49. Masalah baru lagi

2.1K 158 41
                                    

Hai halo Annyeong~

Kembali lagi dengan Lalilalaila disini!!!🎉

Lama nggak ketemu nih, ada yang kangen nggak?

.
.

Sorry untuk typo dan penggunaan kata yang kurang tepat atau belibet

Kalau ada kata yang salah tolong di tandai, atau di benahi ya? Biar aku tau dan langsung segera ku revisi

.
.

Happy Reading 📖🐻
.
.


Pagi itu Haechan, Yangyang dan Shōtarō sudah ada di lokasi yang kemarin mereka bicarakan. Ketiganya lantas langsung masuk ke dalam untuk melihat-lihat apakah semuanya sudah sesuai dengan keinginan si bungsu Lee itu.

Bangunannya cukup mewah dan besar, dengan berbagai alat dan cairan-cairan berbagai warna di sudut ruangan. Ah ya, saat ini mereka ada di ruang utama yang langsung terhubung dengan pintu masuk, benar-benar saat membuka pintu mereka langsung bisa melihat barang-barang itu.

"Sepertinya aku tak akan bisa sering kemari meski aku mau, kalian bisa menggunakannya sesuka kalian" ujar si bungsu pada kedua sahabatnya.

Shōtarō tersenyum senang mendengar ucapan si bungsu. "Dengan senang hati Hyuck, aku pasti akan sering mampir kemari"

"Kita ke atas" ajak Yangyang mendorong kursi roda si bungsu ke arah lift yang sengaja ia buat agar sahabatnya itu bisa dengan mudah pergi ke lantai atas.

Bangunan itu memang memiliki 2 lantai, ah tidak, sebenarnya ada 3 lantai, 2 di atas tanah dan 1 di bawah tanah. Yangyang sengaja membangunnya untuk menyimpan berbagai hasil penelitian mereka nantinya.

Sampainya di lantai dua ketiganya langsung disuguhi ruangan dengan nuansa yang jauh berbeda, jika dibawah hanya sederhana dengan dominan ber-cat putih. Maka lantai dua dominan warna hitam dan emas dengan disain kerajaan, benar-benar mewah.

Di lantai dua ini juga terdapat balkon yang cukup luas, bahkan ada kursi untuk bersantai disana.

Haechan terdiam menatap sekeliling, ruangan itu jelas seleranya sekali, walaupun dirinya berharap ada sentuhan warna merah disana.

"Tempat ini cukup terpencil dan aku sudah menjamin keamanannya" ucap Yangyang mengambil duduk di salah satu sofa singel disana.

Haechan mengangguk pelan sebagai respon. Ia tak perlu mengkhawatirkan tentang hal itu, karena dirinya sudah sangat mengenal bagaimana ketatnya sistem keamanan yang di buat oleh Yangyang.

"Hyuck"

"Hm?"

"Jaemin mencarimu dan memintamu menemuinya di rumah sakit, sekarang"

Si bungsu langsung menoleh ke arah Shōtarō saat pemuda itu berkata demikian. "Kau bertemu dengannya hari ini?"

Pemuda jepang itu menggeleng. "Tidak, Jeno yang bertemu dengannya. Dan anak buahku mengatakan jika sekarang mereka sedang berbincang serius di halaman belakang rumah sakit"

•••••

"Sudah sejak kapan kau menekuninya?" Tanya Jaemin tanpa menatap sang lawan bicara.

Seperti yang dikatakan oleh anak bauh Shōtarō, kedua pemuda 18 tahun itu sekarang sedang berada dalam pembicaraan serius. Duduk di atas rerumputan hijau tanpa alas apapun, dengan suasana hening karena perbincangan dua sahabat itu yang amat pelan.

Si Bungsu [Nct127, 00line]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang