"Apa kalian tidak ingin memesan yang lain selain kopi?" Tanya Jisung menatap kedua orang didepannya sambil menyuap sushi ke mulutnya. Membuat pipi Jisung menggembung lucu. Minho mengeratkan genggamannya pada gelas kopi karena gemas, namun masih memastikan dia tidak merusak gelas kaca tersebut. Sedangkan Hyunjin memasukkan kedua tangannya ke saku agar tidak tiba tiba menoel pipi gembul di hadapannya, takut jarinya hilang di tebas hyung disebelahnya.
"Tidak perlu, melihatmu makan sudah cukup" Seru Minho sambil menyeruput gelasnya.
"Oh iya Hyung !" Panggil Jisung sambil mendekatkan duduknya kearah meja setelah sebelumnya mendorong makanan ke pipinya agar perkataannya jelas. Membuat Jisung sangat mirip dengan tupai yang sedang menyimpan makanannya.
"Hm"
"Hm"
Jawab Minho dan Hyunjin bersamaan, membuat Minho kesal dan menoleh perlahan ke arah Hyunjin.
"Kenapa kau juga menjawab ?" Tanya Minho dengan senyuman ramahnya, namun Hyunjin tidak bisa merasakan keramahan di kata yang keluar dari mulut Minho.
"Bukankah pastinya aku lebih tua dari nya? Wajar bukan jika aku juga menjawab Jisung yang memanggil Hyung" Seru Hyunjin menantang maut
"Kau ini-"
"Minho Hyung" Potong Jisung saat Minho semakin dekat ke Hyunjin, Minho pun reflek menoleh ke Jisung.
"Iya Jisung?"Jawab Minho
"Jadi sebelumnya kau menyuruhku tinggal bersama mu di covenmu?" Tanya Jisung pelan
"Iya, apa ada masalah ?" Tanya Minho balik
"Memangnya kau sudah bertanya ke Chan Hyung, Hyung?" Tanya Hyunjin sambil mendengus
"Bangchan Hyung pasti mengizinkannya, aku sudah menanyakannya lewat telepon saat kita di Villa bahwa aku akan membawamu" Seru Minho masih dengan senyumannya ke arah Jisung.
"Waw, harusnya aku tinggal lebih lama bersama Chan hyung dan tidak menyusulmu ke LA jika tau kau membawa mate mu" Seru Hyunjin lagi
"Aku ingin meminta sesuatu apa boleh?" Tanya Jisung pelan sambil menunduk dan memainkan kedua jarinya di atas meja.
"Apa sekarang kau menjadi sugar daddy Hyung?" Tanya Hyunjin yang diabaikan oleh Minho. Minho mengulurkan tangannya meraih dagu Jisung dan memegangnya dengan jari telunjuknya agar Jisung mendongak dan menatap matanya.
"Katakan" Tanya Minho sambil masih tersenyum ramah.
"Itu, aku akan butuh ruangan untuk melanjutkan penelitian sihirku" Jawab Jisung sambil memejamkan matanya, takut Minho menolaknya. Namun hening sesaat, kemudian dia merasakan usapan ibu jari Minho di pipinya membuatnya perlahan membuka matanya dan mendapati Matenya masih tersenyum kepadanya.
"Apa hanya itu?" Tanya Minho sambil menarik tangannya, lalu Jisung reflek mengangguk menjawab pertanyaan Minho. Jisung menahan diri agar tidak cemberut karena kehilangan tangan matenya yang mengusap lembut pipinya.
'Tunggu !!, apa?' Batin Jisung. 'Sepertinya tubuhku mulai gila'. Batin Jisung lagi.
'Bahkan tubuh kita menerima mate kita dengan cepat Jisung, kau saja yang terlalu keras kepala' Seru Serene
"Apa kau juga membutuhkan peralatan sihir ? Bagaimana kalau kita membeli yang baru?" Pertanyaan Minho menarik Jisung dari pemikirannya
"Kau benar benar sugar daddy Hyung" Seru Hyunjin sambil menggelengkan kepalanya.
"Tidak perlu, aku bisa mengambil perlengkapan-"
"Aku bersikeras Jisung. Seumpama kau ingin mengganti suasana kerja, kau tidak perlu memindahkan peralatanmu juga." Seru Minho memotong perkataan Jisung. "Sepertinya makananmu sudah habis, ayo ke toko sihir setelah ini." Seru Minho sambil mengangkat tangannya untuk meminta bill ke pelayan, kemudian merogoh sakunya dan mengambil dompetnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated || Minsung [Slow Update]
FantasyKetika Lee know bertemu dengan matenya yang secara tidak terduga adalah seorang lone wolf tanpa pack. Sedangkan dia adalah vampir yang sedang dikejar kejar oleh bangsanya sendiri. Apa yang dipikirkan oleh moon goddess dan siapa sebenarnya Han jisun...