23. Memancing

2.7K 313 14
                                    

Halo Annyeong kembali lagi dengan Lalilalaila disini!
.
.
Sorry for typo dan penggunaan kata yang kurang tepat atau belibet 🙏
.
Kalau ada yang salah tolong tegur 🙏
.
So happy reading guys 📖
.
.

Pagi ini Yangyang baru saja kembali dari Jepang, semalam saat sedang bersama Haechan ia mendapatkan pesan jika sang Papa tiba-tiba saja berkunjung ke perusahaannya yang memang berpusat di Jepang, dengan terpaksa dirinya pun berangkat malam itu juga.

Terjadi perbincangan yang cukup serius hingga menyita waktu beberapa jam, dan hal itu membuatnya kesal karena Yangyang terus memikirkan tentang para sahabatnya di Korea. Mengingat dirinya baru saja membuat masalah dan Shōtarō pun masih di rawat di rumah sakit, ia lupa tentang Winwin yang sekarang berada di Korea juga, tapi mau disini atau tidak Winwin hanya akan tetap fokus pada Haechan. Shōtarō? Mungkin hanya memberikan beberapa bodyguard lalu pergi?

Winwin itu hampir sama sepertinya..

Tapi untungnya selama dirinya berada di Osaka Yangyang tidak mendapatkan laporan apapun mengenai Haechan dll, dan itu berarti semua baik-baik saja.

"Lakukan sekarang" ucap pemuda itu pada seseorang disebrang sana, ia ingin segera menyelesaikan permainan petak umpet yang tidak berguna ini.

Setelah mengatakan itu Yangyang melempar ponselnya asal ke atas ranjangnya lalu beralih ke sebuah satu set komputer di samping tempat tidurnya, pemuda itu duduk di kursi yang ada kemudian mulai mengoperasikan komputer di hadapannya.

'Jika kau tidak keluar malam ini, aku benar-benar akan menghancurkan semua yang kau miliki' batinnya seraya memasukkan berbagai nomor acak, seperti sebuah kode?

Cukup lama Yangyang duduk disana dan terus menerus mengoperasikan komputer miliknya dengan lihai, hingga satu panggilan masuk dari ponselnya namun anak itu abai, mau siapapun itu yang paling penting Yangyang harus segera menyelesaikan tugas ini.

1 Jam berlalu dan pemuda tampan berambut pirang itu tersenyum tipis seraya mencabut flashdisk dari komputernya. 'Jika ini tidak mengusikmu maka aku benar-benar akan mengambil semuanya' batinnya lalu bangkit dari duduknya menuju ranjang dimana ponselnya berada.

Saat ia membuka ponsel begitu banyak panggilan tak terjawab yang datang dari Shōtarō, dahinya mengernyit heran lalu menekan nomor tersebut untuk menelepon ulang. Yangyang beranjak keluar dari kamarnya seraya mengantongi flashdisk dan mengambil kunci mobil, ia akan pergi ke suatu tempat untuk menyembunyikan benda ini.

"Dimana kau?" Tanya pemuda di sebrang sana yang terdengar kesal.

"Rumah, why?"

"Tidak, hanya saja aku mendengar sesuatu terjadi semalam dan itu tanpa sepengetahuan ku?" Tanya pemuda di sebrang dengan nada santai namun juga kesal.

Mendengar hal tersebut Yangyang terkekeh pelan, ia meng-lost speaker panggilan lalu mulai mengendarai mobil miliknya keluar dari pekarangan rumah.

Mendengar hal tersebut Yangyang terkekeh pelan, ia meng-lost speaker panggilan lalu mulai mengendarai mobil miliknya keluar dari pekarangan rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Si Bungsu [Nct127, 00line]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang