~~~~Warning 3k word~~~~~~~
"Hyunggg"
Panggil Jisung yang duduk di meja makan membuat semua vampire membeku, pasalnya Jisung seperti sangat mengantuk namun sangat bahagia. Minho segera berlari menghampiri Jisungnya dengan bahagia.
"Sungie kau sudah pulang ?" Tanya Minho sambil mengelus pipi Jisung
"Ehm" Jawab Jisung singkat dengan mata menyipit
"Kukira kau akan pulang nanti pagi, apa kau merindukan hyung?" Tanya Minho bercanda
"Kalau kau pukul kepala Minho hyung sekarang, aku pastikan dia tidak akan keberatan" Bisik Changbin ke Hyunjin saat mereka memasuki ruang makan
"Tapi itu tidak menarik" Ucap Hyunjin dengan lirih sambil cemberut, mengundang kekehan dari Changbin
"Ehm" Jawab Jisung singkat sambil mengangguk membuat Minho membelalakkan matanya
"Hah ? bagaimana ?" Tanya Minho tidak percaya
"Aku rindu Minho hyung." Ulang Jisung dengan senyumnya lalu menarik ujung baju Minho dan meletakkan dagunya diperut yang lebih tua, sedang tangannya memeluk pinggang .
Lalu setelah beberapa saat Jisung membuka matanya lebar lebar untuk menatap Minho. Minho yang tadinya tersenyum bahagia berubah menjadi panik dan menatap Chan, saat yang lain sudah duduk di kursi meja makan lain. Chan pun menghampiri Minho yang memasang wajah aneh.
"Hyung" Bisik Minho yang melihat Chan berdiri disebelahnya
"Jisung-ah ? apa kamu baik baik saja ?" Tanya Chan setelah melihat kedua bola mata jisung yang berbeda warna, satu berwarna biru dan yang lainnya coklat.
"Serene ? Apakah itu kamu ?" Tanya Minho khawatir dan mulai mengelus rambut Jisung
"We both present" Suara yang lebih feminim muncul lalu Jisung mengerjapkan matanya cepat dan menarik diri dari pelukan Minho. Kemudian ia menggelengkan kepalanya sejenak, sebelum berakhir memegangi kepalanya.
"Serene? Jisung? Kalian tidak apa apa?"Tanya Minho mulai berjongkok, khawatir akan matenya
"Penyihir itu kembali mencampur minuman Jisung dengan wolfbane, dan aku terlambat memperingatkannya." Jawab Serene sambil memegangi kepalanya dan sesekali bergeleng karena pusing yang dirasa.
"Hyung, bukankah wolfbane berbahaya bagi werewolf?" Tanya Minho mendongak ke Chan, tangannya berada dilutut Jisung.
"Serene bisakah kau menjawabku? apa yang kau rasakan saat ini ? siapa penyihir yang memberimu wolfbane?" Tanya Chan ikut berjongkok
"Itu membuatku pusing, dan membuat Jisung mabuk. Penyihir itu satu coven dengan kami, ini bukan kali pertama. Aku biasanya mengambil alih tubuh Jisung, agar penyihir itu tidak melakukan hal aneh. Tapi kali ini masih untung Jisung berhasil berteleportasi kemari." Jawab Serene dengan bangga tersenyum ke Minho
"Good puppy" Puji Minho sambil mengelus rambut Jisung membuat yang lebih muda tersenyum lebar.
"Poison is in everything, and nothing is without poison. The dosage makes it either a poison or a remedy" Gumam Chan sambil mengerutkan alisnya berfikir
"Hyunggg" Rengek Minho meminta penjelasan Chan
"The dose makes the poison Minho-ya, mungkin karena wolfbane yang tercampur di minumannya sedikit dan fakta bahwa Serene dan Jisung terpisah membuat efek dari tanaman itu hanya sebatas seperti alkohol bagi mereka." jelas Chan. "Mungkin besok pagi Jisung akan kembali normal, kemungkinan dengan sedikit sakit kepala" Lanjut Chan ketika Minho masih memasang wajah yang sama
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated || Minsung [Slow Update]
FantasyKetika Lee know bertemu dengan matenya yang secara tidak terduga adalah seorang lone wolf tanpa pack. Sedangkan dia adalah vampir yang sedang dikejar kejar oleh bangsanya sendiri. Apa yang dipikirkan oleh moon goddess dan siapa sebenarnya Han jisun...