chelsea-08

101 7 0
                                    

Next

...

"Nn-no nona ZYLN" Ucapnya terbata bata

"Tunjukan pada saya WC mana yang sedang di renofasi"

Deg..

Pak daiji tampak terdiam kaku, entah harus menjawab apa , pasalnya uang yang di berikan bulan kemarin sudah habis di pakai membeli rumah,

"Eh anu nona , ma-maaf wc nya ternyata ti-tiidak rusak"

"Lalu uang itu kau gunakan untuk apa? " Tanya bulan

"Sa-sasaya sumbangkan untuk anak yatim"

"APA!!" Gerutu bulan, lalu memandang chelsea yang terlihat tenang tenang saja

"Saya maafkan kamu, tapi sekali lagi anda berbuat se enaknya anda akan ber urusan dengan saya! " Ucap chelsea sambil menekan ucapannya

"Oh ya, apa benar anak anda sekolah di sini? "

"Iyah nona"

"Kelas berapa dia? "

"11 mipa1"

"Pindahkan!! "

"Ta-tapi nona"

"Membantah sama dengan menyerahkan nyawa" Ujar bulan,
pak daiji menundukkan kepalanya dia tak bisa melawan, di depannya sekarang bukan hanya bulan melainkan bersama zyln perempuan berhati iblis , namun hanya pada orang yang mencari masalah saja.

Chelsea bulan dan para bodyguard meninggalkan pak daiji di ruangan tsb

Di Area sekolah tampak begitu sunyi karena sejam yang lalu bel pulang sekolah sudah berbunyi

🙌🏻🙌🏻

Di sisi lain seorang gadis blasteran rusia turun dari mobilnya

Ia melihat 2 mobil alpart abu abu tua dan hitam tengah terparkir di halaman rumahnya
Seketika senyumnya mengembang sempurna
Itu adalah mobil orang tuanya, betapa senang perasaan gadis ini ,ia segera berlari memasuki rumahnya

Namun ketika ia hendak membuka pintu , pintu itu terbuka dan muncul seorang lelaki paruh baya
Lelaki itu memandang gadis yang tengah senyum ke arahnya kemudian mendekatinya

"Jadilah anak yang mandiri, jagalah ibumu itu kami sudah resmi bercerai dan jangan benci kami. " Ucapnya kemudian pergi meninggalkan gadis itu

Tak lama seorang wanita paruh baya keluar

"Sayang,sudah pulang? "

Gadis itu memandang wanita yang kini berdiri di depannya , tampak begitu jelas mata sembab serta lebam di wajah wanita itu
Lantas ia memeluk sosok wanita di depannya yang tak lain adalah ibunya

"Bunda, kenapa ayah pergi " Ucapnya lirih
Mendengar pertanyaan anaknya wanita itu tak dapat menahan air matanya

"Maafin bunda nak,"

Gadis itu melepaskan pelukannya kemudian memandang wanita itu ,

"Nissa kecewa bun" Ucapnya lirih kemudian berlari menuju kamarnya

CHELSEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang