19. Peka

290 25 0
                                    

Niken sedang menyantap roti isi selai kacangnya pagi itu saat Stila keluar dari kamarnya setelah mandi dan duduk di sampingnya lalu mengambil selembar roti tawar dan botol selai strawberry.
"Hari ini mulai ngaudit ya?" Tanya Niken
"Yap" jawab Stila sambil mengoleskan selai di rotinya.
"Lembur dong?"
"Kayaknya sih gitu. Kenapa?"
"Hm, gue juga sih kayaknya. Nebus kerjaan dua hari yang gue tinggal cuti kemarin"
"Oke. Omong-omong, ada yang mau gue ceritain, soal Dama".
Niken tak menjawab, tapi raut mukanya menanti cerita Stila.
"Jadi, kemarin Dama udah minta maaf dan jelasin soal kejadian yang dulu itu. Singkat cerita, dia minta kesempatan kedua buat memperbaiki semuanya, dan gue belum kasih jawaban karena masih mau mikir-mikir dulu"
"Mikir apaan?"
"Mikir apa gue udah siap buat mulai lagi semuanya"
"Dan lo belum nemu jawabannya?"
Stila mengangkat kedua bahunya. Niken membenarkan duduknya menghadap Stila.
"Stil, gue selama ini cuma tau dari cerita lo, dan semuanya cuman dari sudut pandang gue. Gue sama sekali nggak pernah tau apa yang sebenernya lo rasain selama ini. Jadi gue nggak mau ngejudge apapun keputusan lo. Tapi kalau lo butuh saran dari sudut pandang gue, gue pikir sebenernya rasa benci lo ke Dama itu ya lo sendiri yang bangun, lo yang bikin rasa benci itu ada diantara kalian. Ya, Dama emang salah ngilang gitu aja dari lo waktu itu. But, everyone makes mistake, right? Dan sebaik-baiknya orang adalah yang tau kalo mereka bikin salah, minta maaf, dan memperbaikinya. Dan itu yang lagi Dama lakuin sekarang. So, I think everyone deserve a second chance? Itu menurut gue yaa. Semuanya tetep balik lagi ke lo, karna lo yang jalanin. Gue tetep support lo apapun keputusannya. Oke? Dan.. sekarang gue udah harus mandi biar nggak telat" lalu Niken berjalan ke kamarnya, meninggalkan Stila dengan pikirannya.
"Stila!" Panggil Niken dari pintu kamarnya, membuyarkan lamunan Stila.
"Tadi lo belum cerita lengkap, enak aja main singkat cerita, singkat cerita. Gue nggak terima cerita yang singkat, oke? Lo hutang cerita lengkapnya sama gue!" Protes Niken lalu menghilang dibalik pintu kamarnya. Stila mau tak mau tertawa juga melihat aksi protes temannya itu.

-••-

Stila memarkirkan mobilnya di basement kantor. Tak langsung turun, ia memandangi ponselnya di jok samping lalu memutuskan untuk mengetikkan pesan yang akan dikirim ke Dama pagi itu.

"Hey, everyone deserve a second chance, right?"

Ketik Stila mengutip kata-kata Niken pagi tadi lalu menekan tombol send dan buru-buru turun dari mobilnya. Baru saja ia menekan tombol kunci mobilnya saat balasan pesan dari Dama masuk.

"Aku nggak akan ngecewain kamu lagi. Promise. Thank you so much, Stila"
"Btw, semangat ngauditnya. Jangan lupa makan ;)"

Stila hanya tersenyum. Ada perasaan senang yang membuat perutnya seperti digelitiki. Dua jam berikutnya Stila sudah berpindah ke kantor PT Cakrawala dan langsung disibukkan dengan dokumen-dokumen yang harus diaudit. Dan begitulah rutinitas Stila dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam selama seminggu kedepan, tentu saja termasuk hari Sabtu dan Minggu.

"Hei, udah makan siang?" Tanya Dama melalui watsapp suatu hari.
"Ini lagi pesen" jawab Stila. Lalu Dama mengirimkan foto Veri yang sedang duduk disebelah Niken sambil makan siang.
"Manajer macem apa nih, mesra-mesraan didepan artisnya -_-" katanya, membuat Stila terkekeh.
"Ujian, sabar ya" balas Stila
"Kapan dong kita bisa double date?"
"In your dream"
"Hm, boleh juga. Berarti nanti kamu dateng ke mimpiku ya. Ah jadi nggak sabar mau tidur"
"Sleepy head!"

"Hei, weekend ini ada rencana apa? Besok closing audit kan?" Tanya Dama lagi masih melalui watsapp di hari lain.
"Hibernasi aja penginnya" jawab Stila yang memang berencana untuk tidur saja weekend nanti, pembalasan untuk weekend lalu yang membuatnya tetap bekerja.
"Serius?" Tanya Dama lagi
"100%"
"Nggak ada rencana ketemu aku gitu? Kita belum ketemu lagi sejak aku jadi perawat dadakanmu"
"Emang mau ketemu dimana?"
"Nonton yuk? Ada film marvel baru tuh. Masih suka kan?"
"Terus besoknya fotoku nongol di akun gosip? No, thanks"
"Hahahah kok gitu sih mikirnya?"
"Apalagi yang akan terjadi kalau ada cewek biasa jalan berdua sama artis yang lagi hot"
"Yaa, aku setuju sih kalau aku hot *rotfl*. Tapi aku nggak setuju kalau ada yang bilang kamu cewek biasa. Not for me :)"
"Bukan hot itu yang kumaksud -_-"
"Hahaha. Jadi, mau pergi?"
"Aku belum siap jadi bahan gosipan, Dam"
"Padahal aku nggak keberatan sih kalau digosipinnya sama kamu ;). Kalau gitu aku boleh ke rumahmu?"
"Ok. Sore ya. Aku hibernasi dulu"

Celebrity Crush [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang