Jin menaikan selimut sampai pundak Jimin, agar sepupunya tetap hangat. Dia lumayan terkejut saat mendapat telpon dari Namjoon kalau sepupunya menangis hingga pingsan.
Jin menghembuskan napas berat, "Apa yang terjadi Joon?"
"Aku tidak berhak memberitahukan rahasia pasien Jin Hyung, yang pasti Jimin butuh rasa aman, nyaman dan afeksi," Jawab Namjoon kalem.
Mengangguk paham, "Baiklah, terimakasih Joon."
"Bisa panggilkan Jungkook?" Lanjut Jin lagi saat tahu Namjoon hendak meninggalkan kamar.
.
.
.
Di balik dinding, Taehyung diam, ingin sekali rasanya memeluk Jimin, tapi keadaan tak memungkinkan."Hyung," panggil Taehyung saat tahu Namjoon keluar dari kamar Jimin.
"Bagaimana keadaan Jimin?" Tanya Taehyung lagi.
Mengernyitkan dahi, tapi tak urung menjawab "Baik."
Keadaan mendadak ini membuat beberapa orang tetap tinggal di resort hingga esok hari. Salah satunya adalah Taehyung. Untungnya tidak ada yang menanyakan keberadaannya di sini.
Malam, saat semua orang sudah tertidur di kamar masing-masing, Taehyung menyelinap ke kamar Jimin, yang untungnya tidak di kunci.
Taehyung tertawa, gemas melihat gaya tidur Jimin yang tidak elegan sama sekali, tapi tetap manis di matanya.
Pelan, mendekat ke arah ranjang, sebelum kemudian duduk dan mengusap kening pemuda manis itu. Membuat Jimin terganggu dalam tidurnya dan membuka mata dengan perlahan.
Netra kecilnya terbuka perlahan, terpampang siluet lelaki tampan yang sempat menghabiskan waktu bersamanya.
"Hyung," Jimin berkata lirih, antara yakin dan tidak dengan apa yang dia lihat.
"Iya, Sayang," Taehyung menjawab sembari tersenyum.
"Temani Jimin ya?" Pintanya dengan nada gemas.
"Tentu saja," Perlahan Taehyung masuk ke dalam selimut yang sama, memeluk Jimin dengan hangat.
Taehyung heran, kenapa dia bisa langsung jatuh cinta pada Jimin, begitu saja. Bahkan dia merasa seperti abg yang sedang kasmaran, melupakan status keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Undefined Love
Fanfiction"Menurutmu mana yang lebih menyakitkan, bunuh diri menggunakan obat atau menggunakan pisau? Atau haruskah aku berdiri di tengah jalan dan menutup mata?" -Park Jimin "Tidak bisakah aku menjadi alasanmu untuk terus bertahan?"- Kim Taehyung "Kau bukan...