Dama barusaja turun dari mobilnya yang diparkir di besement kantor NusaTV lalu berjalan kearah pintu masuk belakang sambil sesekali berbincang dengan Veri mengenai kontrak kerja yang akan ia sepakati bersama producer salah satu acara musik yang baru akan tayang di stasiun televisi ini. Veri yang adalah manajer merangkap asistennya sesekali menunjukkan tab yang memuat file kontrak kerja pada Dama.
Dama mengenal Veri dari sepupunya yang tinggal di Jakarta. Dua tahun lalu saat Dama sedang berlibur ke rumah pakdenya pasca kelulusan, Veri juga sedang ada dirumah itu, bertamu. Veri dulunya adalah asisten manajer salah satu artis wanita yang setelah menikah memutuskan untuk melepas karir sebagai artis dan memilih untuk menjadi ibu rumah tangga. Saat bertemu dengan Dama yang saat itu baru saja lulus kuliah, Veri sudah dalam masa menganggur selama empat bulan. Melihat Dama yang berparas tampan, juga berkepribadian menarik membuat Veri ingin menawarkan posisi model pada Dama yang malah disambut tawaan olehnya.
"Model? Hahaha, wah ada-ada aja mas. Saya nggak ada bakat begituan sih" jawab Dama waktu itu, masih dengan tawanya.
Namun Veri tak putus asa, ia berusaha merayu dan membujuk Dama hingga akhirnya ia menyetujui untuk mencoba melakukan pemotretan awal, dan selanjutnya akan ditangani oleh Veri. Baik sepupu maupun pakde dan budenya mendukung keputusan Dama itu.Begitulah akhirnya Dama memulai karir sebagai model salah satu merk pakaian dan sepatu olah raga yang sudah ternama, bahkan mendunia.
Kemudian sosok Dama mulai dikenal di industri hiburan tanah air sampai mulai bermunculan fansclub pendukung Dama yang isinya tidak hanya wanita saja, namun juga laki-laki penggemar sepatu atau pakaian olahraga yang dimodeli oleh Dama.
Sifat Dama yang supel dan easy going membuat pertumbuhan fansclub ini cukup pesat hinggs akhirnya secara official fansclub ini diberi nama "Dama's Garage" atau bahasa Indonesianya "garasi Dama". Nama yang dicetuskan oleh Veri yang membuat Stila terheran-heran saat mendengarnya pertama kali.Veri akhirnya menjadi manajer sekaligus asisten Dama. Sebenarnya Dama tidak membutuhkan asisten, karena meskipun dia akhirnya bisa membeli apartemen sendiri dari hasil karirnya setelah sebelumnya numpang hidup dirumah pakdenya yang sama sekali tidak keberatan Dama menetap disitu, bahkan awalnya tidak menyetujui ide Dama untuk membeli apartemen, dan kini ia tinggal sendirian di apartemennya itu, Dama merasa masih mampu mengurusi kehidupan sehari-harinya sendiri. Mulai bersih-bersih rumah sampai masak pun bisa ia lakukan sendiri. Namun Veri yang tidak tega melihat kesibukan Dama dengan karirnya ditambah lagi dengan mengurus kehidupan sehari-harinya sendiri akhirnya secara tidak langsung merangkap menjadi asistennya. Toh dulunya dia juga asisten manajer. Mengurusi laundry sampai belanja kebutuhan artisnya sudah biasa ia lakoni.
Selain itu Dama juga sebenarnya membutuhkan Veri untuk menemaninya ketika ia harus keluar ke tempat publik, seperti belanja kebutuhan bulanan kemarin Minggu contohnya, juga saat ia ingin makan diluar, dan jalan-jalan ke mall atau ke luar kota untuk sekedar refreshing.
Dama memang sering digosipkan sedang dekat dengan beberapa artis wanita. Namun Dama tidak pernah sekalipun jalan keluar ke tempat publik dengan mengajak satupun wanita-wanita yang digosipkan dekat dengannya itu. Alih-alih mengajak mereka, Dama justru lebih suka mengajak Veri, atau sepupu laki-lakinya yang adalah anak pakdenya, atau teman pria sesama artis yang dikenalnya. Menurutnya, dengan tidak mengajak wanita-wanita itu keluar ke muka publik dengannya sudah menjadi bentuk klarifikasi atas ketidakbenaran gosip itu sendiri.
Setahun kemudian, Dama mengalami fase naik daun. Dimana banyak tawaran yang datang kepadanya baik itu sinetron, film layar lebar, reality show, variety show, dan tentu saja modelling, sehingga akhirnya ia sering muncul di pertelevisian tanah air.
Dama sempat mengambil tawaran untuk menjadi cameo disalah satu film layar lebar yang tawaran sebenarnya adalah sebagai pemeran utama namun ditolak Dama karena merasa belum siap. Itu terjadi di tahun pertamanya menjadi entertainer. Dama juga selalu menolak tawaran untuk bermain di sinetron remaja. Dari dulu Dama tidak menyukai sinetron remaja, bahkan sekalipun tidak pernah menontonnya. Veri selaku manajernya tidak pernah mempermasalahkan penolakan-penolakan itu, karena biar bagaimanapun tetap Dama yang akan melakoninya, sehingga setiap ada tawaran kerja untuk Dama, Veri selalu mendiskusikannya terlebih dahulu dengan Dama daripada memutuskannya sendiri.
Lalu akhirnya ia menandatangani kontrak variety show yang tayang live setiap jam 1 siang dan jam 4 sore. Ia juga menjadi co-host disalah satu acara kesehatan yang tayang setiap jam 9 pagi. Juga menjadi pemeran utama dalam acara sitkom yang tayang setiap jam 7 malam. Dan tentu saja pemotretan yang hampir selalu ada disetiap minggu karena karirnya sebagai model. Dan hari ini, ia akan menandatangani kontrak kerja baru sebagai host acara musik di NusaTV yang rencananya akan tayang setiap weekend jam 10 pagi.Jam menunjukkan pukul 12.15 siang ketika Dama dan Veri keluar dari pintu ruang producer selesai menandatangani kontrak kerja barunya dengan NusaTV. Kantor yang tadi nampak tenang ketika mereka datang, kini menjadi lebih bising. Banyak karyawan yang berlalu lalang karena memang sedang jam istirahat.
Dama dan Veri sedang berjalan keluar dari lift untuk menuju parkiran ketika langkah Veri tiba-tiba terhenti.
"Dam, itu bukannya temen lo yang kemaren kita ketemu?" Tanya Veri mengarahkan pandangannya ke pantry yang berjarak hanya 50 meter dari tempatnya berdiri. Dama mengikuti arah pandangan Veri, lalu sedikit menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas. Selanjutnya senyum Dama mengembang disertai kekehan ringan.
Jelas. Sudah jelas bahwa itu adalah Niken. Niken yang sedang berpakaian khas karyawan, dengan hem pendek warna biru muda dan rok sepan selutut, dilehernya terkalung idcard yang sama dengan yang digunakan seluruh karyawan NusaTV lainnya. Sedang bercandaria dengan teman-temannya di pantry sambil memegang cup popmie.
"Ver, lo mau bantuin gue nggak?" tanya Dama.Veri mendatangi meja resepsionis yang dibaliknya terdapat seorang wanita berambut panjang sedang asyik memoles kutek warna hitam dikukunya.
"Permisi, mbak" sapa Veri. Wanita itu buru-buru menyembunyikan kuteknya dibalik komputer.
"Iya pak, ada yang bisa dibantu?"
"Enggak. Saya cuma mau tanya, disini apa ada karyawan bernama Niken Winata?"
"Ooh, mbak Niken. Iya pak betul. Ada perlu apa ya pak?"
"Hm, kalau boleh tau dia dari divisi mana ya mbak?"
"Mbak Niken yang HRD itu kan pak? Eh--" si resepsionis merasa bersalah karena sudah keceplosan menjawab pertanyaan yang sebenarnya privat itu. Veri terkekeh.
"Tenang aja mbak. Saya nggak ada niat jahat kok. Saya cuma mau mastiin aja, soalnya keluarganya nyariin. Makasih ya mbak" ucap Veri sambil mengedipkan sebelah mata lalu pergi, menjawab asal penyataan "keluarganya nyariin" supaya dia tidak disangka mau macam-macam.Tentu saja Dama tidak bisa melakukan aksi itu sendiri, karena besar kemungkinan nanti si resepsionis bakal bilang ke Niken "Niken, tadi si Dama dateng kesini, nanyain lo!" dengan hebohnya, dan gagal sudah rencananya untuk menemukan Stila, karena ia yakin Stila sudah akan pindah lagi ke luar kota bahkan sebelum ia melancarkan rencananya.
______________________________
Thankyou readers...💕
Bantu vote dengan klik tanda bintang yaa.
Dan jangan lupa klik "add to library" supaya dapet notif setiap update episode baru 😉.
Kalau ada saran, boleh banget left comment yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Celebrity Crush [END]
Fiksi Remaja"Ah! Gantengnya ya si Dama itu" "Ya Tuhan. Udah ganteng, humoris pula, idaman poll" "Liat deh stylenya! Aw, keren abis sumpah" "Untung aja masih jomblo, jadi bebas dieksplorasi deh, hahaha" "Eh, dia dari Surabaya juga kan Stil? Kabarnya dia sekampus...