Tiket

2K 233 22
                                        






Langit terlihat mendung, rintikan hujan pun lama kelamaan menjadi deras, mau tidak mau para murid harus berdiam diri di sekolah sampai hujan reda. Namun tidak bagi Winter, gadis itu sudah basah kuyup karena tidak menemukan tempat berteduh.

Winter berusaha menyalakan ponselnya namun ia baru ingat jika ponsel pintarnya itu kehabisan baterai. Memang benar kata pepatah 'sedia payung sebelum hujan.'

Akhirnya Winter pun memutuskan untuk menunggu sampai hujan reda, karena jika menerobos sekarang; sudah dipastikan dirinya akan sakit. Hujan sangat lebat ditemani oleh angin kencang. Winter memeluk tubuhnya sendiri berusaha menghangatkan tubuhnya yang sangat dingin sambil berdoa untuk hujan cepat berhenti.


-~-


"Gue mau pulang tapi hujan deras banget, engga bawa jas ujan gue."

"..."

"Iyaaa, Lo mau kopi apa? Biar gue sekalian pesenin."

"..."

"Okey, gue nu--"

"Halo? Gisel, masih terhubungkan ini telponnya?"

"Halo?"

"Rin, urgent. Lo ke sini sekarang, itu si Winter di halte bus sendirian, mana seragamnya basah s-"

Pip.

"Halo? Anjir Karina langsung dimatiin telponnya."


•~•



Karina mengendarai kendaraannya dengan ugal-ugalan, tidak peduli seberapa banyak orang yang menyalakan klakson saat dia menyalip, ia juga tidak memperdulikan orang-orang yang meneriakinya untuk berhati-hati, selagi Karina tidak menabrak sesuatu dia tidak akan berhenti.

Hingga akhirnya motor berhenti tepat di depan halte bus, disana ada Winter terduduk sambil memeluk dirinya sendiri. Karina menghela nafas lega karena gadis itu masih ada di halte.

"Itu lah kenapa kita harus sedia payung sebelum hujan."

Winter mengangkat wajah, menoleh, menemukan Karina sudah duduk di sebelahnya dengan senyum manis yang sudah jarang Winter lihat. Tubuhnya juga sudah di pakaikan jaket milik Karina yang terlihat kebesaran di tubuh mungilnya.



"Hm, aku udah lihat ramalan cuaca dan katanya sore hari ini bakal cerah."

"Namanya juga ramalan, belum tentu bener." Karina tertawa.

"Kok bisa ada disini?"

"Aku dikasih tahu sama hantu yang ada disini, katanya mereka lihat cewek cantik sendirian di halte."

"Ngawur banget."

"Aku kan cenayang."



Winter hanya merespon dengan tawa, lalu tangannya mengeratkan jaket agar tubuhnya mendapatkan kehangatan. Karina yang sadar pun langsung mengajak pulang. Ia kembali ke motornya dan membuka bagasi untuk mengambil jas ujan, lalu memberikannya kepada Winter.

"Kita pulangnya ke rumah aku aja dulu ya? Kalau ke rumah kamu jauh dari sini, nanti sakit. Bentar lagi kan ujian." Kata Karina sembari membantu memakaikan jas ujan di tubuh Winter.

Setelahnya mereka berdua pergi ke rumah Karina, dan ini pertama kalinya untuk Winter. Tolong, dia belum mempersiapkan apapun.









Winter memperhatikan rumah di depannya sekarang, rumahnya sederhana namun terlihat mewah bergaya Korea. Pantas saja Joyul pernah bilang padanya jika rumah Karina adalah basecamp, rumahnya saja nyaman begini.

It's Only About US Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang