Fated || Minsung [Slow Update]

Chapter 1 - How they meet [Minho side]

Di suatu tempat di hutan selatan tengah Alaska. 2000.

BZZZZ

Tiba-tiba muncul di tengah hujan bersalju lebat sesosok pria dengan nafas terengah.

"Shit, kenapa mereka gigih sekali mengejarku. Dan dimana ini ? hutan bersalju ? sepertinya aku harus melatih lagi kekuatan teleportasiku." omel pria tersebut pada diri sendiri setelah selesai mengatur nafas. Pria tersebut tidak lain adalah Lee know, atau nama aslinya adalah Lee Minho. 

Minho celingukan memperhatikan sekitarnya. Lalu dia menunduk dan menatap telapak tangannya, lapisan birupun mulai menyelubungi badannya. 

"Meskipun tidak ada tanda tanda kehidupan bukan berarti tidak ada para pengejarku. Lebih baik aku menyelubungi diriku dengan es agar keberadaanku susah untuk diketaui." lanjutnya.

 Setelah dia selesai menyelubungi badannya, Minho kemudian memperhatikan sekitar. Karena tidak mendapatkan apa yang dia harapkan, kemudian dengan lincahnya dia melompat ke dahan pohon hingga cukup tinggi. Lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling cukup lama. 

" Waw ini benar benar antah berantah, sepertinya kali ini akan cukup susah untukku kembali pulang." Keluh nya sambil masih memerhatikan sekitar, kemudian menuruni beberapa dahan kebawah dengan perlahan. Saat sampai di dahan terakhir sebelum menapak tanah bersalju,  hidungnya mencium sesuatu. 

"Manis sekali baunya" Lalu dia mengangkat wajahnya sambil tangan sebelah kiri berpegangan pada batang pohon. Mengendus udara sekitar, memutar kepalanya mencari asal bau tersebut. Dia lalu menatap kedepannya, kearah datangnya aroma manis nan segar itu.

"Seperti bau Citrus dan Cinnamon, sejak kapan ada tanaman seperti itu di Hutan Taiga seperti ini." Seru Minho bingung. Lalu tiba-tiba matanya yang semula berwarna coklat gelap menyala berubah menjadi crimson. 

"Beloved" Kata itu bergulir dari lidahnya tanpa dia sadari."Mate ku berada disekitar sini ? Sungguh ?" Lanjut Minho dengan girangnya. Mendadak dia menoleh agak serong kiri. Telinganya menangkap suara lebih cepat dari matanya melihat sesuatu. Dia mendengar derapan lari hewan berkaki empat. Kemudian dari jauh dia melihat seekor moose yang sedang berlari sendirian. Minho pun binggung hingga tanpa sadar dia memiringkan kepalanya 45 derajat.

 "Moose itu seperti sedang diburu, tapi oleh apa ?"Tanya Minho bermonolog. 

Lalu setelah semakin mendekat ke arahnya, Moose itu pun tersandung sisa batang pohon pinus yang telah ditebang. Dan saat itulah mata Minho melebar dan mulutnya terbuka sedikit saking terkejutnya. Dibelakang Moose itu ternyata seekor serigala besar. Lebih besar dari serigala pada umumnya. Bulunya berwarna putih bersih seputih salju, matanya biru sebiru langit. Lalu dia melihat serigala itu menerkam moose yang belum bisa bangkit dibagian leher dan mengigitnya hingga tak bergerak. Setelah memastikan moose itu sudah tak bernyawa, serigala putih itu mengibaskan bulunya, membuat salju disekitar terciprat darah. Kemudian kembali mengigit leher moose yang telah mati dan menyeretnya. Minho dengan berhati hati mengikuti serigala putih itu dari jauh. Lalu saat tiba di sebuah kabin kecil di tengah hamparan salju, Serigala putih itu berubah menjadi manusia. Anehnya, manusia itu sudah berbaju lengkap. Seingat Minho, warewolf itu berubah dalam keadaan telanjang. 

Lalu manusia tadi yang ternyata seorang pria merentangkan tangan nya kearah moose yang tadi dia seret, kemudian cahaya biru menjalar dari tangan pria tersebut ke badan moose tadi kemudian membuatnya melayang dari tanah bersalju. Mata Minho kembali melebar, mengikuti setiap gerak gerik pria yang tadinya serigala itu. Setelah memasukkan moose buruannya ke kabin yang tampaknya menggunakan sihir, pria tadi mengedarkan pandangannya kesekitar. Lalu menatap kearah Minho. Minho pun sempat terkejut, dia mengira penyamarannya diketahui. Namun setelah 5 detik, pria tadi mengedarkan pandangan kesekeliling lagi. Kemudian beranjak memasuki rumah kayu dan menutup pintu. Minho pun menghembus kan nafas yang entak sejak kapan dia tahan.