9. Rindu

6K 576 45
                                    

Sorry for typo dan penggunaan kata yang kurang pas, selamat membaca👇
.
.
.

"Halo Peter, see you soon bastart!"

Di taman kota tak jauh dari kampus, Lee Jungwoo duduk lesehan di atas rerumputan dengan punggung yang bersandar pada pohon besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di taman kota tak jauh dari kampus, Lee Jungwoo duduk lesehan di atas rerumputan dengan punggung yang bersandar pada pohon besar. Manik lelaki tampan itu terpejam, terlihat jelas jika saat ini salah satu bagian dari Lee bersaudara itu tengah menikmati hembusan angin sejuk yang menerpa tubuhnya.

Kepalanya memutar kembali kejadian tadi pagi saat dirinya baru sampai di kampus bersama Mark, seseorang mengalami kecelakaan tepat di depan matanya, begitu banyak noda darah yang berceceran menutupi sebagian jalan.

Entah sadar atau tidak tadi nafas Jungwoo mulai tak teratur dengan keringat dingin yang mulai membasahi pelipisnya, rasa cemas bercampur takut yang datang tiba-tiba membuat lelaki itu menunduk, memejamkan matanya kuat-kuat dengan tangan meremas rerumputan di sampingnya.

"AAKKHHHH SIALAN KAU"

Jungwoo semakin menundukkan kepalanya, memori menakutkan itu datang lagi bahkan terasa begitu kuat, seperti baru saja kemarin lelaki itu alami.

"Kau harus mendapatkan pelajaran setalah mengusik kesenangan ku pecundang"

"Ja-jangan lakukan itu.." gumamnya dengan nafas tersengal. "Jangan, kasihan dia.." lanjutnya di sertai air mata yang mulai turun.

Isakan kecil mulai terdengar dari bibir bergetar milik Jungwoo, raut wajahnya terlihat ketakutan. Jungwoo semakin larut dalam bayangan itu hingga tidak sadar jika ada seseorang menghampirinya.

"Hyung, Hyung!" Panggil seseorang seraya menepuk pelan pundak yang lebih tua.

Netra Jungwoo terbuka dengan segera, dapat dilihatnya sosok pemuda dengan seragam sekolah menengah atas yang berjongkok di hadapannya, pemuda itu terlihat sedikit khawatir.

"Hyung kenapa? Ah sebentar" pemuda itu membuka tas sekolahnya, mengambil sebuah botol minum kemudian memberikannya kepala Jungwoo. "Minum dulu Hyung"

Jungwoo mengambil botol itu lalu meminumnya hingga tersisa setengah, lelaki 21 tahun itu kembali menetralkan deru nafasnya. Perlahan namun pasti Jungwoo bisa kembali tenang dengan pemuda pemilik botol minuman mengucapkan beberapa kalimat penenang untuknya.

"Hyung sudah baikan?" Tanya pemuda sekolah menengah atas itu.

Jungwoo menatapnya lalu mengangguk pelan. "Gomawo" gumamnya di jawab dehaman pemuda itu.

Beberapa detik terdiam pemuda itu kembali berkata. "Hyung maaf jika aku lancang, tapi bolehkah aku bertanya?"

Yang lebih tua mengerutkan keningnya namun tetap mengangguk tanda memperbolehkan.

"Biasanya Hyung konsultasi kemana? Jika mau biar ku antarkan"

Jungwoo semakin mengerutkan keningnya bingung. "Konsultasi? Konsultasi apa?"

Si Bungsu [Nct127, 00line]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang