Chapter 16 - Coven 2 [Bedroom]

416 35 0
                                    

"Mandilah agar lebih nyaman" Kata Minho sambil menuntun Jisung ke kamar mandi di kamarnya. Jisung pun mengedarkan pandangannya ke kamar mandi tersebut, kemudian bahunya ditepuk oleh minho membuatnya menoleh dan Minho menyodorkan handuk yang langsung diambil oleh Jisung. "Aku akan turun ke bawah untuk mengambil belanjaan tadi sehingga kau memiliki baju ganti. Apa tidak apa apa aku tinggal sebentar ? " Tanya Minho menyeringai membuat Jisung memerah mengingat adegan di ruang tengah tadi.

"Ehmm, tidak apa apa dan juga maaf untuk yang tadi" Jawab Jisung sambil menutupi mukanya dengan handuk

"Tidak apa, aku suka bila kau sedikit posesif. Tandanya bukan aku saja yang berusaha di hubungan ini." balas Minho lalu menaruh tangannya di bahu Jisung dan menggerakkan ibu jarinya di sana.

"Kau tau mate bond lebih berpengaruh ke aku dan serene dari pada dirimu*." Kata Jisung sambil mengintip dari handuk di tangannya.

"Aku tahu, aku hanya mengira kau membenciku." ucap Minho sedikit murung, Jisung menurunkan handuknya dan mendekat ke Minho.

"Kau tau bukan begitu maksudku, aku sudah bilang padamu saat kita di Villa kalau aku akan berusaha kan" Jisung berucap meyakinkan sembari mendongak menatap ke manik mata Minho

"Iya, terimakasih" Jawab Minho beberapa saat kemudian dengan senyuman ramah. "Tapi benar kata Hyunjin,.." Minho menggantung perkataannya, membuat Jisung bingung dan memiringkan kepalanya. "Sedikit tidak adil kau begitu imutnya berkenalan dengan Chan Hyung dan Seungmin sedangkan kau hampir membunuhku saat kita bertemu." Lanjut Minho menyeringai.

"Please stop it, and sorry" Seru Jisung kembali memerah dan menutup wajahnya dengan handuk ditangannya, mengundang tawa renyah dari yang lebih tua.

"Aku hanya takut anggota covenmu tidak menerima ku atau bahkan membencimu karena memiliki mate seorang werewolf" Lanjut Jisung lirih, Minho menghentikan tawanya. Tidak menyangka matenya sangat mengkhawatirkan hubungan mereka berdua. 

"Ketika Serene mendorong Seungmin, aku sempat melihat kilatan merah di mata Chan Hyung. Aku sudah mengira bahwa di saat itu adalah akhirnya, kukira dia akan menyerangku karena mendorong matenya. Bahwa aku akan dibenci karena menghancurkan kesan pertamaku kepada mereka." Bisik Jisung, Minho pun memegang kedua pergelangan tangan Jisung dan menariknya kebawah agar muka Jisung terlihat. Kemudian mengangkat kepala Jisung dengan tangan kanannya.

"Maaf aku tidak mengerti kesulitanmu, harusnya aku paham." Kata Minho sambil menatap manik Jisung. "Dan tenanglah covenku terbuka, dari reaksi mereka tidak ada yang membencimu." Lanjutnya.

"Benarkah ?" Tanya Jisung dengan mata berbinar.

"Hahahah, Iya. Chan Hyung pasti akan membuatmu merasa memiliki kakak sedarah. Hyunjin terlihat seperti itu namun dia memang attention seeker. Kemungkinan hubungan kalian kedepannya antara rival atau partner in crime. Changbin memang muka dan perilakunya seperti itu dan tidak akan berubah, namun setelah dia tau kau bukanlah ancaman dia akan menuruti apapun yang kau minta kepadanya." Jelas Minho sambil tersenyum lembut, namun beberapa detik berikutnya senyumnya pudar. Jisung pun bingung melihat raut muka Minho.

"Hyung ?" Tanya Jisung 

"Ah, segeralah mandi. Aku mengambil belanjaan dulu" Minho kembali memasang senyuman ramahnya kemudian menepuk kepala Jisung lalu berlalu keluar dari kamar mandi dengan menutup pintu kamar mandi.

Setelahnya Jisung mandi dengan nyaman, dapat dia dengar suara Minho yang menaruh tas belanja dan membuka sesuatu yang Jisung duga adalah pintu walk in closet. Saat Jisung selesai mandi dan meraih bathrobe yang ada disana terdengar suara ketukan di pintu.

"Jisung ?" Panggil Minho.

"Iya Hyung ?" Jawab Jisung setengah berteriak dan mempercepat mengikat tali bathrobe.

Fated || Minsung [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang