Kim Seokjin, kakak sepupu Jimin yang lebih memilih melihat dan menemani adiknya dalam diam. Dia tahu Jimin tidak baik-baik saja, bahkan secara rutin mengunjungi psikiater. Jimin sosok manis yang terlihat kuat dan kaku di luar namun sebenarnya sosok yang sangat rapuh dan butuh banyak kasih sayang.
Jin hanya bisa memberikan perhatian kecil, atau sebisa mungkin memberikan perhatian agar adiknya tidak merasa sendiri.
Malam Minggu, seharusnya untuk lajang sepertinya bisa dijadikan ajang mencari pacar. Tapi dia lebih memilih berkumpul dengan teman-teman dekatnya saja.
Lihat kan? Adiknya hanya membalas seperlunya saja. Benar-benar tipikal Jimin yang enggan basa basi bahkan pada dirinya. Tapi ya sudahlah, untung Jin sayang pada adik sepupunya, jadi tidak masalah.
.
.
.Jimin sudah sampai di tempat janjian dengan Jin. Awalnya mereka berencana makan di restoran langganan mereka, tapi akhirnya malah berkumpul di rumah Jin Hyung. Saat dia datang bersama Jungkook, di rumah Kaka sepupunya sudah ada Hoseok, Namjoon, Yoongi. Mereka semua teman dekat Jimin. Meski dari profesi yang berbeda. Hoseok dan Yoongi teman kuliah Jin yang otomatis menjadi teman Jimin karena Jin yang selalu menyeretnya berkumpul sejak jaman kuliah. Tapi ada satu wajah yang baru pertama kali hadir di acara mereka. Kim Taehyung.
Ada apa dengan hidupnya? Dia sudah kenal semua teman Jin hyung, kenapa baru sekarang bertemu dengan Taehyung?
Yang jadi masalah adalah Taehyung menatapnya intens tidak perduli pada sekeliling mereka.Ketujuh pemuda tersebut hanya menghabiskan malam Minggu bersama dengan nonton film, makan malam dan ngemil. Sesekali ngobrol random, apalagi Jin Hyung yang memang suka ngobrol, bertemu dengan Hoseok yang tidak bisa diam. Kombinasi yang sangat sempurna.
.
.
.Setelah ngobrol kesana kemari, ketujuh pemuda tersebut memilih meminum beberapa gelas beer. Kebanyakan dari mereka sudah mabuk, bahkan Yoongi dan Hoseok sudah tidur entah dengan posisi macam apa. Hanya Jimin dan Taehyung yang bisa dikatakan masih segar. Taehyung tidak banyak minum, sedangkan Jimin memang peminum kelas berat, beberap gelas tidak membuatnya mabuk, hanya sedikit pusing tapi masih sadar dengan sekeliling.
Bahkan dia sadar jika sedari awal mereka berkumpul, Taehyung menatapnya tanpa berkedip. Kenapa dengan lelaki itu? Apa suka padanya? Jimin terkekeh dengan pemikiran konyolnya. Mana mungkin ada orang yang suka padanya hanya dengan tiga kali pertemuan.
Taehyung melihatnya, pemuda manis yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya. Pemuda itu Jimin. Adik sepupu Jin Hyung, kenapa dia baru mengenalnya? Kemana saja selama ini? Apakah terlalu cepat untuk menyimpulkan jika dia suka?
Jimin meletakkan gelas tinggi yang berisi wiski di atas meja. Mata memandang pemuda tampan di depannya.
"Kau suka padaku?" Tangan gembul menyangga pipi chubby, memandang sekilas pada Taehyung sebelum kemudian memandang ke arah lain.
"Uhuk," Taehyung yang sedang meminum Soju terkejut bahkan membuat liquid tersebut tumpah membasahi jawline hingga lehernya. Tidak menyangka dengan apa yang Jimin ucapkan padanya, meski ya dia mengaku dia suka sejak pandangan pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Undefined Love
Fanfiction"Menurutmu mana yang lebih menyakitkan, bunuh diri menggunakan obat atau menggunakan pisau? Atau haruskah aku berdiri di tengah jalan dan menutup mata?" -Park Jimin "Tidak bisakah aku menjadi alasanmu untuk terus bertahan?"- Kim Taehyung "Kau bukan...