16. Happy New Year

714 55 2
                                    

Stila memacu mobilnya dengan cepat menuju ke apartemennya. Volume radio mobil berada pada tingkat dimana kalau ada nenek-nenek yang sedang bersamanya pasti langsung senam jantung. Itu adalah upaya Stila melupakan kejadian sepuluh menit yang lalu saat Dama menempelkan bibirnya pada bibir Stila. Benar-benar hal yang tak pernah terlintas sama sekali di benaknya selama ini.
Itu memang bukan ciuman pertamanya, atau ciuman pertamanya?
Tahun lalu, di kantornya, ada salah satu senior Stila yang menyukainya. Setelah senior itu melakukan beberapa taktik pendekatan dan tak mendapat respon baik dari Stila, sepertinya ia mulai geram dan saat mereka sedang berada di pantry, berdua saja, tiba-tiba lelaki itu mencium bibir Stila yang disambut dengan pukulan dari Stila dikepalanya menggunakan botol minum tumblr yang baru saja diisi ulang, dan Stila langsung kabur dari sana. Menurut Stila itu bukan ciuman pertamanya karena 'musibah' itu hanya berlangsung dalam sekejap, dan Stila bahkan langsung mencuci bibirnya dengan sabun. Setelah itu si senior tak pernah berani mendekatinya lagi, dan sebulan setelah itu si senior resign. Lalu kenapa tadi ia tak memukul Dama saat bibirnya dicium? Kenapa sampai sekarang ia tak 'mencuci' bibirnya? Apakah ini terhitung sebagai ciuman pertamanya? Dan itu terjadi dengan Dama??
Ah, entahlah.

Stila sudah memarkirkan mobilnya di basement apartemen lalu segera masuk ke lift yang menuju ke lantai unitnya. Niken sudah berada di rumah ketika ia masuk kedalam, sedang duduk di sofa sambil menonton tv, tangannya menggenggam piring kecil berisi strawberry cheese cake.
"Hey, mau?" Tanya Niken mengangkat sendok berisi potongan cake pada Stila yang baru duduk disebelahnya.

"You taste strawberry..."

Stila langsung teringat pada ucapan Dama tadi setelah ia melepaskan bibirnya dari bibir Stila, mengomentari rasa bibir Stila. Membuat Stila langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat, lalu berdiri dari sofa sambil berucap "Gue nggak mau liat cake itu masih ada disini besok pagi! Habisin atau dibuang!" Yang menurut Niken lebih terdengar seperti omelan ibu-ibu pada anaknya yang tak mau makan sayur, membuat Niken terheran-heran dengan sikap temannya yang kini sudah menghilang dibalik pintu kamarnya.

-••-

"Aah, irinya gue sama lo. Kok enak banget sih kantor lo libur tahun baru udah dari tanggal segini" keluh Niken sambil mengamati Stila yang sedang memasukkan beberapa nasi bakar kedalam kardus. Hari ini tanggal 24 Desember dan Stila sudah mendapat libur tahun baru dari kantor sampai tanggal 5 Januari. Itu terjadi karena kantornya memang kantor titisan Jerman yang liburannya dimulai sejak sebelum hari Natal sampai selesai tahun baru. Berbeda dengan kantor lokal yang baru mulai libur tahun barunya tanggal 29 atau 30 Desember. Dan kesempatan liburan panjang ini digunakan Stila untuk pulang kampung, berkumpul dengan keluarganya. Tahun lalu keluarganya yang datang ke Jakarta, tahun ini Stila yang ingin pulang ke Surabaya. Nasi bakar yang baru saja ditumpuk di kardus itu adalah oleh-oleh untuk orang tuanya karena memang itu makanan favorit mereka. Saat orangtuanya ke Jakarta, menu sarapan pagi mereka selalu saja nasi bakar. Stila dan Niken sampai harus memasak menu lain karena bosan.

"Baik-baik ya disini. Taun baru kan lo waktunya sibuk sama perayaan TV lo. Entar habis tahun baru gantian lo deh yang liburan" ujar Stila menghibur Niken yang sudah cemberut.
"Ayo berangkat" imbuhnya. Niken yang akan mengantar Stila ke bandara siang itu. Tak banyak barang bawaan Stila untuk dikatakan pulang kampung dalam waktu yang lama, karena ia hanya membawa satu koper kecil dan satu kardus berukuran kecil berisi nasi bakar dan siomay bandung, makanan favorit orang rumah.

-••-

Sebenarnya, salah satu alasan Stila ingin segera pulang ke Surabaya di hari pertama liburannya adalah karena ia ingin lari dari Dama, lagi. Stila merasa selama ia berada di kota yang sama dengan Dama maka ia akan berpotensi bertemu dengan makhluk itu dan berujung pada ketidaktenangan hidupnya sendiri. Bagaimana bisa tenang kalau ia selalu mendapatkan degupan jantung yang lebih cepat dari biasanya setiap kali berurusan dengan orang itu, bahkan hanya dengan mengingatnya sekilas saja.
Namun sepertinya harapannya tak diindahkan. Lihat saja bagaimana keluarganya justru membahas Dama "Sang Artis" saat wajahnya menghiasi acara perayaan tahun baru di salah satu stasiun televisi yang kini sedang ditonton keluarganya diruang tengah yang tidak berpindah chanel sejak acara itu dimulai, dan Stila tidak bisa protes karena mereka tidak pernah tau masalahnya dengan Dama.

Celebrity Crush [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang