19_The Strongest Weakness

214 22 54
                                    

Comeback!!!

Kali ini jumlahnya 5.2K+ words yaa.. jangan lupa utk vote, komennya yaaaa guyss😍

Oiyaaa kalau lupa sama FHW yang sempat lama ga update, silakan buka chapter2 sebelumnya atau baca prolognya aja yaaa...😘

Baca sampai selesai karena di bawah aku cuap2 lumayan panjang lebar yaa, heheehh ...

Okay deh..langsung aja dibaca, mohon dimaklum typonya yg mungkin ada banyak...😂

Happy reading!!! ❤️

***

Pada dasarnya di dunia ini tidak pernah ada sebuah kejadian tanpa ada hikmah yang dibawanya. Pada dasarnya juga semua hal yang dilakukan itu akan membawa akibat; jika semua hal dilakukan dengan ikhlas maka akan dibayar kebahagiaan pada akhir perjalanan. Namun bila yang dilakukan ialah sebuah keegoisan maka bukan tidak mungkin jika yang akan membayar adalah penyesalan.

Tentu kita tahu bahwa tidak pernah ada penyesalan yang datang di awal kisah, ia akan datang di akhir membawakan segenap kesesakan batin yang begitu menyiksa. Tidak ada sebuah penyesalan yang dirasakan dengan bahagia, semuanya menyesakkan. Menangis pun rasanya tak ada guna karena situasi tidak akan membaik hanya dengan cara menangisinya.

Dua orang pria kini berada di depan ruang gawat darurat menunggu seseorang yang berada di dalam sana tengah ditangani oleh dokter atas luka-luka yang diderita. Sesekali Yesung terlihat menyeka air matanya, semua kilasan perilaku buruk kepada sang adik berputar di otaknya membuat dia mau tidak mau harus merasakan sesak tiada tara dalam relung batin yang terdalam.

Sekarang dia takut kalau sampai terjadi hal buruk pada adiknya. Dia baru saja ingin memulai kembali hubungan baiknya bersama sang adik, tapi Tuhan menakdirkan dia berada di posisi sulit seperti saat ini. Satu-satunya hal yang bisa dia lakukan sekarang adalah terus melantunkan doa-doa demi keselamatan Donghae.

“Adik bungsumu itu kerasukan setan apa sih sampai membuat Donghae seperti ini? Tak kusangka dia begitu tega, aku saja selalu banyak berpikir kalau ingin menghajarnya,” ujar Ilwoo tiba-tiba memecah keheningan.

“Entahlah, aku tidak tahu apa yang terjadi. Sebelumnya dia tidak pernah seperti ini.” Yesung menjawab tanpa tenaga.

Keheningan kembali menyelimuti. Pikiran mereka sama-sama tertuju untuk Donghae. Di satu sisi Ilwoo merasa aneh kenapa dirinya harus sekhawatir ini, tapi di sisi lain dia juga sadar bahwasanya Donghae memang patut dikhawatirkan apalagi dia sempat memuntahkan darah begitu banyak dan juga mengeluarkan darah di area kepala.

Dia bukanlah orang bodoh yang tidak mengerti jika darah keluar dari organ vital itu akan sangat berbahaya. Diliriknya Yesung yang tampak tertunduk, dia mengira jika pemuda sipit itu telah menerima Donghae kembali sebagai adiknya.

“Kau tidak pulang?” tanyanya tiba-tiba.

“Bagaimana mungkin aku akan pulang di saat adikku tidak baik-baik saja seperti sekarang?” balas Yesung sedikit protes.

Ilwoo tersenyum tipis, dia bisa merasakan kesungguhan dari kalimat yang terlontar dari bibir tipis Yesung. Dia memang selama ini mengincar Donghae untuk diringkus ke penjara, tapi jauh dalam lubuk hatinya dia merasa lega karena kini satu kakak Donghae berubah menjadi lebih baik. Ketahuilah bahwa pada dasarnya Ilwoo terlalu basa-basi untuk menangkap Donghae. Dalam setiap pengintaian yang dilakukan, itu jauh kaitannya dengan kasus yang dia curigai. Justru pengintaiannya lebih banyak dilakukan untuk mengetahui kehidupan pemuda tengil yang sering mengolah emosinya itu seperti apa.

“Kau sudah berubah Yesung~ah?”

“Iya. Sejak pertemuan kita tempo hari, aku sadar bahwa selama ini sikapku salah. Terima kasih telah menyadarkanku, Ilwoo~ssi.”

Fishy Hyung... Why? | Completed✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang