Yena, dia sekarang jadi semakin dekat dengan Joyul.
Semua ini berkat Gisel yang berteriak di kantin saat itu, setidaknya Yena sudah berterimakasih walau masih kesal jika mengingatnya.
Beda dari hubungan Karina dan juga Winter yang baik-baik saja, hubungan resmi Winter dan Veno malah merenggang, mereka berdua tengah berdebat, masalahnya Winter melihat Veno bersama dengan cewek lain saat malam hari dekat toko tempat mamanya bekerja. Ya Winter marah dong, namun si pacarnya itu memberikan penjelasan dan alasan-alasan yang membuatnya bimbang harus percaya atau tidak.
Winter yang memang sering membuat alasan itu tahu mana yang bohong mana yang tidak, namun Veno berbeda, cowok itu terlalu handal.
Mereka berdua mau merayakan hubungannya yang ke satu tahun, dengan Veno yang mengajak Winter ke suatu tempat, katanya sih Karina yang mengundang mereka.
Winter pun berdandan dengan cantik, memakai make up yang membuat wajahnya semakin cantik saja, memakai parfum dan dress yang terlihat sangat cocok di tubuhnya. Hari ini adalah hari dimana dirinya dan Veno memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih.
^~•
Ini pukul 11 malam, waktunya istirahat setelah menjalani hari yang membuat tubuh kelelahan. Tapi tidak bagi Karina dan kedua sahabatnya, lagi dan lagi mereka malah pergi ke kelab malam.
Karina sih harusnya sedang bermain game di rumahnya, jika bukan karena Veno yang mengundangnya untuk datang, karena katanya lelaki itu datang bersama dengan pacarnya.
Jujur sih, Karina datang hanya untuk satu alasan, yaitu adalah memastikan Winter aman. Karena siapa tahu gadis itu bukannya pulang ke rumah malah berakhir pulang ke hotel bersama Veno, kan? Dan Karina disini untuk memastikan hal itu tidak terjadi.
Mereka bertiga duduk dekat pintu masuk, dan Yena yang sedang mengedarkan pandangannya melihat Veno sedang merangkul pundak cewek berambut blonde, mengenakan dress hitam di atas lutut dengan jaket hitamnya menutupi tubuh mungil itu.
"Ini, kenapa ngelamun nih!" Veno menepuk pundak Karina, menyadarkan Karina dari lamunan.
"Ngantuk gue." Jawab Karina, lalu menatap Winter yang tengah di rangkul Veno.
Winter tersenyum kepada Karina lalu gadis itu duduk dan melepaskan jaketnya. Membuat tubuhnya semakin terlihat saja.
Karina masih menatap Winter, terlihat jika gadis itu menengok ke kanan dan ke kiri, memperhatikan seluruh manusia yang ada di kelab dengan tangannya yang mengipasi diri sendiri. Gadis itu juga terganggu dengan aroma rokok yang punya Gisel, terlihat dengan jelas jika Winter tidak nyaman berada di sana.
Hm, sepertinya Veno salah membawa gadis.
"Hari ini, gue traktir deh. Karena gue sama Winter udah genap satu tahun." Katanya Veno dan menarik Winter semakin dekat ke arahnya. Sesekali cowok itu juga menciumi pipi pacarnya.
Membuat Karina mual saja! Tolong, harusnya dia tidak mengiyakan ajakan Veno jika untuk melihat keduanya bermesraan.
"Aku ke toilet dulu, ya." Winter menghindar saat Veno ingin mencium bibirnya. Gadis itu berdiri dan pergi menuju toilet
Setelah Winter pergi, Yena mendekat ke arah Veno. "Masih sama dia, Lo?" Tanya Yena, karena Minggu kemarin Veno memperkenalkan cewek lain sebagai pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Only About US
Storie d'amore→_→ when K fell first but W fell harder. Grey, 2022