19.

258 33 5
                                    

Taehyung mengajak Jimin dan Hana makan siang di restoran langganan keluarganya, di private room, mengingat hubungan keduanya yang masih di rahasiakan.

"Kalian masuklah dulu, Hyung mau ke kamar mandi ya," Ujar Taehyung.

Setelah Jimin dan Hana masuk ruangan, Jimin lumayan awkward dengan suasana yang melingkupi. Mengingat ini pertemuan pertama keduanya.

Hana memandang Jimin tanpa berkedip. Pacar Papa nya cantik sekali, bahkan lebih cantik dari Mama Soora. Gadis cantik tersebut tertawa kecil sambil menutup mulutnya.

Tak lama Taehyung datang, duduk di samping putrinya. Tarikan di baju Taehyung membuat lelaki itu menundukkan badannya.

"Tante Jimin cantik, Pa," Hana berbisik lirih.

Taehyung tersenyum mendengar apa yang di ucapkan putrinya, membuat Jimin bingung, kenapa keduanya tertawa kecil sembari melihat kearahnya? Apa ada yang salah dengan penampilannya?

"Hyung, kalian kenapa?" Tanya Jimin bingung.

"Tidak apa-apa, Sayang," Taehyung masih tersenyum.

"Nah, Hana, ini Tante Jimin," Taehyung mengenalkan kekasihnya pada sang putri.

Jimin mengernyitkan dahi, ingin marah, yang bener aja masa dia di panggil Tante, pengen nangis jadinya.

"Halo Hana, nama T-tante, Jimin," ucapnya sambil terbata, sebelum kemudian mengulurkan tangan pada gadis kecil di depannya.

"Halo Tante Jimin, Tante cantik," Hana tersenyum, menjabat tangan Jimin yang terulur padanya.

Jimin tersenyum paksa, ya ampun dia di panggil Tante dong, mana di bilang cantik, untung calon anak.

Taehyung membenarkan apa yang diucapkan putrinya, memang Jimin cantik sekali, wajahnya gemas, badannya mungil, kaus putih yang dipakainya membuat Jimin makin bersinar, benar-benar malaikat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung membenarkan apa yang diucapkan putrinya, memang Jimin cantik sekali, wajahnya gemas, badannya mungil, kaus putih yang dipakainya membuat Jimin makin bersinar, benar-benar malaikat.

Jimin makan dengan perlahan, terbiasa makan dengan tenang sejak kecil. Di keluarganya, segala sikap di atur.

Saat sedang asik makan siang, ponsel Jimin yang di atas meja berdering, terdapat nama Jungkook dilayar. Dia meletakan sendok di atas piring, sebelum kemudian meraih ponselnya. Meski enggan, dia tetap menjawab panggilan tersebut.

Jimin mengernyit saat tidak terdengar suara Jungkook dari seberang telpon, malah terdengar desahan? Dia mendengar dengan jelas, seorang wanita mendesah memanggil nama Jungkook, apa mereka berdua sedang bercinta siang-siang begini?

"Kenapa Yang?" Taehyung memanggil Jimin saat dilihatnya sang kekasih diam saja.

Jimin berdecak, lupa jika sedang bersama Hana, "Yang benar saja dia, bercinta siang-siang dan malah menelfon ku?"

Taehyung bingung, "Siapa Yang?"

Jimin menengadahkan kepala, memandang lelaki di seberang meja, "Jungkook, Hyung."

"Tunanganmu selingkuh?"

Mengecilkan bahu, "Sepertinya begitu."

"Kamu gak cemburu?" Tanya Taehyung lagi.

"Gak lah buat apa cemburu," Jimin kembali melanjutkan makan yang sempat tertunda.

"Kalau Hyung yang selingkuh dariku, baru ku babat habis kebanggaanmu," Lanjut Jimin sembari mengarahkan garpu yang dia pegang ke depan wajah Taehyung.

"Astaga, Yang," Taehyung bergidik ngeri.

"Papa, Tante, memangnya selingkuh itu apa?"

Jimin membeku, Taehyung pening, keduanya lupa jika sedang bersama gadis kecil dengan rasa keingintahuan yang tinggi.
.
.
.

"Bodoh!" Jungkook mengumpat pada gadis yang tidur disebelahnya.

"Kenapa kau menelfon tunanganku!" Bentak Jungkook.

"Aku hanya ingin dia tau kalau kau sedang bersamaku!" Teriak gadis itu, membalas bentakan Jungkook padanya.

"Aku lelah terus bersembunyi Jungkook! Aku kekasihmu," Teriaknya sambil menangis.

Lelaki itu mencengkeram dagu gadis yang selama ini menjadi selingkuhannya, "Sudah ku bilang untuk bersabar kan? Kenapa kau melewati batas!"

Gadis itu bernama Sera, dia menjadi kekasih Jungkook lebih dari 6 bulan yang lalu. Selama ini, dia tahu Jungkook sudah punya tunangan, tapi janji manis Jungkook membuainya. Janji akan segera di nikahi membuatnya besar kepala dan ingin menunjukkan eksistensinya.

"Kalau sampai Jimin membatalkan pernikahan karnamu, kau tanggung akibatnya," Ancam Jungkook.

"Brengsek! Kalau Appa sampai tau, matilah aku," pemuda itu meraih jubah tidur di lantai samping ranjang, sebelum kemudian meninggalkan gadis yang masih menangis di atas ranjang.

Jungkook bingung, dia harus beralasan apalagi pada tunangannya? Niatnya hanya main-main dengan Sera, mengingat Jimin sama sekali tidak mau dia sentuh.

Undefined LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang