***
Ruangan dengan nuansa putih dan aroma khas obat itu menjadi hunian sementara pagi pemuda yang kini tengah terbaring di atas brankar rawatnya. Ia adalah Yunho yang akibat insiden kecelakaan di atap sekolah mengalami luka yang cukup berat membuat ia harus mendapatkan perawatan intensif selama beberapa hari ke depan. Tampak ada perban yang menutupi area dahinya dan dapat dilihat juga kakinya ini menggunakan gips, ia memang mengalami patah kaki akibat insiden tersebut.
"Eungghh..."
Perlahan lenguhan itu terdengar darinya yang baru saja membuka mata, bisa ia lihat jika di sisi kanan dan kirinya itu sudah ada sang paman dan adik sepupunya.
"Yun kau sudah sadar," ujar Ilwoo.
"Kenapa aku bisa di sini, paman? Kakiku akhh.."
"Kau mengalami kecelakaan di sekolahmu dan kakimu mengalami patah tulang."
Yunho terdiam mendengar penjelasan dari pamannya, seketika itu pula ia ingat kejadian yang menimpa dirinya siang tadi.
"Paman, aku seperti ini karena Donghae. Dia mendorongku dari atap hingga aku terjatuh ke anak tangga yang paling bawah." Ia mengadu.
"Sudah kuduga, kau tenang saja pasti sebentar lagi paman bisa menangkap anak itu."
"Hyung lebih baik kau tidur lagi. Kata dokter kau harus banyak istirahat," ujar Ryeowook.
"Iya Wookie..."
...
Malam itu saat hawa dingin karena angin bertiup kencang, disaat itulah para insan manusia berada di dalam rumahnya untuk mengistirahatkan dan menghangatkan diri mereka. Hanya orang-orang tertentu yang masih berkeliaran di luar rumah di tengah dinginnya malam ini. Ia adalah satu dari sepersekian manusia yang masih berada di luar rumahnya. Terlihat jika ia sejak tadi terus melangkahkan kakinya entah akan kemana dengan ransel yang ia gendong di punggungnya. Sesekali kerikil yang tak bersalah pun ia tendangi di tengah perjalanannya agar tidak terlalu sunyi. Sesekali juga ia membuat balon dari permen karet yang sedang ia mainkan di dalam mulutnya. Bisa kita lihat raut wajah itu tengah menahan kekesalan.
"Arghh sialan! Oh Tuhan... Bolehkah aku mengeluh untuk saat ini? Kenapa hidup tidak pernah berpihak padaku? Kenapa orang-orang terus menyalahkanku padahal aku tak bersalah arghhh!!!" Pada akhirnya umpatan kekesalan itu ia luncurkan dari mulutnya.
Lengannya mengusap kasar air mata yang seenaknya turun tanpa persetujuan dari si empunya manik dengan sorot teduh itu. Lelah melangkah, ia dudukkan dirinya sebentar di kursi yang ada di pinggir jalan. Ia tatap langit malam yang terang oleh bulan purnama. Saat itu juga ia ingat atas kejadian beberapa saat lalu yang sampai membuatnya terus berjalan di tengah malam seperti orang linglung yang tak memiliki tujuan.
Selepas dari sekolahnya yang mendapat kabar bahwa dia dikeluarkan, Donghae tidak pulang bersama Yesung. Ia memilih pergi ke rumah sakit tempat Yunho dirawat hanya saja ia enggan untuk memasuki kamar rawat rivalnya itu, ia hanya ingin tahu apa yang terjadi padanya dengan bertanya pada dokter atau siapalah itu.
"Tuan, kenapa anda tidak masuk?" tanya seorang suster wanita mengagetkannya saat ia mengintip Yunho dari kaca di pintu kamar tersebut.
"Ah tidak, dia sedang istirahat aku tak ingin mengganggunya. Oh iya sus, apa yang terjadi dengan Yunho?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fishy Hyung... Why? | Completed✓
Fiksi PenggemarDarinya kalian akan belajar kasih sayang tulus tanpa mengharapkan balasan sebanyak apapun pengorbanan yang dilakukan. Dia, si pencinta ikan dan maniak alpukat yang sudah begitu akrab dengan pengorbanan akan mengajarkan kalian perihal sebuah ketulusa...