30. Amarah si bungsu⚠️

3.9K 330 20
                                    

Halo Annyeong kembali lagi dengan Lalilalaila disini!
.
.
Maaf nih beberapa Minggu ini jadi nggak teratur update nya, dan kemungkinan kedepannya bakalan sama karena otak masih belum bisa di ajak kompromi 🙏🙂. Pokonya nggak tau kenapa tahun baru ini aku pengin istirahat terus:)

Tapi aku akan berusaha sebaik mungkin dan secepat yang ku bisa update buat kalian❤️
.
.
17+/⚠️Warning adegan kekerasan ⚠️
Tapi aku udah berusaha mengfilter kok.
.
.
Sorry for typo dan penggunaan kata yang kurang tepat atau belibet 🙏

Kau ada yang salah, tegur.
.
.
Happy Reading Yeorobun 📖
.
.

"Ternyata kau... Sialan!"

Dor!

"AKHH"

Satu peluru melesat dan mengenai paha Yeri, ya gadis itu adalah Kim Yerim mantan kekasih Mark. Darah keluar dengan deras di barengi rintihan juga tangis yang mulai menyapa telinga Haechan. Shōtarō juga sudah melepaskan gadis itu dan berlalu ke belakang kursi roda si bungsu untuk melihat pertunjukan lebih jelas lagi, ini akan sangat seru karena Shōtarō cukup tau tentang masa lalu keduanya.

"Kau sedang tidak punya uang atau gila? Kau bekerjasama dengan musuhku dan mencoba membunuh Hyung-ku? Apa kau tak pernah memikirkan akibat dari perbuatannya itu?" Tatapan tajam dan membunuh terpancar dari netra si bungsu.

Gadis itu mendongak dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya. "Itu karena sangat sulit menemuimu, aku hanya ingin bertemu denganmu, dia berkata akan mempertemukan ku denganmu jika aku melakukannya" 

"Bodoh" kata itu langsung meluncur begitu saja dari bibir Haechan, karena jarak yang dekat pemuda itu dengan mudah meraih surai panjang Yeri kemudian di tariknya hingga gadis itu menjerit kesakitan. "Ku pikir kau itu gadis yang pintar Kim Yerim, tapi ternyata kau sama saja seperti Hyung-ku, buta akan cinta bodoh mu itu"

Haechan tau Yeri mencintainya, tunggu dulu apa sekarang masih bisa di katakan cinta saat gadis itu rela melakukan apapun hanya untuk bisa menemuinya? Tapi Haechan akui kerja Yeri cukup bagus karena tak bisa terdeteksi oleh Cctv, dia sangat pintar menyembunyikan barang buktinya tanpa bantuan siapapun.

Yeri itu sebenarnya pintar hanya saja rasa cinta membuatnya buta, hingga siap melakukan apapun meskipun harus membunuh orang tak bersalah. Haechan tak menampik jika pesona Yeri sangatlah kuat hingga membuatnya tertarik. Ya, Si bungsu kita ini memang sudah pernah merasakan cinta, kepada siapa? Kepada Kim Yerim yang kini tengah bersimpuh di hadapannya, bahkan mungkin masih sampai sekarang.

Bruk.

Haechan mendorong tubuh Yeri menjauh darinya. "Tenang saja aku tidak akan membunuhmu, tapi ku rasa akan lebih baik kau memiliki hal yang sama seperti orang yang kau cintai itu, bagaimana?" Si bungsu lantas tersenyum tipis ke arah Yeri yang menatapnya bingung. "Patahkan kakinya"

Yeri yang mendengar itu lantas menggeleng ribut, dia tidak mau lumpuh. "T-tidak jangan lakukan itu, Say- Chan maafkan aku" pintanya saat tubuhnya di paksa untuk berdiri oleh orang bertubuh besar, dengan satu orang membawa tongkat bisbal di tangannya. "C-Chan, J-jangan lakukan itu kumohon"

"Kenapa? Bukankah sebelumnya kau rela melakukan apapun untuk bertemu denganku? Dan ini hal yang bagus saat kita memiliki kekurangan yang sama babe" wajah itu tampak sekali tengah mengejek Yeri yang terlihat gelisah dan ketakutan.

"Hyuck, aku ingin melakukannya"

Haechan menoleh ke belakang belakang dimana Shōtarō berada, pemuda itu menatapnya memohon. "Lakukan" ucapnya yang membuat pemuda Jepang itu girang setengah mati.

Si Bungsu [Nct127, 00line]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang