Chapter 11 - Trust Issue

406 46 7
                                    

"Hyunggg" Panggil Hyunjin ke Minho yang sedang mengantri di gerai Hotdog. Setelah keluar lewat pintu belakang rumah, Minho langsung menarik tangan Hyunjin dan menteleportasi mereka ke klub malam terdekat yang sering mereka kunjungi. Minho dan Jisung berangkat hampir tengah hari dari Nepal, di LA sudah petang sehingga paling mudah mencari darah di Klub malam. Mood Hyunjin rusak karena Minho menyuruhnya untuk bergegas jika tidak ingin di tinggal olehnya. Minho masih mengabaikan Hyunjin sambil membayar hotdog pesanannya dan mengambil paper bag berisi beberapa hotdog itu, kemudian mencari bangku untuk duduk yang langsung diikuti oleh Hyunjin.

"Kau terlalu berisik Hyunjin" Seru Minho ketika sudah duduk disalah satu bangku panjang taman.

"Kau terus mengabaikanku Hyung, itu tidak adil." seru Hyunjin

"Aku hanya mengkhawatirkan Jisung" Jawab Minho sambil memijat hidungnya dan memejamkan matanya, Hyunjin pun mendengus mendengar jawaban Minho.

"Lalu kenapa kau tidak bersikeras membunuh dua hunter itu seperti yang biasanya kau lakukan. Apa kau lupa saat raja Noah masih hidup kau itu adalah bayangannya, algojonya. " Sarkas Hyunjin

"Aku sedang berusaha mengambil hati mateku. Bisakah kau membantuku dengan cara tidak mencari masalah." Seru Minho dengan nada meninggi dan akhirnya menoleh ke arah Hyunjin yang duduk disebelahnya.

"Waw, kau menjadi orang lain hanya karena mate mu Hyung. Aku tidak menyangka kau seperti ini. Apa kau membuangku ? Aku tidak menyangka kau lebih memilih matemu." Sarkas Hyunjin lagi

"Dia akan menjadi segalanya bagiku Hyunjin" Jawab Minho dengan nada putus asa

"Lalu aku ini apa bagimu hyung ? Chan hyung ? Changbin hyung ? Seungmin ?" Tanya Hyunjin

"Kalian adalah keluargaku, Jisung adalah alasan ku hidup Hyunjin. Berhenti mendramatisir keadaan" Jawab Minho yang sekali lagi membuat Hyunjin mendengus

"Apa tidak cukup untuk membuatmu menjadikan kami alasan bertahan ? aku tidak menyangka Hyung" Tanya Hyunjin sambil memandang langit yang gelap 

"Sudah kukatakan ini berbeda, kenapa kau terus mencari masalah denganku Hyunjin ? Ini bukan bercanda, kau tidak tau rasanya hidup lebih dari 5 abad tanpa mate. Dan saat ku temukan Jisung, rasanya sungguh luar biasa. Seperti akhirnya tujuan hidup ku terpenuhi, aku seperti lengkap tanpa kehilangan apapun. Jadi bisakah kau bekerja sama dengan ku ?" Pinta Minho

"Kau terlalu banyak mendengarkan perkataan Noah tentang kakakmu Hyung. Seakan mate adalah hal yang luar biasa"Seru Hyunjin

"Dan kau terlalu banyak mendengar kan orang orang yang tidak berhasil bersama mate nya" balas Minho sambil mendengus " Kau belum bertemu dengan matemu, tapi seakan kau telah ditolak matemu. Atau karena mateku werewolf kau jadi sinis seperti ini ? Sejak kapan kau jadi rasis hm ? Padahal kau belum ada saat perang werewolf vampire." Lanjut Minho, Hyunjin pun terkekeh.

"Aku hanya tidak mau kau tersakiti hyung, menunggu lebih dari 5 abad lalu dibuang pasti sangat menyakitkan. Aku hanya khawatir dia bukan orang baik baik." Seru Hyunjin sambil balik menatap Minho yang belum memalingkan pandangannya.

"Dengar Hyunjin, aku yang memilih mempercayai Jisung. Kalaupun seandainya dia bukan orang yang baik, biar aku sendiri yang menanggung kekecewaan ini. Aku lebih tua darimu dan aku lebih paham bahwa dunia ini sangat kejam termasuk orang orang yang hidup di dalamnya. Jadi untuk sekarang bantu aku ya ?" pinta Minho sambil menatap Hyunjin tepat di matanya, cukup lama sampai Hyunjin lah yang pertama memutus tatapan mereka.

"Entahlah Hyung, tapi menurutku dia belum terbuka padamu. Jisung seperti belum membuka diri dan masih memiliki banyak rahasia. Maka dari itu aku sulit percaya padanya, apa tidak sebaiknya kau menemui teman Chan hyung untuk menyelidiki siapa Jisung sebenarnya ?" Usul Hyunjin

Fated || Minsung [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang