Stila baru saja selesai mengerjakan dokumen saat melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 12.45. Jam istirahat sudah berlalu 45 menit. Dia buru-buru menuju ruang istirahat untuk makan siang. Dari luar jendela, tampak rekan-rekannya sedang bergerumbul mengelilingi meja makan.
"Ada konferensi apaan nih? Seru bener" sapa Stila mengalihkan perhatian rekan-rekannya. Stila langsung masuk ke pantry dan mengambil jatah makan siangnya lalu kembali ke ruang tengah dimana rekan-rekannya berada, langkahnya terhenti menyadari pandangan mereka yang tertuju padanya.
"Sini, sini" panggil Gery melambaikan tangannya meminta Stila duduk di kursinya sementara dia duduk di meja.
"Ada apa nih?" Tanya Stila seraya menduduki kursinya.
"Jadi sebenernya lo kenal Dama atau enggak?" Tanya Geri yang sontak membuat Stila terkejut. Ia terdiam sesaat.
"It's ok, Stil. Kita nggak akan ngejudge lo kok. Kita cuman mau mastiin sesuatu aja" ujar Rista.
"Mastiin apaan?" Tanya Stila lagi, mengacuhkan pertanyaan Geri.
"Mastiin gosip ini bener apa enggak" jawab Rista seraya menyodorkan hp nya ke Stila. Stila melihat sebuah postingan vidio dirinya dan Dama yang terlihat dari samping, vidio itu merekam Dama yang sedang memeluk Stila lalu mencium keningnya sebelum Dama berlalu dengan mobilnya. Vidio yang Stila tau betul kapan itu terjadi dan dimana. Vidio yang sangat mengejutkan Stila siang itu. Ia langsung memencet tombol kirim ke akun miliknya untuk mengecek sendiri postingan itu nanti.
"Jadi kalian dari tadi ngerumunin ini toh" ujar Stila mencoba terlihat tenang.
"Jadi pacar lo itu Dama?" Tanya Geri memastikan.
"Yap" jawab Stila sambil membuka bungkusan makan siangnya dan disambut riuh rekan-rekannya yang terkejut dengan jawaban Stila. Meskipun kejadian ini diluar dugaan, Stila bersyukur karena setidaknya rekan-rekannya cukup dewasa untuk tidak menghakimi atau bahkan mengatai Stila yang bukan-bukan.
"Sejak kapan lo sama Dama?" Tanya Rista.
"Sekitar awal tahun ini sih" jawabnya sekaligus menginfokan ke mereka bahwa mereka sudah berpacaran jauh sebelum Dama syuting mini series itu.
"Tapi lo kudu ati-ati deh Stil. Kudu kuat hati juga. Kayaknya lumayan banyak yang kontra sama hubungan lo" ujar Geri. Stila hanya diam sambil memasukkan suapan makan siangnya.
"Iya, akun yang lo liat tadi itu akun fans garis kerasnya Dama sama Catherine deh kayaknya. Coba nanti lo cek. Ada vidio kalian yang lain juga disana. Tapi kalo lo nggak kuat baca komen-komennya, mending nggakusah dibaca deh" ujar Rista lagi.
"Nggak usah dibaca lah Stil. Hidup, hidup lo. Jangan mau diatur netizen" Geri ikut memberi saran.
"Iya, Stila. Lagian juga kan nggak dosa kita mau pacaran sama artis kek, presiden kek, selama sama-sama single. Namanya hati kan urusan pribadi. Orang lain nggak bisa ngatur-ngatur" ujar bu Ayu. Stila sedikit lega mendengar dukungan rekan-rekannya. Meskipun ia tau diluar sana pasti banyak yang sedang menghujatnya.
Akhirnya, hal yang sangat ia takutkan terjadi juga, seperti bom waktu, dan saat menyadarinya kekhawatiran Stila sudah semakin menumpuk, ssekuat tenaga ia menahan agar air matanya tak keluar.
Disaat itulah hp nya berdering. Telepon masuk dari Dama. Stila tau kalau Dama juga pasti sudah mendengar berita ini, kalau tidak, tak mungkin ia meneleponnya di tengah jam kerja seperti ini. Stila berpindah ke ruang pantry yang lebih sepi untuk mengangkat teleponnya.
"Halo" sapa Stila, suaranya parau. Dadanya sesak menahan tangis.
"Hei. Are you ok?" Tanya Dama. Mendengar suara Stila yang parau, ia mengonfirmasi kalau berita itu sudah sampai pada Stila.
"Hm" jawab Stila, masih mengatur nafasnya agar tak menangis.
"Apa kamu mau ditemenin malem ini?"
"Jangan dulu. Kamu jangan dateng dulu"
"Oke, aku ngerti. But, promise me you'll be fine. Please?"
"Oke"
"Kalau kamu butuh apa-apa, langsung kabarin aku ya"
"Iya"
"Hei. I love you so much. Kamu tau kan aku akan selalu ada buat kamu?"
"Hm, i know".-••-
Pukul 18.30, Stila sudah sampai di apartemennya. Karena seharian Stila tampak tak baik-baik saja, rekan-rekannya menyarankan Stila untuk pulang on-time, supaya Stila punya ruang untuk menenangkan dirinya sendiri. Stila masih berbaring terdiam di sofa. Bajunya belum diganti, lampu ruang tengah pun masih dibiarkan padam. Ia masih tak menyangka bom waktu itu meledak secepat ini. Dadanya masih sesak, tapi air mata yang sejak tadi siang ia tahan justru tak mau keluar saat ia sudah punya ruang sendiri. Lalu tiba-tiba kunci pintu rumahnya berbunyi, seseorang membuka pintu itu dari luar, membangunkan Stila dari baringannya, dan lega saat mengetahui sosok yang menerobos rumahnya itu adalah sahabatnya sendiri. Ia baru ingat kalau Niken masih membawa kunci rumahnya. Niken langsung berlari kecil mendekati Stila, menyalakan lampu ruang tengah, lalu duduk di sebelah Stila dan langsung memeluknya. Air mata Stila seketika meluap dalam pelukan sahabatnya. Ah, ternyata ia butuh sandaran hidup untuk menangis. Niken membiarkan Stila menangis sepuasnya sambil menepuk punggungnya perlahan.
Setelah cukup lama menangis, Stila menarik kepalanya dari bahu Niken. Kedua matanya merah sembab. Niken mengambilkan air putih untuk Stila.
"Feel better?" Tanya Niken. Stila mengangguk perlahan. Pandangannya kosong.
"Tadi Dama nelpon gue, dan gue malah baru tau gosip itu dari Dama. Dia minta gue nemenin lo karena lo nggak ngebolehin dia dateng kesini. Dia kbawatir banget sama lo. Dan gue udah bilang Veri kalau malem ini gue nginep" ujar Niken
"Thanks" ucap Stila. Niken masih sabar menunggu sahabatnya itu cukup tenang untuk bercerita. Namun alih-alih bercerita, Stila justru mengambil handphonenya dan memberanikan diri melihat kembali postingan yang sedang ramai itu. Dari nama pengguna akunnya saja sudah jelas bahwa itu milik fans Dama dan Catherine, @Cathy_Dam, begitulah nama pengguna akun itu. Ada beberapa postingan disana, beberapa foto Dama sendiri yang berada di loby apartemen Stila atau di sekitarnya, beberapa unggahan dengan wajah Stila bersama Dama meskipun semuanya hanya tampak samping atau belakang, bahkan ada foto saat mereka hadir di nikahan Niken yaitu saat mereka sedang berbincang dan mengiringi pengantin masuk. Lalu ia meng-klik salah satu postingan yang menurutnya familiar, karena ia tau kapan foto dan vidio itu diambil, yaitu di acara tujuh bulanan Niken. Stila menunjukkan postingan itu pada Niken.
"Lah?! Ini di acara gue?" Tanya Niken kaget.
"Gue malah sadar pas vidio sama foto ini diambil. Tapi begonya gue diem aja waktu itu" jawab Stila.
"Lo inget orangnya?"
"Inget. Cewek yang rambutnya sebahu pake dress cokelat"
Niken mengambil hp nya dan memeriksa foto-foto saat acaranya berlangsung lalu menemukan sosok yang mungkin dimaksud Stila.
"Yang ini?" Tanya Niken menunjuk seorang wanita dalam fotonya tengah bersama rekan-rekannya satu divisi yang diundangnya hari itu. Stila mengangguk. Niken terkejut tak percaya.
"Gila! Bener-bener gila! Astaga. Dia anak baru di tempat gue. Fresh graduate. Bisa-bisanya.."
"Udah, udah kejadian. Namanya juga fans. Udah jangan bawa masalah pribadi ke kerjaan lo. Kasian dia, entar malah resign lagi."
"Astaga, Stila! Bisa-bisanya lo malah kasian? Ini tuh gara-gara dia loh, lo jadi kena masalah ini"
"Belum tentu juga itu akunnya dia. Bisa aja dia cuman ngeshare. Lagian udah resiko kali, orang biasa pacaran sama artis. Artis yang pacaran sama artis lebih bisa diterima netizen kan. Gue aja yang nggak mikirin ini dulu sebelum macarin Dama"
"Heh? Emang kalau lo tau resikonya bakal begini, lo nggak bakal macarin Dama? Meskipun hati lo udah cinta mati sama dia?"
Stila mengangkat bahunya, tak memberi jawaban.
"Kenapa nggak go public aja? Udah terlanjur begini juga kan. Dama pasti bakal ngelindungin lo. Gue jamin. Dama tuh pasti bangga nunjukin lo sebagai pacarnya. Dia juga pasti ngerti kok kalau lo nggak mau diekspos media" ujar Niken lagi. Stila termenung memikirkan ucapan Niken.
"Nggak tau deh. Energi gue habis gara-gara nangis tadi. Mandi dulu yuk terus tidur. Lo pake baju gue yang oversize tuh, ambil sendiri ya di lemari" ujar Stila sambil berlalu ke kamarnya, membuat Niken mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Celebrity Crush [END]
Roman pour Adolescents"Ah! Gantengnya ya si Dama itu" "Ya Tuhan. Udah ganteng, humoris pula, idaman poll" "Liat deh stylenya! Aw, keren abis sumpah" "Untung aja masih jomblo, jadi bebas dieksplorasi deh, hahaha" "Eh, dia dari Surabaya juga kan Stil? Kabarnya dia sekampus...