"Gue pernah kasih boneka ke dia, di dalamnya ada kamera, waktu dia ganti baju seragam ya otomatis tubuhnya terekspos dong, ya gue langsung screenshot lah. Lumayan, bagus banget body-nya gila, sering banget dijadiin bahan sama gue."
"Udah dicetak fotonya bang?"
"Udah, tinggal jalanin rencananya aja ya."
"Okey siap bang."
•~•
Winter berdiri di depan gerbang Smanday, menunggu Karina. Ditangannya memegang bekal makanan untuk Karina, dia sengaja membuat bekal karena beberapa hari kebelakang ini Karina selalu makan makanan yang tidak sehat. Jadi Winter memasakan banyak makanan sehat di dalam bekal itu.
Seseorang yang ditunggu datang, dia langsung tersenyum lebar dan berlari ke arahnya. "Kok kesini? Ada apa?"
Winter memandangi Ryujin dan Yeji di samping Karina, dan Karina yang paham jika Winter ingin berduaan dengannya pun langsung mengusir kedua temannya itu.
"Hush hush, jangan ganggu gue."
"Yeuuu, gue tinju tuh hidung biar mimisan lagi." Ryujin mengepalkan tangan kanannya dan meninju lengan Karina. "Cepetan, jangan lama-lama."
"Siap!"
Setelah Ryujin dan Yeji pergi, fokus Karina hanya pada Winter seorang sekarang. Dia masih penasaran dengan alasan kenapa Winter berada di sekolahnya.
"Nih, bekal makan. Habisin ya." Winter memberikan bekal makan kepada Karina yang langsung berbinar-binar matanya dan menerima dengan semangat bekal makan itu.
"Ini banyak banget bekalnya, apa aja euy isinya?" Karina membukanya langsung dan saat melihat isi bekal makan tersebut dia mengatupkan bibirnya. "Waw, sehat banget ya hehe."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa? Engga suka?"
"S-suka banget! Aku akan habiskan makanan sehat ini."
Winter tersenyum manis, terlalu manis dan selalu manis.
"Aku anter kamu ke sekolah yu." Karina menarik tangan Winter, namun cewek itu malah terdiam di tempatnya.
"Kamu mau bolos?!" Dia menatap Karina dengan galak.
"Hehe, engga. Ini aku mau langsung masuk ke dalam sekolah maksudnya." Karina memutar arah, "kamu berangkat sama siapa?" Tanya Karina.
"Sama gojek, itu udah nunggu."
"Okey, ayo aku anter sampai mang gojek."
Saat Winter sudah memakai helm dan naik ke motor, Karina berbicara dengan mang gojek nya, "mang! Hati-hati bawanya ya, jangan sampai lecet ini cewek saya."
