Chapter 8 - Marking

558 53 2
                                    

"Jisung"Seru Serene

"Apa Serene?" Jawab Jisung yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk. Jisung usai mandi setelah tidur siang karena kelelahan, sebab terlalu bersemangat bermain siang tadi. 

"Tandai mate kita

"APA KAU BILANG?" teriak Jisung kaget mendengar Serene

"Jisung ada apa ?" Teriak Minho dari luar kamar mandi cemas

"Ti-Tidak ada apa apa" Jawab Jisung setengah berteriak agak panik

"Apa kau gila Serene ? Kita baru bersamanya belum ada 5 hari." Seru Jisung

"Urg terserah padamu kau memilih Marking atau hanya sekedar Scenting, yang jelas pilih salah satu atau kalau tidak aku sendiri yang akan menandai mate kita." Seru Serene jengah, dapat Jisung rasakan Serene memutar bola matanya. 

"Setidaknya beri aku alasan agar bisa meminta Minho secara baik baik" Balas Jisung setelah menghela nafas panjang. Entah bagaimana setelah bertemu mate mereka, makin hari Serene makin gila Jisung rasa.

"Kita akan bertemu teman teman mate besok. Aku tidak nyaman saja membiarkan mate kita begitu saja. Aku ingin meninggalkan tanda pada mate kita" Jawab Serene

"Tapi mereka hanya teman mate kita, anggota covennya Serene. Kenapa kau begitu resah ?" Tanya Jisung bingung

"Urgh, entahlah. Mungkin mate bond membuatku mulai posesif ?" Seru Serene dengan nada bertanya diakhir kalimatnya. "Intinya lakukan sesuatu Jisung. Kumohon!!" Pinta Serene

"Baiklah aku akan bertanya ke Minho nanti. Namun bila dia tidak mengizinkan, jangan memaksa ok ?" Tawar Jisung

"Thanks"

"Jisung, bila sudah selesai mandi segera keluarlah. Hartaj membawakan kopiku beserta susu hangat untukmu dan beberapa kue barusan, minumlah sebelum dingin" Seru Minho setengah berteriak.

"OK" Teriak Jisung.

Jisungpun keluar dari kamar mandi dan pergi menuju Minho yang duduk di sofa. Membaca berkas berkas sambil menyeruput kopi dengan kacamata bertengger di hidungnya. Jisung tak mengalihkan pandangannya dari matenya, jujur dia terpukau dengan wajah serius dibalik kacamata tersebut. Jisung beralih duduk didekat kaki meja agar dapat melihat Matenya dengan jelas lalu tangannya meraih gelas susu dan mulai meniup nya.

"Mengapa kau duduk dibawah Jisung ?" Tanya Minho sambil memicingkan matanya dan membenarkan kacamata dengan sebelah tangannya.

"Tidak apa apa, karpetnya nyaman saja" Jawab Jisung lalu menyeruput gelas ditangannya sambil membuang pandangannya agar tidak bertatapan dengan Minho yang masih memicingkan mata ke arahnya.

"Berkas apa itu ? Nampaknya penting" Tanya Jisung sambil memindahkan sepotong kue dari nampan ke piring kecilnya.

"Hanya beberapa berkas kantor, aku meminta mereka mengirimkan kemari berkas berkas yang urgent. Setelah Noah tiada, semua yang dia miliki sebagai manusia berpindah hak milik kepadaku" Jawab Minho kembali fokus dengan berkas didepannya

"Kau bilang akan bertanya" Seru Serene

"Dia sedang sibuk" Jawab Jisung

"Lalu kapan ?, sudah mulai malam. Mate akan terlalu lelah nanti dan kau akan segera mengantuk" Balas Serene

"Bisakah kau bersabar" Jawab Jisung mulai emosi

"Kalau begitu biarkan aku-"

"No" Jawab Jisung dengan suara cukup lantang tanpa sadar, membuat Minho melirik Jisung yang terus berganti warna mata dari sudut matanya.

Fated || Minsung [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang